Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Temukan Definisi Produktif Versi Kamu Bersama Verenne Tanara
1 Desember 2021 20:27 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari lina khoirun nisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
“Produktivitas itu memang seperti roller coaster, bagaimana mengendalikannya ialah dengan menentukan tujuan namun harus disesuaikan dengan kapasitas” – Verenne Tanara.
ADVERTISEMENT
Siapa sih yang tak mau hidupnya lebih produktif? Terlebih di masa pandemi sekarang ini banyak orang berlomba-lomba untuk terlihat lebih produktif. Mengikuti beragam kegiatan memang sah-sah saja. Namun, jangan sampai salah loh! Kegiatan sekarang yang kamu jalani, bisa menjadi aktivitas yang toxic atau lebih dikenal dengan toxic productivity.
ADVERTISEMENT
Istilah toxic productivity bukanlah hal yang asing terdengar terlebih istilah itu sering digunakan di masa pandemi sekarang ini. Pada kalangan mahasiswa khususnya, banyak yang berlomba-lomba untuk terlihat menjadi yang paling produktif. Padahal bisa jadi aktivitas tersebut menjadi toxic productivity yang muncul ketika produktivitas seseorang menjadi destruktif terhadap rutinitas dan prioritas mereka sendiri. Hal ini ditandai dengan ketidakmampuan seseorang untuk berhenti bekerja dan mengambil waktu yang cukup untuk beristirahat dan mengisi ulang energi. Jika dibiarkan, tentu dapat menyebabkan depresi, kecemasan, dan gangguan. Hingga akhirnya berpengaruh terhadap kinerja, kesehatan mental, dan kehidupan pribadi.
Pada Sabtu, (11/13/2021) lalu penulis telah berbincang bersama Verenne Tanara mengenai produktivitas. Verenne Tanara merupakan seorang Breakthrough Leadership Project Consultant di Quipper, awardee Young Leaders Indonesia Wave 13 by McKinsey & Company, iOS Developer di Apple Developer Academy, Business Project Consultant di Astra Digital, awardee XL Future Leaders Batch 8 by PT. XL Axiata Tbk. Namun, bagaimana ya seorang Verenne Tanara bisa meraih itu semua?
ADVERTISEMENT
Verenne Tanara atau yang akrab disapa dengan Verenne mendefinisikan bahwa produktif merupakan cara untuk menetapkan sebuah tujuan, yangmana dari tujuan itu dibreakdown menjadi suatu cita-cita yang lebih spesifik. “Misalnya ketika aku menulis impian, nulisnya jangan aku ingin menang lomba, jangan hanya seperti itu. Harus detail. Seperti menang lomba juara 1 di mana dan waktunya kapan. Setelah menuliskan apa yang aku cita-citakan, biasanya aku cari orang untuk review apa yang sudah aku tulis dan meminta feedback darinya. Aku juga punya prinsip untuk harus menyelesaikan satu-satu impian,” kata Verenne.
Verenne juga memberikan tips supaya tetap konsisten untuk menyelesaikan tujuan yang telah ia tulis yakni,
ADVERTISEMENT
1. Set the clear goals,
2. Strategikan energi kamu,
3. Ketahui apa yang di mau,
4. Tulis tujuan secara fisikal,
5. Atur SMART goals,
6. Tempel tujuan di tempat yang paling sering dilihat,
7. Do journaling,
8. Find a good mentor.
Verenne menambahkan bahwa supaya tak terjebak dalam toxic productivity, sesuaikan kegiatan yang mau diikuti dengan SMART goals yang telah dibuat. “Tahu energi yang kita punya ini mau di investasikan ke mana. Dengan begitu kita akan bisa lebih bijak memilih segala aktivitas yang ditawarkan. Serta menolak ketika kesempatan itu memang tidak berkaitan dengan masa depan diri yang ingin diraih,” begitu katanya.
ADVERTISEMENT
Verenne juga mengatakan bahwa berpatokan pada SMART goals, dapat membantu kita lebih mengenali diri, lebih tahu kapasitas diri sebanyak apa, dan pastinya tahu kapan harus berhenti, membatasi dan mengukur diri supaya tak berakhir dengan berantakan.
Verenne mengasumsikan bahwa produktivitas seperti cara membangun personal branding, personal knowledge, presence diri supaya bisa menjadi seseorang yang mampu bertahan dalam segala situasi. Ketika melakukan kegiatan, lakukan karena diri sendiri. Bukan untuk mendapatkan validitas dari orang lain.
ADVERTISEMENT
Terakhir, Verenne berpesan bahwa “Jangan pernah mengukur kesuksesan diri sendiri dengan penggaris keberhasilan orang lain. Jangan membanding-bandingkan karena setiap orang memiliki starting point yang berbeda,” pungkasnya.
Sejatinya produktivitas merupakan aktivitas yang positif. Namun haruslah dilaksanakan secara seimbang supaya tidak menjadi aktivitas yang toxic productivity.