Konten dari Pengguna

Wisata Gemerlap Malam Prefektur Kanagawa

Lintang Adiluhung
Mahasiswa aktif jurusan Studi Kejepangan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga.
12 Oktober 2022 12:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lintang Adiluhung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Japan at Night (Source: Pixabay/Kanenori)
zoom-in-whitePerbesar
Japan at Night (Source: Pixabay/Kanenori)
ADVERTISEMENT
Bagi saya, Kanagawa bukan hanya sekedar mimpi, melainkan sebuah tujuan. Mungkin saat mendengar kata “Jepang”, terbesit dalam pikiran sebagian besar orang, bahwa Tokyo adalah pr
ADVERTISEMENT
efektur pertama yang ingin mereka tuju. Yokohama merupakan salah satu dari banyaknya kota di Prefektur Kanagawa. Menjadi kota yang jarang dijadikan tujuan utama para wisatawan, kota ini memiliki daya tarik tersendiri bagi saya.
Ketertarikan saya bermula saat saya secara tidak sengaja mendengarkan lagu yang berujudul “YOKOHAMA Blues” yang dinyanyikan oleh salah satu band yang cukup terkenal di Jepang, yaitu SEKAI NO OWARI. Lagu tersebut bercerita tentang sepasang kekasih yang telah berpisah mengenang memori waktu berjumpa pertama kali di kota Yokohama. Sampai akhirnya mulai mencari tahun tentang seluk beluk kota ini, mulai dari tempat wisata hingga sampai siapa saja artis yang lahir di kota tersebut.
Tim sepakbola dari London yang dari kecil saya favoritkan juga pernah mempunyai sponsor sebuah perusahaan ban yang berasal dari kota ini, sejak itu saya mulai merasakan bahwa ada sesuatu antara saya dengan kota ini.
ADVERTISEMENT
Kota yang mempunyai letak di bagian barat teluk Tokyo ini mempunyai keindahan tersendiri saat malam hari tiba, sehingga saya sampai kewalahan waktu membuat rencana perjalanan saya ini.
Saya akan memulai perjalanan saya berangkat dari Stasiun Shibuya, saya akan naik kereta jalur Tokyu Toyoko Private Railway sampai ke Stasiun Yokohama. Di dalam stasiun Yokohama juga terdapat fasilitas transportasi umum seperti kereta dan bus sehingga saya bisa pergi menuju tempat wisata tanpa menggunakan taksi, mobil, dan lainnya.
Tempat pertama yang akan saya tuju tentu saja adalah Area Chinatown. Stasiun terdekat menuju Chinatown adalah Stasiun Motomachi-Chukagai jalur Minato Mirai yaitu selama 8 menit. Di Chinatown terdapat banyak restoran Cina dan toko serba ada. Tempat ini banyak sekali didatangi oleh para wisatawan pada hari libur. Kemungkinan besar saya akan bermalam disini hingga pagi datang, karena saya ingin melihat bagaimana keadaan malam di Yokohama Chinatown ini.
ADVERTISEMENT
Pagi setelah terbangun dari tidur, saya akan langsung bersiap menuju Minato Mirai menggunakan Stasiun Minato Mirai jalur Minato Mirai dan Stasiun JR Sakuragicho jalur Negishi yang berada di dekat Yokohama Chinatown. Alasan saya menjadikan tempat ini sebagai destinasi kedua saya adalah karena disana terdapat fasilitas seperti tempat belanja yang dilengkapi dengan observatorium, Landmark Tower, galeri seni, Cosmo World, Anpanman Museum, dan tempat hiburan lainnya. Minato Mirai juga memiliki keindahan tersendiri saat malam hari tiba, karena itu saya akan menghabiskan malam kedua saya di Jepang untuk bermalam di Minato Mirai.
Pagi berikutnya, saya akan langsung bergegas menuju Taman Yamashita, salah satu taman khas yang berada di kota Yokohama. Selain bisa menyaksikan Teluk Tokyo yang terlihat sangat indah, Anda juga bisa melihat perahu yang datang dan pergi menuju teluk dan jembatan Yokohama. Pada musim semi dan musim gugur tempat ini sangat cocok Anda kunjungi untuk menyaksikan bunga mawar yang bermekaran.
ADVERTISEMENT
Sebelum malam tiba, saya akan melanjutkan ke destinasi berikutnya, yaitu Motomachi Yamate. Area Motomachi adalah sebuah area dengan pemandangan eksotis yang memiliki makam ala luar negeri dan bangunan bernuansa Inggris. “Taman Minatonomieruoka” ini merupakan tempat yang populer.
