5 Masalah Kesehatan yang Banyak Diabaikan Kaum Milenial

Ilustrasi Milenial (Foto: Pixabay)

Kehidupan bagi para generasi milenial memang menyenangkan, terlebih dengan adanya banyak kemudahan dan perkembangan seperti komunikasi serta adanya perkembangan internet.

Dengan adanya perkembangan ini tentu membuat para milenial menjadi mudah untuk mendapatkan infromasi, seperti adanya masalah-masalah kesehatan yang mereka alami. Namun, ternyata tak semua masalah kesehatan banyak yang mereka ketahui, melainkan ada juga beberapa yang terlewatkan.

Dilansir Bustle, Caesar Sjavaherian MD, seorang co-founder dan kepala direktur medis Carbon Health menyebutkan jika para milenial hanya cenderung mencari penjelasan tentang penyakit-penyakit itu saja namun tidak diperdalam dan memikirkan lain bahkan menyadari hingga risiko kesehatan jangka panjang lainnya tentang gaya hidup mereka.

“Milenial adalah kelompok anak muda pertama yang menikmati kemudahan internet. Saya menemukan bahwa generasi millenials yang mendominasi demografi, hanya cenderung memanfaatkan internet hanya untuk mencari penjelasan bahkan hanya untuk masalah-masalah kecil,” ujar Caesar.

“Namun, mereka mungkin hanya menyadari bahaya seperti flu, merokok, meminum, tapi kurang menyadari risiko kesehatan jangka panjang lainnya terkait dengan pertubuhan juga gaya hidup mereka kedepannya,” sambungnya.

Dokter pengobatan Osteophatic, Yuliya Malayev, juga menjelaskan jika perempuan lebih diberdayakan dari sebelumnya seputar pengetahuan melalui akses informasi. Selain itu, juga memiliki situs web praktik resmi, platform media sosial ataupun portal yang mudah digunakan hingga mempermudah akses pesan e-mail yang cepat juga aman.

Hal inilah yang akan mempermudah milenial untuk mengakses informasi termasuk informasi kesehatan. Berikut adalah lima masalah kesehatan yang banyak diabaikan oleh generasi milenial, menurut para ahli.

1. Stres Kronis

Mengalami stres. (Foto: Fizkes/Shutterstock)

Stres adalah salah satu masalah kesehatan yang serius. Bagi generasi milenial, memahami bahwa stres kronis dapat menyebabkan masalah di kemudian hari mulai dari penyakit jantung, depresi, dan gangguan kognitif dapat membantu manajemen stres menjadi tujuan yang lebih mendesak.

"Saya pikir bahwa masalah yang terkait dengan stres mungkin yang paling diabaikan oleh generasi milenial karena sangat sulit untuk melihat bagaimana kebiasaan mereka saat ini dan mengatur mereka untuk jangka panjang," kata Dr Heidi Hanna, anggota Dewan Penasihat Kesehatan Everyday Health.

Penelitian menunjukkan bahwa stres kronis adalah epidemi nasional, sehingga penting untuk menemukan cara untuk merasa baik hingga menghindari stres ini.

2. Sifilis

Mengalami Infeksi Menular Seksual (IMS). (Foto: Ashley Batz/Bustle)

Siapa pun bisa mengidap Infeksi Menular Seksual (IMS), dan millenials yang membicarakan tentang realitas dan faktor risiko IMS juga menjadi semakin banyak. Namun, Sexual Transmitted Infections (STI) tertentu dipandang lebih tidak jelas, dan tidak banyak dibicarakan.

"IMS yang paling cepat menyebar adalah sifilis. Ketidakjelasan informasi dan kejelasan akan penyebabnya, membuat IMS ini, bersama dengan HIV, sulit dikenali pada awal proses penyakit," kata Dr. Djavaherian.

Namun, sekitar 100 ribu orang tercatat menderita sifilis tahun lalu di Amerika Serikat. Sementara, di tahun yang sama, penderita HIV mencapai 40 ribu kasus baru dan 550 ribu kasus gonore yang juga telah dilaporkan. Jadi penyakit yang diderita itu sudah tidak jarang hingga sudah banyak yang mengidapnya.

3. Sleep Apnea

Ilustrasi Mengantuk di Siang Hari (Foto: Thinkstock)

Penyakit ini sering terjadi diberbagai usia dan dalam populasi laki-laki, khususnya orang-orang muda, banyak yang mengidap penyakit ini. Faktor risiko lain dari sleep apnea termasuk hal-hal seperti mengonsumsi alkohol, hidung tersumbat, dan juga riwayat keluarga. Dan mendiagnosis masalah ini ketika hidup sendirian bisa menjadi sulit.

"Jika anda tidur sendirian, tanda-tanda dan gejala sulit untuk diidentifikasi karena orang-orang dengan sleep apnea memiliki periode saat tidur ketika mereka berhenti bernafas," kata Dr Djavaherian. Sebuah pertanda lain adalah saat jam bangun, penderita akan merasa lelah hingga seperti mereka tidak memiliki energi.

Mengobati sleep apnea tidak hanya berarti akhirnya tidur nyenyak juga. Sleep apnea jangka panjang dapat menyebabkan hipertensi, gagal jantung, stroke, dan diabetes. Sehingga akan sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika anda yakin mengalami gejala penyakit ini.

4. Nyeri Punggung

Sakit punggung. (Foto: Andrew Zaeh/Bustle)

Bahaya kesehatan jangka panjang dari duduk dalam jangka waktu lama juga cukup membawa malapetaka di kemudian hari. Namun, meskipun awalnya nyeri dipunggung dianggap biasa, akan sangat tidak baik untuk mengabaikannya.

Seorang profesor bedah ortopedi di NYU School of Medicine mengatakan bahwa banyak pasien muda (baru lulus kuliah hingga baru dalam dunia kerja) yang menjadi pasien untuk penyakit ini. Kebanyakan dari mereka bernagkat pagi dan duduk di kantor sepanjang hari dan hanya memiliki sedikit waktu untuk berolahraga. Itu adalah salah satu penyebab penyakit ini mucul.

“Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mencegah atau memperbaiki keadaan punggung adalah dengan mencoba untuk mengubah gaya hidup seperti mengurangi beban dalam tas kerja, memperbaiki postur tubuh saat duduk, hingga berolahraga,” ujar Fischer.

5. Penyakit Jantung

Mengalami sakit janung. (Foto: Natalia Lebedinskaia/Shutterstock)

Penyakit jantung dapat terjadi pada siapa saja, bukan hanya orang yang lebih tua atau mereka yang memiliki riwayat keluarga yang jelas. Salah satu kondisi penting yang harus diperhatikan adalah hipertensi atau yang juga dikenal sebagai tekanan darah tinggi.

"Hipertensi dikenal sebagai pembunuh diam-diam karena orang sering tidak merasa seperti mereka sakit dan dikenal untuk memulai awal kehidupan bahkan pada mereka yang tidak memiliki riwayat keluarga hipertensi," kata Dr Djavaherian. Melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin dalam setiap tahun juga sangat bermanfaat untuk mengurangi risiko penyakit ini.

"Pencegahan penyakit kardiovaskular (termasuk tidak merokok) akan membantu milenial untuk memiliki hidup yang sehat, sehingga mereka dapat menikmati hidup dengan baik," ujar Dr Fischer.