Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Tips & Trik Foto Produk UKM dengan Kamera Ponsel
13 Februari 2018 14:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari Liputan UKM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Saat ini hampir semua pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) mengandalkan media sosial untuk mempromosikan bisnisnya. Media sosial yang sejatinya sebagai tempat untuk saling bersosialisasi dan berkoneksi kini telah berubah menjadi katalog online bagi para pelaku usaha memasarkan produk-produknya.
ADVERTISEMENT
Untuk bisa menarik minat konsumen, gambar atau visual produk menjadi point mutlak bagi pelaku usaha yang mempublikasikan bisnisnya di media sosial. Sebuah transaksi jual beli online dapat terjadi setelah seseorang membuka sebuah situs online, melihat aneka gambar produk yang ada, dan kemudian terpikat untuk memiliki atau menemukan kebutuhan yang dicari.
Namun ternyata, tidak semua pelaku usaha yang memahami hal apa saja yang diperhatikan dalam memproduksi visual/ gambar produk yang eye cathing sehingga membuat orang tertarik. Orang-orang lebih fokus dengan alat yang dipakai, apakah sudah profesional atau belum. Padahal untuk menghasilkan sebuah visual produk yang bagus tidak melulu diperlukan peralatan yang profesional. Dengan menggunakan kamera ponsel pun kita bisa mendapatkan gambar produk yang menarik, tergantung teknik pengambilan gambar dan angle yang diambil.
ADVERTISEMENT
Nah, dalam tips dan trik berikut kami sampaikan beberapa hal yang harus diperhatikan para pelaku usaha pemula dalam memproduksi sebuah gambar/ visual produk yang menarik, khususnya dengan menggunakan kamera ponsel (hape).
Siapkan Dulu Background Foto Dengan Studio Mini
Banyak orang berpendapat untuk menghasilkan sebuah foto produk yang bagus haruslah dilakukan di studio foto. Tidak salah memang, karena studio foto memang kerjanya membuat konten visual yang bagus. Namun bagi para pelaku bisnis pemula dengan budget terbatas ada solusi lain yang bisa dilakukan, yakni menggunakan studi mini buatan sendiri.
Memanfaatkan barang-barang rumah tangga seperti kardus, kertas HVS, kain polos, dan lampu belajar, kita sudah bisa membuat studio mini yang siap untuk mendokumentasikan konten visual kita. Usahakan gunakan background yang polos dan netral seperti warna putih. Warna putih dipilih karena mampu memberikan kesan cerah dari produk dan bisa menonjolkan sisi detailnya.
ADVERTISEMENT
Bagaimana kalau menggunakan warna non putih? warna hitam misalnya, bisa saja asalkan produknya memiliki warna kontras dari background, sehingga detail produk tetap terlihat.
Tema/Konsep Foto yang Akan kita Ambil
Konsep atau tema menjadi ruh pada setiap produksi sebuah foto atau gambar produk. Sebelum memotret sebuah produk, tentukan dulu tema yang ingin diterapkan pada jepretan foto kita. Konsep atau tema foto produk yang bagus adalah yang bisa membuat orang yang melihatnya penasaran dan ingin tahu lebih lanjut. Atau dalam istilah lain mainkan dulu sisi emosional orang yang melihat foto produk tersebut.
Ketika orang dalam hal ini konsumen tergerak rasa penasarannya, kemungkinan besar dia akan bertanya dan peluang closing akan lebih besar. Foto yang menimbulkan rasa penasaran itu yang seperti apa? Untuk point ini jam terbang akan berpengaruh terhadap teknik dan hasil fotonya. Jadi sering-seringlah untuk berlatih dan mencari referensi dari berbagai sumber.
ADVERTISEMENT
Lighting atau Pencahayaan Yang Bagus
Pencahayaan menjadi syarat mutlak demi terciptanya sebuah konten visual yang menarik, terlebih bagi kita yang mengcreate foto menggunakan kamera ponsel. Tingkat sensifitas kamera ponsel kurang apabila dibandingkan dengan kamera DSLR. Sehingga pengaturan cahaya menjadi point penting sebelum membuat konten visual produk.
