Konten dari Pengguna

Mengenal Biosafety Level (BSL) Laboratorium Mikrobiologi

Lisa Rahayu
Dosen Teknologi Industri Pertanian Unand
18 September 2024 13:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lisa Rahayu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi laboratorium. Foto: Muhammad Izzi Reza/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi laboratorium. Foto: Muhammad Izzi Reza/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Laboratorium mikrobiologi merupakan salah satu fasilitas yang dirancang khusus untuk penelitian, pengujian ataupun analisis terkait mikroorganisme seperti bakteri, jamur hingga virus. Oleh karena itu laboratorium mikrobiologi memiliki potensi menyebabkan kecelakaan kerja seperti adanya paparan agen infeksi, kebakaran, keracunan dan lainnya yang disebabkan oleh mikroorganisme. Sehingga setiap individu yang beraktivitas di laboratorium tersebut harus memahami kondisi mikrobiologi serta proses penanganan jika terjadi kecelakaan kerja.
Gambar: ilustrasi kegiatan di laboratorium mikrobiologi (sumber: https://www.istockphoto.com)
Untuk menerapkan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) di Laboratorium Mikrobiologi diperlukan prosedur yang dapat diterapkan oleh setiap individu yang beraktivitas di labor, yaitu Biosafety Level laboratorium.
ADVERTISEMENT

Biosafety Level

Biosafety Level adalah tingkatan keselamatan yang diperlukan untuk penanganan agen biologi. Centers for Disease Control and Prevention atau “Pusat Pencegahan dan Penanganan Penyakit” yang berpusat di AS menspesifikasikan empat level penanganan keselamatan biologi. Biosafety Level dibagi berdasarkan tingkat resiko penularan dan bahaya dari objek yang diteliti. Semakin tinggi tingkatan Biosafety Level maka semakin tinggi bahaya objek yang diteliti.
1.Biosafety Level 1
Diperuntukan bagi agen-agen yang diketahui tidak menyebabkan penyakit pada manusia dan bahaya potensial yang minimal bagi pekerja laboratorium dan lingkungan. Pekerja laboratorium harus memiliki pelatihan khusus mengenai prosedur yang akan dilakukan di dalam laboratorium dan harus diawasi oleh ilmuwan dengan pelatihan mikrobiologi atau ilmuwan lain yang berkaitan. Contoh agen biologi kategori Biosafety Level I antara lain: Bacillus subtilis, hepatitis, E.coli, dan virus cacar air.
ADVERTISEMENT
2. Biosafety Level 2
Contoh agen biologi kategori Biosafety Level 2 yaitu Hepatitis A, Hepatitis B, Hepatitis C, Influenza A, dan Salmonella. Fasilitas BSL-2 memiliki kesamaan dengan BSL-1.
3. Biosafety Level 3
Pada Biosafety Level 3 ini ditujukan bagi fasilitas klinis, diagnostik, riset, atau produksi yang berhubungan dengan agen-agen eksotis yang dapat mengakibatkan potensi terkena penyakit berbahaya.
Pekerja laboratorium memiliki pelatihan khusus dalam penanganan agen-agen patogenik berbahaya dan diawasi oleh ilmuwan berkompeten yang berpengalaman dalam bekerja dengan agen-agen tersebut. Contoh agen biologi kategori level keselamatan biologi 3 yaitu anthrax, HIV, SARS, Tubercolosis, rabies, Thypus, virus West Nyle, dan avian.
4. Biosafety Level 4
BSL-4 diperuntukkan pekerjaan yang berhubungan dengan agen eksotik yang ekstrim berbahaya, yang memiliki risiko tinggi penyebaran melalui udara. Staf laboratorium memiliki pelatihan khusus dalam menangani agen berbahaya tersebut. Semua pekerjaan dalam fasilitas ini dilakukan di dalam tempat tertutup khusus. Pekerjanya memakai pakaian pelindung khusus lengkap dengan tabung oksigen sendiri. Adapun contoh agen biologi kategori Biosafety Level 4 yaitu Ebola, virus Hanta, virus Lassa, dan virus Smallpox.
Gambar: Ilustrasi penggunaan Biosafety Cabinet (sumber:https://www.istockphoto.com)
Peralatan Keselamatan (Perlindungan utama dan Alat Pelindung Diri) yang dibutuhkan berbeda- beda tergantung pada masing- masing level keselamatan biologinya, namun pada umumnya pekerjaan yang dilakukan didalam mikrobiologi ini menggunakan sebuah fasilitas perlengkapan yang dikenal dengan Biosafety Cabinet.
ADVERTISEMENT
Biosafety Cabinet atau Biological Safety Cabinet (BSC) merupakan kabinet kerja yang disterilkan untuk kerja di tempat yang memiliki risiko bahaya mikrobiologi.
Laboratorium mikrobiologi salah satu pilar penting dalam penelitian ilmiah dan aplikasi praktis di berbagai bidang. Dengan fasilitas yang dirancang khusus, peralatan canggih, dan praktik biosafety yang ketat, laboratorium ini memungkinkan peneliti maupun pekerja di labor untuk mengeksplorasi mikroorganisme secara mendalam, membuka jalan untuk penemuan baru serta inovasi yang bermanfaat bagi manusia, lingkungan serta industri.