Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Genetik vs Lingkungan: Faktor Penentu Perkembangan Manusia
10 Februari 2025 10:15 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Linda Nurlinasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi : Perkembangan Manusia, Genetik vs Lingkungan. (Sumber Foto: i.Stock)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkn6tm8qwdc40kzmes58saf3.jpg)
ADVERTISEMENT
Perkembangan manusia adalah hasil interaksi antara faktor genetik dan lingkungan. Sejak lama, para ilmuwan dan psikolog memperdebatkan sejauh mana masing-masing faktor berkontribusi dalam membentuk individu. Genetik memberikan dasar biologis, sedangkan lingkungan memengaruhi bagaimana potensi tersebut berkembang. Artikel ini akan membahas kedua faktor tersebut dan bagaimana interaksinya membentuk individu sepanjang hidupnya.
ADVERTISEMENT
Faktor Genetik dalam Perkembangan
Faktor genetik merujuk pada warisan biologis yang diterima individu dari orang tuanya melalui DNA. Gen berperan dalam menentukan karakteristik fisik seperti warna mata, tinggi badan, dan bentuk wajah, serta aspek psikologis seperti kecerdasan dan temperamen.
Beberapa aspek perkembangan yang dipengaruhi oleh faktor genetik meliputi:
Meskipun gen memainkan peran penting, pengaruhnya tidak bersifat absolut. Banyak karakteristik yang bergantung pada interaksi dengan lingkungan.
Faktor Lingkungan dalam Perkembangan
Lingkungan mencakup semua pengalaman eksternal yang memengaruhi individu sejak lahir hingga dewasa. Faktor ini mencakup pola asuh, pendidikan, budaya, serta interaksi sosial.
ADVERTISEMENT
Beberapa faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap perkembangan antara lain:
Interaksi Genetik dan Lingkungan
Dalam banyak kasus, perkembangan individu merupakan hasil dari interaksi kompleks antara faktor genetik dan lingkungan. Sebagai contoh:
Seorang anak dengan bakat musikal bawaan (faktor genetik) dapat berkembang lebih baik jika mendapat pelatihan musik sejak dini (faktor lingkungan).
ADVERTISEMENT
Anak yang memiliki risiko genetik terhadap gangguan kecemasan mungkin tidak mengalami gejala jika tumbuh di lingkungan yang mendukung dan penuh kasih sayang.
Konsep epigenetika menjelaskan bahwa lingkungan dapat memengaruhi ekspresi gen seseorang. Misalnya, stres berkepanjangan dapat mengaktifkan atau menonaktifkan gen tertentu yang terkait dengan kesehatan mental.
Kesimpulan
Perkembangan manusia tidak hanya dipengaruhi oleh genetik atau lingkungan secara terpisah, tetapi oleh kombinasi keduanya. Pemahaman yang lebih dalam mengenai interaksi antara kedua faktor ini dapat membantu orang tua, pendidik, dan tenaga kesehatan dalam mendukung pertumbuhan optimal setiap individu.
Referensi
Desmita. (2017). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Papalia, D.E., Olds, S.W., & Feldman, R.D. (2009). Human Development. New York: McGraw-Hill.
Santrock, J.W. (2011). Life-Span Development. New York: McGraw-Hill.
ADVERTISEMENT
Hurlock, E.B. (1990). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.