Melihat 5 Kota dan Desa yang Kosong Ditinggal Penduduknya

Konten dari Pengguna
10 Maret 2020 13:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Light News tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Wisata Kota Hantu Chernobyl. (Foto: AFP/Sergei Supinsky)
Unsur terpenting dari sebuah kota atau desa adalah penduduknya. Namun, bagaimana jika suatu kota dan desa ditinggalkan oleh penduduknya?
ADVERTISEMENT
Banyak faktor penduduk meninggalkan kota dan desanya, seperti bencana dan tertinggal kemajuan teknologi.
Berikut 5 kota dan desa yang ditinggalkan oleh penduduknya:
Jika kamu senang dengan wisata seram, bisa mengunjungi Desa Lembah Nagoro di Jepang. Desa ini ditinggalkan oleh penduduknya dan kini hanya “dihuni” oleh ribuan boneka. Lembah Nagoro merupakan wilayah terpencil di Jepang yang memiiki penduduk kurang lebih 100 orang. Sebelum masa reformasi, desa ini merupakan wilayah tambang dan industri. Terletak di tengah barisan pegunungan di Pulau Shikou, desa ini sempat menjadi primadona wisatawan pada masanya. Seiring kemajuan teknologi, desa ini menjadi tertinggal. Para penduduk secara perlahan mulai meninggali desa ini.
ADVERTISEMENT
Desa Houtouwan dijuluki sebagai desa nelayan yang terletak di Pulau Shengshan, China.
Dulu desa ini dihuni oleh 2.000 warganya. Semenjak ditinggalkan penduduknya, Houtouwan menjadi desa yang ditumbuhi tumbuhan liar. Seluruh rumah dan bangunan lainnya diselimuti tanaman merambat.
Penyebab desa ini ditinggalkan adalah buruknya fasilitas pendidikan dan kawasan yang sulit dijangkau untuk memenuhi kebutuhan pokok.
Kota ini menjadi kota wisata bertajuk kota hantu karena terihat sudah tidak terurus. Kota ini ditinggalkan oleh penghuninya akibat ledakan nuklir. Sebuah nuklir di PLTN Kota Chernobyl meledak pada 26 April 1986 silam. Tragedi ini menyebabkan 30 orang tewas dan ribuan orang lainnya meninggal pada waktu yang lama. Setelah ditinggalkan selama 20 tahun, kota Chernobyl kini dipenuhi ilalang.
ADVERTISEMENT
Chernobyl. (Foto: Reuters/Gleb Garanich)
Kota abad pertengahan ini terletak di Daerah Basilicata, Provinsi Matera, Italia. Kota ini sering dilanda bencana antara tahun 1892 dan 1922. Kota yand dahulu berpenghuni lebih dari 2.000 orang hijrah ke Amerika Utara karena kondisi bencana serta pertanian yang buruk.
Bencana yang sering dirasakan oleh penduduk di antaranya tanah longsor, banjir bandang, dan gempa bumi.
Desa ini terletak di kaki Gunung Sinabung, Indonesia. Letusan besar Gunung Sinabung pada tahun 2014, membuat desa ini menjadi desa dalam zona merah dan ditinggalkan oeh penduduk. Hingga saat ini pihak Pemerintah Kabupaten Karo dan Badan Bencana Daerah (BPBD) memasang peringatan yang melarang warganya kembali ke rumah mereka.
ADVERTISEMENT
Erupsi Gunung Sinabung. (Foto: dok. BNPB)