Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Menghadapi Ketidakpastian: Peran Manajemen Risiko dalam Keberlanjutan Bisnis
24 November 2024 14:54 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Lilis Istiana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap keputusan yang dibuat oleh manajer perusahaan, baik itu keputusan mengenai tentang strategi, operasional, ataupun keuangan perusahaan yang mana selalu melibatkan risiko. Di pasar yang cepat sekali berubah dan penuh dengan ketidakpastian, penting sekali bagi perusahaan untuk mengelola risiko dengan baik. Bagi seorang manajer perusahaan, salah satu tantangan terbesarnya adalah mengevaluasi dan mengendalikan sebuah risiko yang muncul dari setiap keputusan-keputusan yang diambil. Selain itu, manajer perusahaan juga perlu untuk memastikan bahwa setiap langkah-langkah yang diambil itu bisa mengurangi risiko dan dapat menjaga kestabilan dan kelangsungan sebuah perusahaan.
ADVERTISEMENT
Mengapa Manajemen Risiko Itu Krusial?
Mengapa manajemen risiko itu begitu krusial dalam sebuah perusahaan?
Tetapi sebelum kita tau jawabannya, mari kita ulik sebentar terkait apa itu manajemen risiko.
Manajemen risiko itu adalah sebuah proses indentifikasi, penilaian, dan mengendalikan ancaman-ancaman ataupun peluang yang mana dapat mempengaruhi tujuan bisnis. Risiko itu bisa datang dari berbagai sumber, salah satunya; yaitu perubahan kondisi pasar, fluktuasi nilai mata uang, gangguan pasokan bahan baku, hingga ketidakpastian politik ataupun ekonomi disuatu negara. Dalam setiap keputusan manajerial yang diambil, risiko itu tidak hanya berupa potensi yang merugikan perusahaan, tetapi juga dapat mencangkup peluang-peluang yang bisa mendatangkan keuntungan besar jika dikelola dengan baik.
Keputusan yang diambil tanpa mempertimbangkan risiko yang ada, itu dapat mengarah pada kerugian yang cukup besar, bahkan bisa membahayakan eksistensi perusahaan. Begitupun sebaliknya, apabila perusahaan mampu mengelola risiko dengan bijak dan proaktif memungkinkan perusahaan bisa bertahan di tengah-tengah ketidakpastian dan tetap berkembang meskipun menghadapi tantangan-tantangan besar. Oleh karena itu, manajemen risiko ini bukan hanya soal menghindari kerugian perusahaan, tetapi juga tentang memanfaatkan peluang dengan cara yang terstruktur dan terencana.
ADVERTISEMENT
Langkah-Langkah dalam Pengelolaan Risiko Manajerial
Untuk mengelola risiko secara efektif, manajer harus melalui beberapa tahapan penting. Setiap tahapan ini membantu mereka untuk memitigasi potensi kerugian dan memaksimalkan peluang yang ada.
1. Identifikasi Risiko
Untuk mengelola risiko secara efektif, manajer perusahaan harus melalui beberapa tahapan-tahapan penting. Setiap tahapan ini akan membantu manajer untuk memitigasi potensi kerugian dan memaksimalkan peluang-peluang yang ada. Dalam mengelola risiko manajerial ada empat langkah yang harus dilalui manajer, yaitu sebagai berikut:
Langkah pertama yang diambil manajer dalam manajemen risiko adalah mengidentifikasi berbagai jenis risiko yang mungkin dihadapi perusahaan. Risiko itu dapat bersifat eksternal, contohnya seperti fluktuasi harga pasar, bencana alam, ataupun perubahan regulasi pemerintah. Atau dapat bersifat internal, seperti kesalahan dalam proses produksi, kegagalan teknologi, ataupun masalah dalam manajemen sumber daya manusianya. Misalnya nih, dalam sebuah industri manufaktur, salah satu yang menjadi risiko utama itu adalah ketergantungan pada rantai pasokan gelobal. Gangguan pasokan bahan baku akibat bencana alam atau ketegangan geopolitik juga bisa menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran kegiatan produksi diperusahaan.
