Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Kenali Sarkoma, Kanker yang Bisa Menyerang Kaum Muda
2 November 2018 9:08 WIB
Diperbarui 21 Januari 2021 10:57 WIB
Tulisan dari LifeHack tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kanker. (Foto: Pixabay)
Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Kanker juga memiliki banyak jenis dan gejala. Salah stau jenisnya adalah Sarkoma. Kanker jenis ini memang masih terdengar cukup asing di telinga. Namun, ternyata kanker ini juga cukup berbahaya dan seringkali luput dari penanganan.
ADVERTISEMENT
Sarkoma merupakan sebuah kanker yang menyerang ataupun berkembang dalam jaringan lunak seperti jaringan lemak, otot, pembuluh darah, saraf, tendon, dan juga lapisan pada tulang sendi.
Sarkoma dapat menyerang ke dalam bagian tubuh manapun. Namun umumnya, kanker ini banyak menyerang pada bagian perut, lengan, dan juga tungkai kaki.
Dapat menyerang bagian perut. (Foto: gballgiggs/fotolia)
Dalam beberapa kasus, penderita yang mengalami jenis kanker ini berusia lanjut. Namun tak menutup kemungkinan juga para remaja, bahkan anak-anak dapat menderita penyakit kanker jaringan lunak ini.
Walaupun Sarkoma masih merupakan kanker yang tergolong masih langka, namun perkembangan kanker ini juga mulai beranjak tinggi. Salah satunya ditunjukkan dari penelitian di Inggris yang menggambarkan sebuah lonjakan yang signifikan dalam jumlah penderita Sarkoma setiap tahunnya. Jumlah yang awalnya terjadi dalam 3.800 kasus, naik menjadi 5.300 kasus untuk saat ini.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dalam sebuah studi Amerika Serikat juga diperkirakan lebih dari 13 ribu penduduk di Amerika menderita Sarkoma dan mengakibatkan sekitar 5 libur kematian di tahun 2018 ini.
Nyeri dibagian perut. (Foto: fotolia)
Hingga kini, penyebab pasti Sarkoma masih belum diketahui. Meski begitu, ada beberapa faktor yang sering dihubungkan dengan penyakit ini seperti paparan radiasi, paparan bahan kimia tertentu, hingga adanya kelainan genetik turunan.
Dalam tahap awal, Sarkoma tidak menimbulkan gejala apapun. Gejala akan muncul jika sel kanker sudah semakin membesar dengan ditunjukkan sebuah benjolan besar atau pembengkakan, rasa nyeri pada tulang dan otot, nyeri dan pendarahan pada bagian pencernaan, hingga permasalahan pada saraf sensorik dan motorik.
Memeriksakan ke dokter. (Foto: s_l/fotolia)
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Parkway Cancer Center Singapura, ada lebih dari 70 sub-tipe kanker jenis ini. Namun, jenis sarkoma yang paling banyak diderita ada beberapa seperti Rhabdomyosarcoma (menyerang jaringan ikat dan otot), Osteosarcoma (Menyerang pembuluh getah bening), Angiosarcoma (menyerang pembuluh getah bening atau sel darah), Fibrosarcoma (menyerang jaringan ikat fabrosa), Liposarcoma (terjadi pada jaringan lemak), Leiomyeosarcoma (terjadi pada jaringan otot), dan juga Gastrointertinal stromal tumor (terjadi dalam saluran pencernaan).
Rhabdomyosarcoma atau kanker yang terjadi pada jaringan ikat dan otot, menjadi salah satu yang banyak diderita oleh orang-orang di usia remaja dan juga kelompok dewasa muda (young adult).
Sarkoma dapat didiagnosa melalui tiga cara, yaitu Computed Tomography Scan (CT-scan), Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan juga Biopsi jaringan. Untuk biopsi jaringan, terdapat beberapa terknik pengambilan jaringan, yaitu dengan core-needle biopsy, biopsi insisi, dan juga biopsi eksisi. Namun, Sarkoma juga terkadang dapat sulit untuk didiagnosa dan ditangani mengingat jenisnya yang begitu banyak.
ADVERTISEMENT
Pemahaman masyrakat dan tenaga medis yang masih terbatas akan penyakit ini juga dapat menyebabkan keterlambatan ataupun kekeliruan dalam mendiagnosia hingga penanganan menjadi kurang tepat.
Penelitian juga menunjukkan ada beberapa kesalahan penanganan pada pasien penderita sakroma yang mencapai angka 70 persen. Dari kesalahan yang terjadi, tentu juga akan berpengaruh akan turunnya tingkat kelangsungan hidup rata-rata seseorang sekitar 50 persen.