Operation Analyst: Posisi Penting yang Masih 'Asing'

Eldy Bayu Gumilar, operation analyst kumparan.

Awal bergabung di kumparan, Eldy Bayu Gumilar tidak memiliki gambaran mengenai operation analyst--posisi yang akan dijalaninya. Yang dia tahu, tugas utamanya adalah menganalisis data dan menghasilkan insight. Untungnya pengalaman melakukan riset saat membangun usahanya dulu banyak membantunya.

Posisi operation analyst mungkin masih asing di telinga banyak orang. Padahal, profesi ini memegang peranan penting dalam berjalannya operasional sebuah perusahaan. Merekalah yang memastikan alur kerja semua tim tetap lancar sehingga bekerja jadi lebih nyaman.

Pada sebuah perusahaan, seorang operation analyst bertanggung jawab memastikan operasional perusahaan tersebut berjalan dengan baik: efektif, efisien, dan memenuhi prinsip good corporate governance (GCG). Good corporate governance adalah prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam menjalankan sebuah perusahaan yang berlandaskan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan etika berusaha.

Peran operation analyst tidak jauh berbeda dengan business analyst. Jika business analyst menganalisis sebuah market untuk kepentingan pengembangan bisnis, operation analyst menganalisis apa saja sistem kerja atau teknologi yang bisa digunakan dan diterapkan untuk memperlancar proses bekerja sebuah perusahaan. Menggunakan data yang ada, operation analyst akan mengolahnya menjadi sebuah insight yang dapat membantu direksi dalam menentukan keputusan strategis di perusahaan.

Tugas atau tanggung jawab operation analyst di setiap perusahaan berbeda-beda, tergantung dari proses bisnis dan model usaha perusahaan tersebut. Jadi, tanggung jawab operation analyst di kantor A bisa saja jauh berbeda dengan operation analyst di perusahaan B.

Selama kurang lebih 1 tahun menjadi seorang operation analyst, tantangan terberat yang pernah dialami Eldy justru ketika awal-awal bergabung dan dia harus memahami proses bisnis yang terjadi di kumparan secara menyeluruh. Ini memaksanya untuk mengenal satu per satu peran setiap divisi mulai dari susunan organisasi, peran antar divisi, dan tim hingga tanggung jawab kerja di setiap posisi. Ini sangat penting agar jika terjadi problem di masa depan, Eldy dapat mengetahui kira-kira di mana letak masalahnya dan bagaimana memecahkannya.

Menurut Eldy, kemampuan mengolah data dan menganalisis saja tidak cukup bagi seorang operation analyst. Kemampuan berkomunikasi dengan baik dan kepekaan terhadap permasalahan perusahaan atau proses bisnis juga sangat penting, karena operation analyst juga berhubungan dengan banyak orang dari berbagai divisi di kantor.

“Selain kemampuan menganalisis dan komunikasi yang baik, operation analyst juga harus memiliki kemampuan leadership yang kuat karena harus bisa mengambil keputusan yang cepat. Berpendirian kuat juga diperlukan untuk mempertahankan pendapatnya yang berdasarkan data. Namun juga harus berpikiran terbuka dan menghargai pendapat orang lain, apalagi dari orang yang menjalani pekerjaannya setiap hari. Sekali lagi, operation analyst bekerja berdasarkan data, soal bagaimana praktiknya tetap yang menjalaninya setiap hari yang lebih mengerti," ungkap lulusan Manajemen Komunikasi Universitas Padjajaran ini.

Hasil kerja seorang operation analyst cukup unik, karena tidak dirasakan oleh pribadinya sendiri tapi dirasakan oleh tim yang ada di kantor. Jadi, jika divisi atau tim di kantor dapat bekerja dengan baik dan alur kerja berjalan lancar maka target operation analyst telah tercapai.

Menjalani profesi sebagai operation analyst sedikit banyak membawa perubahan pada kepribadian Eldy.

“Profesi operation analyst membuka pikiran saya karena bertemu dengan beragam karakter orang yang membuat saya lebih peka dan dapat menyesuaikan sikap dan gaya bicara terhadap seseorang. Ini membuat saya jadi lebih menghargai orang dan pekerjaannya. Apalagi di kumparan memiliki sekitar lebih 400 orang yang pastinya memiliki karakter bermacam-macam”, ujar pria yang menyukai olahraga sepak bola ini.