Konten dari Pengguna

Apakah Jurnalis Masih Dibutuhkan di Masa Depan?

Lintang Pramatyanti
Mahasiswa di Universitas Multimedia Nusantara
1 Februari 2023 19:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lintang Pramatyanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi jurnalis (pexels.com/Redrecords)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi jurnalis (pexels.com/Redrecords)
ADVERTISEMENT
Profesi jurnalis tentu sudah tidak asing lagi di mata publik. Berperan sebagai penyalur informasi, jurnalis menghimpun dan menyebarkan informasi ke saluran publikasi seperti televisi, koran, dan website. Sayangnya, keberadaan jurnalis belakangan ini mulai terancam seiring perkembangan zaman.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan artikel yang diunggah The Washington Post pada 17 Januari lalu, CNET menerbitkan sejumlah artikel fitur yang dibuat oleh kecerdasan buatan. Mereka mengaku menggunakan kecerdasan buatan sebagai bahan percobaan saja dan hasilnya tidak sesempurna tulisan seorang jurnalis, bahkan terkadang masih tidak sesuai data. Namun, bukan hal yang mustahil jika kecerdasan buatan akan semakin canggih di masa depan dan dapat menulis artikel yang baik.
Tidak hanya itu, sejumlah jurnalis di Amerika Serikat dan Inggris dikabarkan telah diberhentikan dan digantikan dengan kecerdasan buatan. Dilansir dari The Verge pada Mei 2020 lalu, mereka mengatakan telah memecat sejumlah jurnalis bukan karena dampak dari pandemi Covid-19, melainkan untuk meningkatkan efisiensi waktu dan investasi di lokasi tertentu. Di sisi lain, perusaaan teknologi Microsoft mulai mengembangkan kecerdasan buatan untuk mencari berita, menganalisis, dan memilah informasi yang sesuai fakta.
ADVERTISEMENT
Semua informasi yang disebutkan di atas hanya segelintir penyebab yang dapat mengancam dunia jurnalistik. Tidak ada yang tahu akan seperti apa teknologi di masa depan dan pengaruhnya terhadap minat masyarakat di dunia jurnalistik. Namun, perkembangan zaman tentu menimbulkan kecemasan bagi jurnalis-jurnalis profesional.
Sesuai apa yang sudah dibahas sebelumnya, muncul sebuah pertanyaan yang cukup menarik: Apakah jurnalis masih dibutuhkan di masa depan?
Sejauh ini, jurnalis masih sangat dibutuhkan di dunia jurnalistik. Tanpa adanya peran seorang jurnalis, masyarakat akan sulit mendapatkan informasi dan berita terkini. Tidak ada lagi berita yang disiarkan di televisi, koran, maupun media digital. Bahkan, informasi hoax kemungkinan besar akan tersebar lebih luas karena tidak ada yang mengecek kebenaran informasi tersebut.
Ilustrasi jurnalis game. Foto: Shutterstock
Jurnalis juga sangat dibutuhkan di berbagai bidang, seperti ekonomi dan politik. Berkat keterlibatan jurnalis, kegiatan perekonomian di suatu daerah dapat dipromosikan dan diberitakan ke media. Masyarakat juga dapat dengan mudah menerima informasi terkait kebijakan pemerintah. Selain itu, mereka bisa berpartisipasi dalam kegiatan politik dan mengawasi aktivitas pemerintah hanya lewat televisi dan media lainnya.
ADVERTISEMENT
Tidak kalah penting, jurnalis juga berperan penting dalam menyalurkan berita yang berkualitas dan sesuai fakta. Tidak sebatas membuat artikel dari informasi-informasi yang dikumpulkan, seorang jurnalis juga perlu bertanggung jawab atas informasi yang didapatkan dan menggali lebih dalam untuk memastikan kebenarannya.
Inilah yang membedakan jurnalis dengan kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan yang dimiliki The Washington Post hanya mampu menghasilkan artikel berdasarkan data yang diperoleh. Namun, teknologi ini tidak bisa menguliknya lebih dalam, khususnya pada fakta-fakta yang belum terkuak atau masih disembunyikan.
Kecerdasan buatan pun dibuat untuk menunjang pekerjaan para jurnalis. Kebanyakan media yang telah memakai kecerdasan buatan memanfaatkannya untuk membantu mengumpulkan dan mengolah informasi serta memastikan jika informasi tersebut tidak bocor. Perannya justru dapat membantu jurnalis fokus pada berita yang memerlukan analisis lebih mendalam sekaligus menghemat waktu mereka.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, peran jurnalis pastinya akan tetap dibutuhkan di masa depan. Meski teknologi akan semakin canggih, tidak akan ada yang bisa mengalahkan berita yang dihasilkan oleh jurnalis. Bahkan, tidak ada yang salah jika memanfaatkan kecerdasan buatan dalam kegiatan jurnalistik selama itu membantu meningkatkan kualitas berita.