Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Membangun Solidaritas Sosial di Alam dalam kegiatan Mendaki Gunung
10 November 2024 15:04 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Lilis Amalliya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mendaki gunung merupakan suatu tindakan yang tidak sekedar menantang secara fisik dan rasional, namun juga membangun ikatan sosial yang kokoh di antara para pendaki. Salah satu bentuk dalam membangun solidaritas dialam seperti
ADVERTISEMENT
Saat melakukan pendakian, pendaki seringkali harus menghadapi berbagai kendala, seperti jalur basah, iklim yang tidak biasa, atau kelelahan. Setiap orang mempunyai kualitas dan keterbatasannya masing-masing, sehingga partisipasi adalah hal yang mendasar. Rasa persahabatan berkembang ketika para pendaki saling memberikan bantuan, misalnya dengan berbagi tumpukan peralatan, membuat perbedaan untuk memperkuat kemampuan fisik satu sama lain, atau berbagi makanan dan air. Hal ini mengajarkan bahwa solidaritas tidak sekedar dalam bentuk dukungan penuh semangat, namun juga melalui kegiatan tulus yang membuat setiap orang merasa didukung dan diakui.
Tidak hanya itu dalam pendakian, kepercayaan penuh pada individu pendaki selalu dibutuhkan, terutama di wilayah yang tidak aman atau bermasalah. Misalnya, ketika melintasi tebing atau jalan yang sulit dijangkau, pendaki harus mempercayai jalur tersebut atau menawarkan bantuan kepada rekannya. Saling ketergantungan ini membangun kepercayaan yang mendalam, dimana setiap orang menyadari bahwa mereka adalah bagian dari kelompok yang saling menjaga satu sama lain. Ketergantungan bersama ini membentuk ikatan solidaritas yang kokoh, karena setiap individu merasa sadar akan keamanan satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Serta pentingnya memahami dan peduli terhadap sentimen dan kondisi orang lain. Misalnya, jika seorang rekan merasa lelah atau lemah, anggota kelompok lainnya akan mengubah kecepatan atau berhenti beristirahat bersama. Simpati ini mendidik bahwa solidaritas sosial tercipta ketika setiap orang bersedia menyesuaikan diri demi kebesaran bersama. Dengan begitu, setiap orang belajar untuk tidak hanya memikirkan dirinya sendiri tetapi juga memperhatikan keinginan dan perasaan orang lain.
Mendaki gunung pun mendidik pentingnya menjaga kebersihan dan keindahan alam. Setiap pihak yang berkumpul dipersilakan untuk tidak lepas landas di balik sampah dan menjaga alam. Gerakan ini membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Melalui solidaritas dalam menjaga alam, para pendaki belajar bahwa persahabatan bukan sekedar antar manusia, namun lebih jauh lagi antara manusia dan lingkungan dimana mereka berpijak.
ADVERTISEMENT
Selain itu dalam pendakian, komunikasi adalah kuncinya. Misalnya, jika ada jalur yang tidak aman atau kondisi iklim yang tidak menguntungkan, setiap anggota kelompok harus saling memberi informasi dan mencari cara terbaik. Dengan berkomunikasi secara efektif, pendaki belajar mengomunikasikan data, sentimen, atau kekhawatiran secara transparan Kapasitas berkomunikasi ini merupakan komponen penting dalam solidaritas sosial, dimana semua pihak merasa didengarkan dan diperhatikan.
Melakukan kegiatan mendaki gunung seringkali menjadi momen-momen berharga yang sulit untuk diabaikan, seperti mencapai puncak atau mengatasi tantangan berat bersama-sama. Keterlibatan ini membentuk kenangan kolektif yang akan terus diingat oleh setiap bagian yang berkumpul. Kenangan ini memperkuat ikatan sosial antar pendaki, karena semua orang merasa telah berbagi momen penting bersama. Solidaritas ini secara teratur terwujud, membuat persahabatan lebih erat dan rasa kebersamaan.
Ketika mereka berhasil mencapai irama atau menyelesaikan pendakian, semua orang merasakan kepuasan yang sama. Persahabatan dalam menghadapi hambatan dan mencapai tujuan bersama memupuk rasa penghargaan dan kegembiraan kolektif. Apresiasi ini mungkin merupakan bentuk solidaritas yang lebih mendalam, di mana semua individu merasa bangga tidak hanya atas pencapaian individu, namun juga terhadap komitmen yang dibuat oleh masing-masing individu dalam kelompok.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Mendaki gunung bukan sekedar aktivitas fisik, namun juga merupakan pertemuan sosial yang signifikan. Melalui persekutuan dalam menghadapi tantangan normal, pendaki mempelajari nilai-nilai solidaritas sosial, seperti partisipasi, keyakinan, simpati dan kewajiban terhadap sesama dan alam.
Selain itu juga dapat menambah rasa bangga pribadi atas keberhasilan mendaki gunung. Rangkul teman dengan sebaik mungkin, saling menjaga, dan jangan meninggalkan rasa.
#Haii, sahabat