Rumah Cluster dan Townhouse, Apa Sih Bedanya?

Lifetime Design
Ekosistem kreatif yang bergerak di bidang desain interior, arsitektur, pembangunan dari nol, renovasi, pembuatan kabinet custom, penyediaan furniture, dan lainnya. Informasi lebih lanjut: https://linktr.ee/lifetimedesign
Konten dari Pengguna
8 Agustus 2022 17:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lifetime Design tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lifetime Design Arsitektur (Instagram: @ld.arsitektur)
zoom-in-whitePerbesar
Lifetime Design Arsitektur (Instagram: @ld.arsitektur)
ADVERTISEMENT
Semakin tingginya kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal, membuat banyak pelaku usaha properti berlomba-lomba menghadirkan hunian yang tak hanya indah dan nyaman. Hal ini pula yang akhirnya memunculkan beragam jenis hunian, mulai dari rumah susun, apartemen, hingga perumahan.
ADVERTISEMENT
Dari beragam jenis hunian yang ada, perumahan cukup menjadi primadona di masyarakat karena dinilai memiliki keuntungan yang lebih banyak bila dibandingkan dengan jenis lainnya. Kepopulerannya pun akhirnya membuat perumahan hadir dalam beberapa jenis yang bisa Anda pilih sesuai dengan budget, kebutuhan, dan selera.
Setidaknya, terdapat tiga jenis perumahan yang cukup familiar di Indonesia. Pertama, ada Perumnas atau perumahan nasional yang dibangun oleh pemerintah. Kedua, ada rumah cluster dan ketiga ada townhouse yang sama-sama dibangun oleh developer swasta.
Apa Itu Rumah Cluster dan Townhouse?
Lifetime Design Arsitektur (Instagram: @ld.arsitektur)
Jika ditelaah hanya dari permukaan, sebenarnya tidak ada perbedaan yang begitu signifikan dari kedua jenis perumahan ini. Namun, mari kita bedah mulai dari akarnya.
Cluster merupakan sebuah konsep perumahan terintegrasi yang memungkinkan adanya pengembangan baik dari sisi residensial maupun komersial. Konsep ini hadir dengan berbagai ukuran rumah dalam area yang berbeda-beda. Ada yang mungil, sedang, hingga besar. Walaupun kehadirannya cukup banyak di pusat-pusat kota besar, namun rumah cluster dapat lebih mudah Anda temui di daerah penyangga.
ADVERTISEMENT
Sementara townhouse merupakan konsep perumahan yang mirip dengan cluster namun jumlahnya terbilang lebih terbatas. Townhouse pun memiliki kesan lebih eksklusif dan terletak di pusat kota. Sehingga tidak heran rasanya kalau konsep rumah ini lebih banyak menarik perhatian ekspatriat ataupun kalangan menengah ke atas.
Perbedaan Rumah Cluster dan Townhouse
Lifetime Design Arsitektur (Instagram: @ld.arsitektur)
Secara garis besar, terdapat tiga perbedaan utama yang dapat dengan mudah Anda temui pada rumah cluster ataupun townhouse. Perbedaan tersebut meliputi lokasi, konsep, jumlah rumah, hingga fasilitas yang ditawarkan.
Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, rumah cluster biasanya lebih banyak dibangun di daerah-daerah penyangga kota besar, walaupun tidak menutup kemungkinan bahwa jenis ini juga dapat Anda temui di kota besar. Pembangunan cluster di daerah penyangga dimaksudkan untuk menekan harga rumah sehingga mudah dijangkau oleh berbagai kelas. Sementara townhouse sendiri lebih banyak Anda temui di lokasi-lokasi strategis di pusat kota. Sehingga harganya bisa sangat melambung karena harga tanah di perkotaan yang tinggi pula.
ADVERTISEMENT
Dilihat dari sisi konsep, sebenarnya kedua jenis perumahan ini terbilang cukup mirip, menyatukan beberapa rumah dalam area yang sama. Perbedaan yang terlihat jelas adalah dari sisi konsep eksklusifitasnya. Cluster biasanya terbilang lebih umum walaupun tetap terdapat fitur pengamanan seperti one-gate-system. Sementara townhouse bersifat lebih privat, eksklusif, dan tidak sembarang orang bisa masuk ke areanya.
Lifetime Design Arsitektur (Instagram: @ld.arsitektur)
Secara jumlah rumah, cluster memiliki jumlah yang cukup banyak. Jenis dan luas rumahnya pun berbeda-beda, dapat disesuaikan dengan budget yang dimiliki masyarakat. Semakin luas tanahnya, maka semakin mahal pula harga yang harus Anda bayarkan. Sementara townhouse, karena eksklusifitasnya, jumlah rumah yang ada di dalamnya pun tidak terlalu banyak, minimal 10 sampai 15 rumah saja dalam sebuah komplek.
ADVERTISEMENT
Perbedaan terakhir dapat Anda lihat dari sisi fasilitas yang diberikan. Cluster biasanya memiliki fasilitas yang lebih minim. Hanya terdapat fasilitas keamanan dan taman yang bisa digunakan bersama-sama. Sementara fasilitas di townhouse bisa lebih beragam, mulai dari keamanan, playground, taman, tempat ibadah, bahkan kolam renang.
Baik rumah cluster dan townhouse sama-sama memiliki kelebihan, kekurangan, dan keunikannya masing-masing. Tinggal Anda sebagai pembeli yang memutuskan, jenis rumah mana yang sesuai dengan selera dan budget?