Konten dari Pengguna

Tantangan dan Peluang Pembelajaran di Era Modern dengan Teknologi Digital

Lifia Ayudi Prameswari
Seorang mahasiswa aktif di Universitas Negeri Jakarta, jurusan Pendidikan Tata Boga. Saat ini, sedang menempuh tahun ke-2 perkuliahannya dengan fokus pada bidang pendidikan, kuliner, dan sosial.
4 November 2024 9:14 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lifia Ayudi Prameswari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pembelajaran dan pengajaran merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan. Keduanya saling melengkapi dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam konteks modern saat ini, tantangan dan peluang dalam pembelajaran dan pengajaran semakin beragam seiring dengan perkembangan teknologi, perubahan sosial, serta tuntutan dunia kerja yang dinamis. Di satu sisi, teknologi membuka banyak peluang baru untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, namun di sisi lain, hal ini juga menimbulkan tantangan yang kompleks bagi para pendidik dan pelajar. Salah satu tantangan utama dalam pembelajaran dan pengajaran adalah adaptasi terhadap teknologi. Pendidikan kini tidak lagi hanya berpusat di ruang kelas fisik, tetapi juga melalui platform digital. Teknologi menawarkan berbagai keuntungan, seperti pembelajaran jarak jauh dan akses ke sumber daya belajar yang melimpah. Namun, hal ini memerlukan penyesuaian dari kedua pihak, baik pendidik maupun peserta didik. Para guru dan dosen dituntut untuk menguasai teknologi baru serta mampu mengintegrasikannya ke dalam proses pengajaran. Sementara itu, siswa perlu membangun kemandirian belajar dan keterampilan literasi digital yang memadai.
Ilustrasi teknologi dalam pembelajaran modern. Sumber: https://pixabay.com/id/photos/guru-properti-tanaman-dan-mengajar-3765909/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi teknologi dalam pembelajaran modern. Sumber: https://pixabay.com/id/photos/guru-properti-tanaman-dan-mengajar-3765909/
Tantangan lain yang sering muncul adalah ketimpangan akses teknologi. Di beberapa daerah, terutama di wilayah terpencil, akses internet dan perangkat pembelajaran digital masih sangat terbatas. Hal ini menciptakan kesenjangan dalam pembelajaran antara daerah perkotaan dan pedesaan. Ketika pandemi COVID-19 memaksa sistem pendidikan untuk beralih ke pembelajaran daring, masalah ini menjadi semakin nyata. Banyak siswa di daerah tertinggal yang kesulitan mengikuti pembelajaran karena tidak memiliki akses ke teknologi yang memadai. Di samping tantangan teknologi, terdapat pula tantangan dalam hal metode pengajaran. Pendekatan pembelajaran tradisional yang bersifat satu arah sering kali dianggap kurang efektif dalam membangun pemahaman yang mendalam dan kritis pada siswa. Di era modern, pendekatan pembelajaran yang lebih interaktif, kolaboratif, dan berbasis masalah semakin banyak disarankan oleh para ahli pendidikan. Namun, tidak semua pendidik siap atau memiliki keterampilan untuk menerapkan metode ini. Beberapa pendidik masih terjebak dalam pola lama yang cenderung memusatkan perhatian pada pemberian materi tanpa memperhatikan keterlibatan aktif peserta didik.
Sekolah dan anak-anak. Sumber: https://pixabay.com/id/photos/sekolah-kelas-anak-anak-298680/
Meskipun banyak tantangan yang dihadapi, era modern juga membawa berbagai peluang untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran. Teknologi, yang sebelumnya disebut sebagai tantangan, sebenarnya juga dapat menjadi solusi. Penggunaan platform pembelajaran daring, seperti video conference, learning management system (LMS), dan aplikasi pembelajaran interaktif, memungkinkan pendidikan untuk menjangkau lebih banyak orang, bahkan di daerah yang sebelumnya sulit diakses. Pendidikan jarak jauh membuka peluang bagi siapa pun, di mana pun, untuk terus belajar tanpa terikat oleh batasan geografis. Banyak universitas dan lembaga pendidikan kini menawarkan program pembelajaran daring, sehingga siswa dari berbagai latar belakang dapat mengakses pendidikan berkualitas tanpa harus berpindah tempat. Hal ini juga memungkinkan kolaborasi antar siswa dari berbagai belahan dunia, yang dapat memperkaya wawasan dan pengalaman belajar mereka. Dalam pembelajaran modern, peran guru berubah dari sekadar sumber pengetahuan menjadi fasilitator yang membantu siswa belajar secara mandiri. Guru kini harus menciptakan lingkungan yang mendorong siswa berpikir kritis, berkolaborasi, dan menyelesaikan masalah. Pendidikan abad ke-21 menekankan keterampilan seperti kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi. Guru tidak hanya mengajar materi pelajaran, tetapi juga membantu siswa mengembangkan keterampilan ini, dengan fokus pada perkembangan holistik, bukan hanya hasil akademik. Kesimpulannya adalah pembelajaran dan pengajaran di era modern menghadapi banyak tantangan, baik dari segi teknologi maupun metode. Namun, dengan memanfaatkan peluang yang ada, terutama melalui integrasi teknologi yang tepat, tantangan ini dapat diatasi. Penting bagi pendidik untuk terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan mengembangkan metode pengajaran yang relevan, sehingga mereka dapat memberikan pendidikan yang berkualitas dan inklusif. Di sisi lain, siswa juga perlu memiliki sikap proaktif dan mandiri dalam proses belajar, agar mereka dapat meraih manfaat maksimal dari peluang yang ditawarkan oleh teknologi dan metode pembelajaran modern.
ADVERTISEMENT