Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apa dia orang yang tepat? Yuk, Cek dengan Metode Marie Kondo
3 September 2019 14:25 WIB
Diperbarui 21 Januari 2021 10:55 WIB
Tulisan dari LifeHack tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Metode KonMari ala Marie Kondo ternyata bisa digunakan untuk menata ulang kisah cintamu. Terutama untuk kamu yang masih merasa ragu dengan kisah cintamu bersama si kekasih.
ADVERTISEMENT
Menurut Judith Tutin, psikolog asal Amerika Serikat dalam laman Your Tango, kunci utama dari metode KonMari yang bisa kamu terapkan adalah "Apakah hubungan ini membuatmu bahagia?"
Dari pertanyaan simple tersebut, kamu bisa mulai menambah daftar pertanyaan lainnya untuk memastikan apakah dia orang yang kamu cari atau bukan. Ini 8 pertanyaannya.
1. Apakah ini sesuatu yang bisa kamu putuskan dengan cepat?
Jika kamu bisa memutuskan dengan cepat jika hubunganmu dengan si dia membawa sukacita, itu pertanda baik. Sebab, menurut metode KonMari keputusan cepat yang kamu ambil merupakan intuitif--berdasarkan bisikan hati.
2. Pernahkan melewati masa-masa sulit bersama?
Jika dia menemani dan men-supportmu di masa-masa sulitmu, itu bisa berarti dia adalah orang yang tepat. Namun, bila tidak, lekas pikirkan apakah dia yang terbaik untuk masa depanmu.
ADVERTISEMENT
Belum pernah melalui masa sulit bersama? Coba ajak ia tinggal bersama selama beberapa pekan. Jika dia tetap bertahan denganmu bahkan setelah mengetahui kebiasaan burukmu di rumah, bisa jadi dia orang yang tepat.
Tinggal bersama juga penting untuk mengetahui kebiasaan masing-masing sebelum memutuskan lanjut ke jenjang yang lebih serius.
3. Apakah orang terdekatmu menyukainya?
Pacar yang berhasil mencuri hati keluarga dan sahabatmu itu merupakan pertanda baik. Tapi, lagi-lagi, tegaskan ke hatimu, apakah kamu beneran nyaman dengan si dia?
Menurut Marie Kondo , jangan sampai barang yang disukain keluargamu justru hanya nyempitin lemarimu, padahal belum tentu kamu nyaman pake itu.Jangan sampai rasa suka yang ditunjukkan sahabat dan keluargamu ke dia malah jadi membuatmu terikat dengannya. Padahal kamu belum tentu yakin dengan si dia.
ADVERTISEMENT
4. Apakah sikapnya membuatmu lebih dari nyaman?
Kalau mau diibaratkan, memilih pasangan hidup bisa seperti memilih sofa. Bukan hanya sekadar nyaman, tapi juga sesuai dengan kebutuhan maupun visi-misimu.
Percaya deh, punya pasangan yang berbeda visi-misi akan jauh lebih sulit rasanya. Tapi, bukan berarti tidak bisa survive, lho.
Nah, di sini pentingnya. Apa pasanganmu bisa menerima semua perbedaan pendapatmu itu atau justru ia terus memaksakan kehendaknya ke padamu?
5. Cocok gak dia menemani di tiap fase hidupmu?
Menurut metode KonMari, barang yang tidak berhubungan dengan hidupmu saat ini sebaiknya disumbangkan ke orang lain. Simpan hanya yang benar-benar cocok digunakan sampai periode waktu yang lama.
Sama seperti kisah cintamu. Tanyakan ke dirimu sendiri, apakah dia orang yang tepat mendampingimu di segala situasi? Senang maupun duka, kaya maupun miskin, juga sehat maupun sakit.
ADVERTISEMENT
Pada intinya, yakinkan dirimu lagi, apakah kehadirannya lebih sering membuatmu bahagia atau justru membawa kesedihan dan keraguan? Kalau ia hanya membuatmu ragu-ragu untuk melangkah, sebaiknya lepaskan. Tapi, kalau dia bisa membuat hari-harimu menjadi lebih bahagia, lebih mudah dijalani, dan juga selalu mendukungmu, pertahankan, gengs!
Seperti yang Marie Kondo bilang, hanya pertahankan yang membuatmu bahagia.
(NS)
Baca lebih banyak berita mengenai berita heboh/berita artis/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
Download aplikasi Android di sini .
Download aplikasi iOS di sini .