Konten dari Pengguna

Ribu-ribut Denny Siregar dan Tengku Zulkarnain soal Penguatan Rupiah

9 Juni 2020 16:11 WIB
Tulisan dari Light News tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Karyawan menghitung uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Karyawan menghitung uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
Menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat menjadi perdebatan antara Tengku Zulkarnain dan Denny Siregar. Keduanya saling mention di Twitter untuk mengutarakan pendapatnya masing-masing. Perdebatan itu disulut oleh Deny pada Selasa (8/6).
ADVERTISEMENT
Kedua tokoh tersebut memiliki pandangan politik yang berbeda. Denny dikenal sebagai tokoh yang kerap mendukung kebijakan pemerintahan Joko Widodo. Sementara itu, Tengku yang saat ini menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), dinilai aktif mengkritisi pemerintahan.
“Ayah naen @ustadtengkuzul berapa posisi Rupiah terhadap dollar sekarang? Biasanya jago kalo bahas ini,” tulis Denny Siregar di akun Twitternya.
Cuitan tersebut kemudian direspons oleh Tengku Zulkarnain. Dalam cuitannya, Tengku heran kenapa Denny Siregar bisa sangat bangga pada penguatan rupiah dan seolah membuat rupiah perkasa.
Ia juga mengunggah screenshot nilai tukar rupiah pada Senin (8/6) malam pukul 20.58 WIB yang kembali merosot di angka Rp 14.002,80.
“Kenapa bangga luar biasa, ya? Zaman pak SBY Dollar di bawah Rp 10.000. Apa mata dia dkk belum melek-melek? Padahal hutang terbaru sudah dipatok Rp14.000 juga,” tulis Tengku, Selasa (9/6).
ADVERTISEMENT
Pada Senin (8/6) pagi nilai tukar rupiah memang bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah terus menguat ke level Rp 13.000.
Data Bloomberg, Senin (8/6), nilai tukar rupiah pada pukul 8.56 WIB bergerak menguat terhadap dolar AS di Rp 13.877,50 atau naik 217,50 poin (1,54 persen). Menguatnya nilai rupiah ini bisa berdampak positif pada pasar dan perekonomian.