Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Apa Saja Tantangan Profesi Akuntan?
17 Januari 2025 12:54 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari lintang nf tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Anda tentunya mengharapkan pekerjan yang didapat tentunya dengan nyaman dan lancar. Oleh karena itu anda perlu mengetahui profesi akuntan dan apa saja tantangan profesi akuntan. Kali ini mari membahas tentang profesi akuntan dalam perusahaan. Oleh karena itu mari kita pahami apa itu profesi akuntan dan apa saja tantangan profesi akuntan dalam akuntansi.
ADVERTISEMENT
Hal yang harus anda ketahui bahwa yang akan dilakukan di era modernisasi seperti sekarang ini, teknologi informasi menjadi tantangan yang cukup berat bagi dunia akuntansi. Karena, transaksi keuangan mulai tidak lagi hanya menggunakan uang tunai, tetapi juga mata uang digital. Komponen sistem informasi akuntansi juga meliputi prosedur-prosedur baik hanya menggunakan uang tunai, tetapi juga mata uang digital.
Secara manual maupun terotomatisasi yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses serta menyimpan data tentang aktivitas perusahaan, perlu juga diperlukan software dan infrastruktur teknologi informasi yang dipakai untuk mendukungnya. Adapun komponen lainnya yang penting adalah orang-orang yang mengoperasionalkan sistem tersebut.
Seorang akuntan di era modern tidak lagi cukup hanya menguasai prinsip-prinsip dasar akuntansi seperti pencatatan, pelaporan, dan analisis data keuangan. Mereka harus mampu memahami teknologi baru, seperti cloud computing, big data, hingga kecerdasan buatan. Hal ini menuntut akuntan untuk terus belajar, meskipun sudah berada di puncak kariernya. Contohnya, banyak perusahaan kini menggunakan perangkat lunak berbasis ERP (Enterprise Resource Planning), seperti SAP atau Oracle. Akuntan yang tidak menguasai perangkat ini kemungkinan besar akan tergantikan oleh tenaga kerja yang lebih siap secara teknologi.
ADVERTISEMENT
Adanya Revolusi Industri 4.0 yang pada akhirnya mendorong penyesuaian pekerjaan manusia. Siap tidak siap, semua profesi harus beradaptasi dengan teknologi yang berkembang pada bidangnya masing-masing, termasuk profesi akuntan.
Menurut Katherine Christ dan Roger Leonard Burrit dalam sebuah majalah akuntansi dan bisnis tahun 2016, mereka menyampaikan 4 langkah yang perlu dilakukan akuntan dalam menghadapi revolusi industri 4.0, yaitu kesadaran bahwa Revolusi Industri 4.0 serta menghadirkan peluang baru, pengembangan kurikulum yang relevan, pengembangan sumber daya manusia di bidang akuntansi, dan penerapan standar yang tinggi (Reaching Out).
Ada juga pengertian lain dari Profesi akuntan adalah salah satu profesi yang mungkin akan tergantikan oleh robot. Hal ini terjadi karena adanya dorongan oleh perkembangan big data dan artificial technology. Ada beberapa tantangan profesi akuntan antara lain, penggunaan aplikasi mobile bagi perusahaan, sehingga pemilik dan pimpinan perusahaan bisa mengakses data akuntansi atau bisnisnya dari telepon genggam, tablet atau smartphone; Adapun mengelola data korporasi berbasis internet; Serta pengukuran, penilaian biaya dan manfaat penggunaan teknologi pada dunia cloud computing dan social networking; Akuntansi akan berkurang karena penggunaan perangkat lunak sehingga akuntansi dijalankan secara mandiri. Pada akhirnya audit laporan keuangan akan berubah menjadi berbasis real time, regulator dan auditor langsung menarik data secara otomatis dari sistem dan sensor melekat pada kegiatan operasional perusahaan.
ADVERTISEMENT
Salah satu cerita menarik datang dari seorang akuntan bernama Dina, yang bekerja di sebuah perusahaan rintisan teknologi. Ketika perusahaan mulai mengadopsi sistem otomatisasi untuk pelaporan keuangan, Dina merasa khawatir bahwa pekerjaannya akan tergantikan oleh sistem. Namun, setelah ia memutuskan untuk mengikuti pelatihan tentang analisis data keuangan menggunakan perangkat lunak modern, Dina menemukan peluang baru. Ia mulai memanfaatkan data real-time untuk memberikan wawasan strategis kepada manajemen, seperti tren pengeluaran atau prediksi pendapatan. Alih-alih tergantikan, Dina justru menjadi salah satu karyawan paling berharga di perusahaannya.
Ada beberapa tantangan profesi akuntan yang harus anda ketahui antara lain sebagai berikut:
- Penggunaan aplikasi mobile bagi perusahaan, sehingga pemilik dan pimpinan perusahaan bisa mengakses data akuntansi/bisnisnya dari telepon genggam, tablet, atau smartphone.
ADVERTISEMENT
- Mengelola data korporasi berbasis internet.
Hal itu harus dilakukan oleh para profesi akuntan untuk siap mempelajari programming dan algoritma agar dapat beradaptasi terhadap perubahan. Dan jika tidak menggunakan teknologi, akuntan akan dapat tergantikan oleh robot.
contoh pengelaman dalam profesi akuntan yaitu :
1. Pengelolaan Laporan Keuangan Perusahaan
Sebagai seorang akuntan di sebuah perusahaan manufaktur, saya bertanggung jawab menyusun laporan keuangan tahunan. Tantangannya adalah memastikan semua transaksi keuangan telah dicatat dengan benar, termasuk pengelolaan aset tetap, utang, dan pajak. Dalam satu kasus, saya menemukan selisih dalam neraca keuangan akibat kesalahan pencatatan inventaris. Dengan menganalisis ulang data menggunakan perangkat lunak akuntansi, saya berhasil menemukan dan memperbaiki kesalahan tersebut, sehingga laporan keuangan selesai dengan akurat dan tepat waktu.
ADVERTISEMENT
2. Audit Internal Perusahaan
Saat bekerja sebagai auditor internal, saya diminta untuk memeriksa sistem kontrol keuangan di cabang-cabang perusahaan. Dalam salah satu audit, saya menemukan adanya ketidaksesuaian antara dokumen pembelian dan laporan pengeluaran kas. Setelah investigasi lebih lanjut, saya mengidentifikasi adanya kelemahan dalam sistem persetujuan pembayaran. Saya merekomendasikan pembaruan prosedur dan pengawasan lebih ketat untuk mencegah potensi kecurangan di masa depan.
3. Implementasi Sistem ERP Baru
Saat perusahaan tempat saya bekerja memutuskan untuk mengadopsi sistem ERP (Enterprise Resource Planning), saya dilibatkan dalam proses transisi. Tugas saya adalah memastikan semua data keuangan dari sistem lama dimigrasikan dengan benar ke sistem baru. Tantangan utamanya adalah meminimalkan gangguan pada operasional harian selama proses ini. Dengan koordinasi yang baik antara tim IT dan akuntansi, kami berhasil menyelesaikan migrasi tanpa kehilangan data penting, dan sistem baru mulai beroperasi sesuai jadwal.
ADVERTISEMENT
Lintang Nuurist Fadilah, Saya Mahasiswa Institut Teknologi Dan Bisnis Ahmad Dahlan