Apa Itu 'Pick Me Girl' yang Sebenarnya?

Lilis Mufarida
Mahasiswi Sastra Inggris - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Konten dari Pengguna
26 Juli 2021 13:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lilis Mufarida tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu yang lalu, fenomena “Pick Me Girl” sempat menjadi tren dan viral di kalangan anak muda. Salah seorang Tiktokers mengunggah sebuah postingan video mereka yang merepresentasikan bagaimana karakter Pick Me Girl itu sebenarnya. Di antara kalian pasti sering kali menemukan seseorang yang mengatakan hal seperti ini di kalangan perempuan lainya.
ADVERTISEMENT
“Gue itu kalau nonton film gitu sukanya genre action, thriller, psikopat gitu. Pokoknya gasuka gue film romance. Dihh apasih kek jijik banget.”
“Gue kan orangnya tomboy, trus keseringan main game diajakin mabar sama cowo kayak ML, PUBG, FF juga. Kek apasih cewek-cewek suka main masak-masakan, trus dandan-dandanan, atau ga main game yang hidupnya bosenin banget”
“hadeh, ngapain sih beli make up dan skin care mahal-mahal. Gue Cuma pakek bedak bayi sama liptint aja kalau mau keluar. Ngapain sih ribet - ribet gitu.”
sumber : https://unsplash.com/
Sama halnya sewaktu saya menonton salah satu video Tiktokers, yang bertingkah layaknya menjadi gadis Pick Me Girl, saya sendiri ikutan kesal. Dia bertindak seolah-olah berbicara dengan gadis lainya dan mengatakan bahwa dirinya membenci menggunakan gaun, sepatu hak tinggi, dan paling anti terhadap make up atau skincare yang ia umumkan ke sesama perempuan lainya hanya untuk mendapat pengakuan dirinya yang berbeda. Ternyata orang seperti ini memang ada dan sering kita temui. Menurut saya sebenarnya jiwa Pick Me Girl tersebut memang ada pada setiap perempuan. Saling iri, merasa ingin dirinya diakui, dan menjadi berbeda dari yang lain. Hal itu juga karena terkadang seseorang tidak ingin dianggap hanya sebagai cewek basic.
ADVERTISEMENT
Fenomena ini bukan menjadi hal yang baru di masyarakat, akan tetapi sudah lama. Hanya saja dahulu lebih dikenal dengan istilah “I am not the other girls”. Sebenarnya apa sih Pick Me Girl yang dimaksud? Pick Me Girl ini merupakan seorang perempuan yang merasa dirinya memiliki kelebihan dari orang lain dan merendahkan pilihan orang lain. Biasanya mereka seakan mencari validasi atau pengakuan dari yang lain bahwa dirinya berbeda, tidak seperti perempuan lainya, dan tentunya mereka menganggap dirinya lebih keren.
Tipe-tipe gadis ini cenderung tidak menyukai feminim dan merasa dirinya boyish atau tomboy. Mereka akan memberitahu teman wanitanya bahwa dirinya memiliki banyak teman pria dan menjadi bagian dari para pria. Gadis ini akan menyerang dan mengkritik perempuan lain untuk meningkatkan daya tarik mereka, dan terkesan merendahkan perempuan lain.
ADVERTISEMENT
Mengapa Pick Me Girl ini terjadi? Hal ini terjadi karena adanya faktor internalized misogyny yang menerima stereotip seksis dan merepresentasikanya ke dalam dirinya atau cewek lain. Biasanya, ini bisa terjadi dan tanpa sadar, contoh saja sebagai orang Indonesia yang mengangkat budaya ketimur-timuran, tentunya kita tumbuh dalam masyarakat seksisme. Pemikiran seksisme tersebut seperti halnya sebagai perempuan harus feminim, lemah lembut, halus perkataan, dll.
Contoh singkat dalam seksisme, perempuan yang jago memasak dianggap sudah biasa dan memang seharusnya seperti itu, lalu bagaimana jika sosok perempuan jago dalam bidang otomotif? tentunya mereka akan dianggap lebih keren dari pada yang jago memasak. Tanpa sadar hal seperti ini tertanam dalam diri kita, yang akhirnya mereka akan menganggap keren sesuatu yang bersifat boyish dan menganggap rendah hal yang girly atau yang bersifat feminim.
ADVERTISEMENT
Lain halnya jika memang dasarnya memiliki sifat tomboy dari sananya dan tidak memerlukan pengakuan dari orang lain. Memang tidak ada yang melarang, karena itu perihal hak masing-masing. Demikian juga menjadi perempuan feminim. Tidak ada salahnya menjadi feminim, suka memasak, pergi ke salon, memakai make up dan skincare karena itu bagian dari hobi dan juga selflove. Selama tidak merendahkan dan merugikan orang lain why not?
Tentunya sebagai perempuan bisa saling support sesama atau istilahnya women support women. Perempuan bebas untuk menjadi apa pun, baik menjadi feminim atau tomboy. Tanpa memandang rendah perempuan lainya yang tidak setara dengan dirinya. Pastinya tanpa mendapat pengakuan dari orang lain, setiap perempuan punya cara tersendiri untuk mengekspresikan dirinya. Perempuan akan tetep keren tanpa validasi dari laki-laki maupun perempuan lain.
ADVERTISEMENT