Dengan pencahayaan yang bagus maka detail produk lebih terlihat jika dibandingkan dengan cahaya redup atau bahkan gelap. Hal tersebut sangat berpengaruh dengan kualitas gambar yang dihasilkan nantinya. Untuk itu, sebaiknya ketika kita mengambil foto produk menggunakan ponsel, gunakanlah cahaya alami alias sinar matahari.
Namun jika terpaksa harus mengambil foto di dalam ruangan, usahakan untuk mencari ruangan yang terpapar cahaya matahari. Jika dirasa masih kurang, tidak ada salahnya kita bisa menggunakan lampu tambahan, seperti lampu belajar.
ADVERTISEMENT
Setting Kamera Ponsel Semaksimal Mungkin
Smartphone atau kamera pintar saat ini sudah memiliki resolusi yang cukup baik. Hampir semua ponsel yang dimiliki khalayak sudah memiliki resolusi di atas 5 MP (megapiksel), bahkan ada pula yang memiliki kualitas 20 MP. Dengan kualitas seperti itu kita bisa memaksimalkan penggunaan ponsel untuk mengcreate sebuah foto produk yang bagus.
Caranya seperti apa? Masing-masing tipe ponsel memiliki setting kamera yang hampir sama. Yang jelas gunakan resolusi paling tinggi yang ada pada setting kamera tersebut. Kemudian atur ISO dan white balance yang sesuai. Untuk kedua hal tersebut biasanya tiap ponsel memiliki pengaturan yang berbeda-beda, sehingga alangkah lebih baik kita harus mengenal terlebih dahulu kemampuan ponsel kita.
ADVERTISEMENT
Hindari Teknik Zooming Dengan Kamera Ponsel
Teknik zooming sangat wajar digunakan ketika kita sedang memotret sebuah gambar. Namun, beda dengan kamera ponsel yang memiliki resolusi tidak sebagus DSLR. Ketika kita ingin mendapatkan ukuran gambar produk yang lebih besar usahakan atur saja jarak pengambilan gambar, bukan menggunakan teknik zooming.
Kenapa? Ya itu tadi, ketika kita menggunakan teknik zooming justru akan menurunkan kualitas foto, terutama ketajaman warnannya.
Foto Produk Dari Berbagai Angle
Tujuan memotret dari berbagai angle adalah untuk memperlihatkan detail produk yang kita miliki. Angle yang pas dari produk yang kita foto akan memperlihatkan kesan yang berbeda di mata konsumen. Angle foto bisa diambil dari depan, belakang, atas, dan samping, tergantung produknya.
ADVERTISEMENT
Misalnya ketika sedang memfoto baju yang dipakai seorang model, kita bisa memposisikan angle pengambilan foto dari depan dan belakang. Beda lagi ketika kita mengambil foto produk makanan, kita bisa mengambil posisi pengambilan foto dari atas dan samping.
Kenali Jeda Waktu Shutter di Kamera Ponsel
Waktu jeda shutter di beberapa kamera ponsel berbeda-beda. Ketika kita pencet shutter ponsel membutuhakn waktu beberapa detik untuk merekam. Jadi usahakan ketika kita pencet tombol shutter tangan tetap stabil dan tenang. Jangan langsung menggerakkan ponsel tersebut agar gambar yang dihasilkan tidak blur.
Kalau ingin lebih aman gunakan tripod ketika sedang memotret supaya tingkat kestabilan lebih terjaga.
Jangan Berlebihan Melakukan Editing
Mengedit foto merupakan cara paling cepat untuk mempercantik hasil foto. Pada kamera ponsel saat ini banyak sekali aplikasi editing yang bisa digunakan. Namun yang harus menjadi perhatian, jangan melakukan proses editing yang terlalu berlebihan, khususnya tentang pewarnaan. Karena tujuan kita nantinya akan memposting hasil foto di media online, warna menjadi point pokok pertimbangan konsumen untuk membeli produk kita.
ADVERTISEMENT
Edit digunakan untuk memperkuat kesan foto yang kita ambil, bukan untuk menghias atau memanipulasi fakta sesungguhnya. Kita cukup mengedit foto seperlunya saja, misalnya memainkan pengaturan contrast dan brightness foto. Jangan sampai hasil editing kita nantinya malah membuat foto terlihat palsu dan berbeda jauh dengan kenyataan produk. (Her/ LiputanUKM)