Di Distrik Perbelanjaan Motomachi yang memiliki sejarah lebih dari 150 tahun ini berderet toko-toko ternama yang mempopulerkan tren hamatora (tren pakaian di Jepang tahun 1970an) seperti sepatu Mihama, tas Kitamura, renda Chikazawa Lace,dan lainnya.
Sebelum malam tiba, saya akan segera bergegas menuju Sakuragicho. Tempat ini terkenal dengan banyaknya tempat yang bisa Anda kunjungi untuk minum, seperti restoran, bar, dan kedai sake. Tentu saja saya akan menghabiskan malam terakhir saya di Jepang disitu sambil bermabuk-mabukan.
ADVERTISEMENT
Kota Yokohama ini akan menjadi suatu prefektur yang akan melampaui indahnya Tokyo maupun Kyoto suatu hari nanti, dan saya sangat yakin akan hal itu. Banyak sekali hidden gems yang bahkan masih jarang tersentuh oleh turis asing maupun penduduk lokal Jepang sendiri. Saya berniat menjelajahi seluruh Prefektur Kanagawa, terutama kota Yokohama menggunakan sepeda sendirian. Saya yakin akan potensi kota ini yang kelak akan berkembang jauh lebih bagus lagi.
Saya merupakan orang yang suka tempat yang mempunyai kesunyian untuk travelling, karena itu Prefektur Kanagawa menjadi salah satu prefektur yang sempurna bagi saya untuk melakukan hal-hal seperti berjalan-jalan. Kanagawa memiliki banyak sekali pilihan country side yang bisa kita jelajahi, contohnya kota Kamakura. Menurut saya, kota ini mempunyai tingkat kesunyian jalan yang sempurna untuk membuat pikiran saya melayang dan bersatu dengan alam selama waktu saya berjalan-jalan nanti.
ADVERTISEMENT
Kamakura dianggap sebagai tempat yang sangat tenang dan tujuan yang bagus bagi wisatawan yang mencari kota santai sebagai lokasi yang tenang untuk tinggal, pedesaan yang sangat tenang tanpa kebisingan yang umum di daerah perkotaan besar. Jika Anda tinggal di kota ini, Anda dapat menghemat uang karena biaya perumahannya yang ekonomis, dan untuk alasan ini Anda dan teman perjalanan Anda mungkin memiliki Kamakura sebagai basecamp anda untuk mengunjungi seluruh Jepang atau Kamakura dalam petualangan saya. Kamakura juga memiliki ketinggian ideal untuk anda yang suka akan pemandangan laut.
Ada juga tempat yang ingin sekali saya kunjungi di dekat kota Yokohama, yaitu Taman Mitsuzawa. Taman Mitsuzawa adalah salah satu taman atletik populer di Yokohama. Ini juga merupakan salah satu tempat terbaik untuk melihat bunga sakura dan salah satu tempat di Yokohama untuk melihat Gunung Fuji. Sebagian besar area taman dulunya adalah area kuil Buddha, Bugenji. Selama perang dunia kedua itu adalah situs untuk Kuil Gokoku, versi lokal dari Kuil Yasukuni untuk meratapi para korban perang.
ADVERTISEMENT
Dari Stasiun Yokohama, taman ini mudah diakses dengan bus. Bus untuk taman dimulai dari Stasiun Yokohama. Kita juga dapat menyaksikan area bunga sakura terbesar yang terletak di dekat trek utama dan stadion lapangan. Anda dapat menemukan jalan pintas antara lapangan tenis dan stadion lintasan dan lapangan tambahan. Jalan setapak menuju kebun sakura juga memiliki pohon sakura yang bercabang dengan indah.
Jika memang deskripsi yang saya berikan agak berlebihan, itu memang tidak berlebihan, karena Prefektur Kanagawa yang asli lebih indah dari yang tampak di foto maupun video. Jika ada teman yang meminta rekomendasi tempat yang harus dikunjungi terlebih dahulu, aku akan meminta dia untuk mengunjungi Prefektur Kanagawa ini.
Kadang aku sendiri bermimpi untuk melanjutkan studi bahasaku ke Universitas Yokohama, tapi dengan kemampuanku yang sekarang, mungkin aku masih perlu meningkatkan belajar lagi hingga bisa menempuh jenjang universitas sekelas Universitas Yokohama
ADVERTISEMENT