ADVERTISEMENT
2. Penilaian Risiko
Setelah risiko teridentifikasi, manajer perlu untuk menilai seberapa besar dampak dari risiko tersebut terhadap perusahaan, serta seberapa besar kemungkinan yang akan terjadi dari risiko tersebut. Penilaian ini akan membantu manajer perusahaan dalam memprioritaskan risiko mana yang harus segera untuk ditangani. Contohnya, di tengah-tengah ketidakpastian ekonomi disuatu negara, sebuah perusahaan teknologi mungkin menghadapi risiko dari penurunan permintaan produk atau gangguan dalam aliran investasi. Dalam kasus ini, penilaian risiko akan mengukur seberapa besar kemungkinan penurunan pendapatan dan seberapa kritis masalah ini bagi kelangsungan perusahaan bisnis.
3. Pengembangan Strategi Mitigasi Risiko
Setelah risiko diprioritaskan, manajer perusahaan perlu mengembangkan strategi untuk mengurangi ataupun menghilangkan dampak dari risiko tersebut. Strategi ini biasanya berupa pencegahan ataupun perencanaan kontingensi. Salah satu strategi mitigasi risiko yang umum merupakan diverifikasi, yaitu menyebar risiko ke beberapa area untuk menghindari ketergantungan pada satu sumber pendapatan atau pasar. Misalnya nih, sebuah perusahaan yang mana mengandalkan pasar domestik mampu memperluas jangkauannya ke pasar internasional, hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko yang mungkin terjadi oleh perubahan ekonomi dinegara asalnya. Selain itu, manajer perusahaan juga dapat menggunakan asuransi untuk melindungi perusahaan dari risiko finansial tertentu, misalnya seperti kerugian yang di sebabkan akibat bencana alam ataupun kebakaran.
ADVERTISEMENT
4. Pemantauan dan Evaluasi Risiko
Risiko dan kondisi pasar terus berubah. Oleh karena itu, penting sekali bagi manajer perusahaan untuk memantau risiko secara terus-menerus dan melakukan evaluasi terhadap efektivitas strategi mitigasi yang telah diterapkan. Evaluasi ini bisa dilakukan dengan memeriksa hasil kinerja finansial atau dengan mengamati indikator ekonomi dan pasar yang relevan. Sebagai contoh, manajer perusahaan bisa menggunakan analisis keuangan untuk mengevaluasi apakah strategi mitigasi risiko terkait dengan keuangan, seperti pengelolaan kas atau penggunaan instrumen lindung nilai (hedging), berhasil dalam mengurangi fluktuasi nilai tukar atau harga bahan baku.
Contoh Penerapan Manajemen Risiko dalam Pengambilan Keputusan
Mari kita lihat contoh nyata bagaimana manajer menghadapi risiko dalam pengambilan keputusan mereka:
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan, Manajemen risiko dalam pengambilan keputusan manajerial bukan hanya tentang menghindari risiko, tetapi juga tentang mengelola ketidakpastian dengan bijak dan memanfaatkan peluang yang ada. Dalam dunia bisnis yang semakin tidak menentu, keahlian dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko memberikan perusahaan keunggulan kompetitif. Sebagai manajer, memiliki pemahaman yang mendalam tentang risiko yang mungkin timbul, serta strategi mitigasi yang tepat, memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih cerdas dan berani. Hal ini tidak hanya menjaga kestabilan perusahaan, tetapi juga mempersiapkannya untuk berkembang di tengah ketidakpastian pasar dan perubahan ekonomi yang cepat. Dengan demikian, manajemen risiko yang efektif adalah elemen yang sangat penting dalam pencapaian tujuan jangka panjang perusahaan.
ADVERTISEMENT
Lilis Istiana, Mahasiswa Pendidikan Ekonomi (Akuntansi) UNNES