Pentingnya Periksa Golongan Darah di Masa Pandemi

Lihabi S,Tr,Kes
Penulis bidang kesehatan di UMSurabaya Peneliti PUSAD UMSurabaya
Konten dari Pengguna
31 Juli 2021 12:11 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lihabi S,Tr,Kes tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Periksa golongan darah di masa pandemi sangat penting karena banyak masyarakat yang ingin membantu sesama untuk donor darah. Namun yang menjadi kendala saat ini adalah banyak masyarakat yang tidak mengetahui golongan darah sendiri. Apalagi disaat masa pandemi COVID-19 yang terdapat begitu banyak permintaan dan membutuhkan donor darah untuk plasma konvalesen.
ADVERTISEMENT
Sejatinya periksa golongan darah sangatlah bermanfaat pada kita semua, selain kita mengetahui golongan darah antara A, B, AB dan O serta rhesusnya, ada manfaat lain yang kita dapatkan dari pemeriksaan golongan darah ini yaitu mencegah komplikasi transfusi darah.
Penyesuaian golongan darah menjadi salah satu syarat penting untuk mendonorkan darah atau menerima transfusi darah. Tidak semua golongan darah bisa cocok dengan satu sama lain.
Menerima darah yang tidak sesuai dengan golongan darah Anda bisa memicu penggumpalan darah dan komplikasi yang berakibat fatal bagi tubuh. Gejala dari ketidaksesuaian golongan darah pada proses transfusi darah ini antara lain adalah demam, menggigil, mual, kulit dan mata tampak kuning, nyeri pada dada, sakit pada perut atau punggung, kencing berdarah, dan sesak napas. Komplikasi dari reaksi ini bisa berupa gagal ginjal atau bahkan kematian.
ADVERTISEMENT
Prosedur pemeriksaan serta interpretasi hasil pemeriksaan golongan darah dan rhesusnya pada orang dewasa prosesnya dapat dilakukan dengan pengambilan sampel darah kapiler atau jari tangan yang ditusuk menggunakan jarum lancet atau alat auto klip. Sedangkan pada bayi, pemeriksaan golongan darah dilakukan dengan mengambil sampel darah dari telapak kaki bayi.
Setelah itu, petugas laboratorium akan mencampur sampel darah dengan antibodi yang menyerang darah tipe A, tipe B, tipe AB dan rhesus untuk melihat adanya reaksi ikatan antara antigen dan antibodi berikut adalah prosedur dan interpretasi dari hasil pemeriksaan golongan darah.
Pertama jika sampel darah setelah dicampurkan dengan reagen tipe A, terjadi reaksi aglutinasi atau gumpalan, maka golongan darah orang tersebut memiliki golongan darah A. Yang kedua jika sampel darah setelah dicampurkan dengan reagen tipe B, jika terjadi reaksi aglutinasi atau gumpalan pada reagen tipe B, maka golongan darah orang tersebut memiliki golongan darah B. Yang ketiga jika sampel darah setelah dicampurkan dengan reagen tipe A, tipe B dan tipe AB, terjadi reaksi aglutinasi atau gumpalan pada reagen tipe A, tipe B dan tipe AB maka golongan darah orang tersebut memiliki golongan darah AB.
ADVERTISEMENT
Dan yang keempat jika sampel darah setelah dicampurkan dengan reagen tipe A,tipe B dan tipe AB, tidak terjadi reaksi aglutinasi atau gumpalan pada reagen tipe A, tipe B dan tipe AB maka golongan darah orang tersebut memiliki golongan darah O. Yang terakhir pada pemeriksaan rhesus jika sampel darah setelah dicampurkan dengan reagen rhesus atau tipe D, terjadi aglutinasi atau gumpalan, maka Rhesusnya positif begitupun sebaliknya.
Pemeriksaan golongan darah ini tidak bisa dipisah atau dilakukan satu-persatu dan tidak ada persiapan khusus untuk pemeriksaan golongan darah disertai hasil bisa didapatkan selang beberapa menit setelah pemeriksan dilakukan.
Mengapa Pasien COVID-19 Membutuhkan Darah Plasma Konvalesen?
Baru-baru ini banyak sekali pihak rumah sakit membutuhkan donor darah plasma konvalesen. Plasma konvalesen ini adalah metode pengambilan darah plasma dari pasien COVID-19 yang sudah dinyatakan sembuh untuk diberikan kepada pasien COVID-19 yang sedang dirawat sebagai terapi untuk tingkatkan imunitas. Pentingnya darah plasma konvalesen penyintas COVID-19 ini karena memiliki khasiat yaitu antivirus dan regulator sistem imun dari penyintas.
ADVERTISEMENT
Plasma adalah bagian darah berwarna kuning dan cair yang mengandung antibodi. Dan antibodi adalah protein yang dibuat oleh tubuh sebagai respons terhadap infeksi. Ketika pasien yang belum mengalami gejala berstatus kritis maka antibodinya bisa beradaptasi untuk melawan virus di dalam tubuh, sehingga dapat meningkatkan kesembuhan dan selain virusnya bisa dihilangkan dengan cepat, imun dalam pasien COVID-19 bisa dinormalkan kembali.
Ada beberapa spesifikasi agar penyintas dapat mendonorkan darah konvalesen menurut Palang Merah Indonesia (PMI), yang pertama penyintas wajib pernah terpapar COVID-19 dengan menunjukkan hasil positif dan hasil dinyatakan negative oleh pemeriksaan RT-PCR, yang kedua usia penyintas 18 sampai 60 tahun, yang ketiga pendonor diutamakan laki-laki, apabila perempuan belum pernah hamil atau dalam keadaan hamil, yang keempat bebas keluhan pada penyintas minimal 14hari, yang kelima penyintas tidak pernah menerima transfusi darah selama 6 bulan terakhir dan yang terakhir penyintas diutamakan yang pernah donor darah sebelumnya.
ADVERTISEMENT