7 Tips Menahan Amarah saat Puasa Ramadan

LifeHack
Membicarakan seputar trik dan tips kehidupan.
Konten dari Pengguna
10 Mei 2019 14:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari LifeHack tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menahan amarah saat berpuasa di bulan Ramadan. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menahan amarah saat berpuasa di bulan Ramadan. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Menahan amarah saat sedang berpuasa memang terkadang sulit dilakukan. Rasa lapar dan haus membuat sebagian orang mudah untuk lepas kendali dan melampiaskan emosinya dengan amarah.
ADVERTISEMENT
Melansir Time, professor psikologi di Universitas Ohio, Dr. Brad Bushman, mengatakan bahwa rasa marah yang mudah timbul saat lapar, ternyata akibat otak kekurangan glukosa. Glukosa yang berasal dari makanan, dipakai oleh otak sebagai bahan bakar.
"Otak butuh bahan bakar untuk mengatur emosi, dan amarah adalah emosi yang paling sulit dikendalikan oleh manusia," ujar Dr. Brad Bushman seperti yang dikutip dari Time pada Jumat (10/5).
Memang tidak serta merta membatalkan puasamu, namun amarah bisa menghilangkan kesempurnaan puasa. Daripada pahala puasamu berkurang dan hanya seperti menahan lapar dan haus, berikut tips mudah menahan amarah saat berpuasa.
Tidak hanya untuk menahan lapar dan haus, ingatlah bahwa berpuasa juga dilakukan untuk menjalani perintah Yang Maha Kuasa, meningkatkan rasa syukur, memperbanyak amal, hingga menyucikan diri.
ADVERTISEMENT
Menahan amarah selama berpuasa akan membuat diri terbiasa untuk terus melakukannya, bahkan setelah Ramadan berakhir. Jangan menyerah pada nafsu dan ingatlah bahwa amarah berasal dari godaan setan.
Agar terhindar dari rasa mudah marah saat bepuasa, cobalah untuk tidur yang cukup. Karena diharuskan bangun untuk sahur, maka biasakan tubuh untuk tidur lebih awal.
Hindari begadang, karena hal ini semakin membuat otak bekerja ekstra dan membutuhkan asupan energi lebih banyak. Selain tubuh semakin lemas, kurang tidur sangat bisa membuat perasaan tidak nyaman hingga mudah marah.
Selama berpuasa, perbanyaklah kegiatan yang positif. Jangan sampai terbawa perasaan untuk bermalas-malasan. Lakukan apa saja yang bisa membuat diri semakin berkembang. Mulai dari melakukan hobi positif hingga hal-hal yang bisa mendekatkan diri pada Sang Pencipta.
ADVERTISEMENT
Selalu ingat bahwa marah hanya membuat diri dipenuhi energi negatif. Marah malah bisa bikin tubuh lebih lelah, dibandingkan melakukan kegiatan sehari-hari lho.
Pola makan juga bisa mempengaruhi amarah seseorang. Biasakan untuk mengonsumsi makanan yang sehat saat sahur dan berbuka. Makanan yang mengandung karbohidrat dan protein, seperti selai kacang, apel, yoghurt, daging, ikan, dan tahu, dikatakan mampu memperbaiki mood.
Selain itu, melansir Super Fast Diet, makanan tinggi serat seperti kacang-kacangan, buah dan sayuran, juga membuat tubuh selalu segar. Selain itu pastikan minum air putih yang cukup agar tubuh terhindar dari dehidrasi. Hal ini juga sangat membantu otak terhindar dari kelelahan yang membuat mudah marah.
ADVERTISEMENT
Saat amarah melanda, coba untuk menenangkan diri dengan menarik napas yang dalam. Menenangkan pikiran juga sebenarnya secara otomatis dilakukan tubuh saat beribadah salat lima waktu. Kamu bisa membuat diri semakin rileks dengan menambah ibadah sunnah lainnya.
Setiap orang pasti memiliki kesukaan tersendiri. Saat rasa marah timbul, cobalah untuk mengingat-ingat hal yang membuat diri senang, seperti hal-hal yang disukai, segala nikmat yang telah diberi, dan lain-lain. Mengalihkan pikiran dari amarah juga bisa dilakukan dengan cara mengingat Tuhan Yang Maha Esa serta berdzikir.
Cara terakhir untuk mengendalikan amarah saat berpuasa adalah berdamai dengan diri dan mengerti situasi atau seseorang yang membuat kita marah. Pahami bahwa kita tidak bisa mengontrol dan memaksa orang lain untuk selalu sesuai dengan yang kita inginkan.
ADVERTISEMENT
Perluas sudut pandang agar lebih mudah memahami sebuah situasi maupun memahami tindakan orang lain, agar tidak mudah marah. Jika sulit untuk memahami, maka diam adalah pilihan bijak. Selalu ingat bahwa berdiam diri dalam situasi tertentu bukan berarti lemah dan kalah. Memilih diam untuk mencegah amarah bisa menghindarkan dari situasi yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.
(rin)
Baca lebih banyak informasi mengenai berita artis/berita heboh/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
Download aplikasi Android di sini.
Download aplikasi iOS di sini.