Konten dari Pengguna

Pickel: Olahan Buah dan Sayur yang Memikat Selera

Lisa Rahayu
Dosen Teknologi Industri Pertanian Unand
6 Oktober 2024 8:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lisa Rahayu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pickel merupakan salah satu produk dari hasil pengolahan sayur atau buah dengan menggunakan garam dan cuka melalui proses fermentasi. Adapun fungsi pemberian garam dan cuka adalah untuk memberikan cita rasa, mempertahankan keawetan bahan makanan dan juga untuk meningkatkan nilai gizi.
Gambar: ilustrasi pickel buah dan sayur (sumber:https://www.istockphoto.com)
Pickle bisa dibuat dari berbagai buah dan sayur seperti pear, wortel, mentimun, tomat dan lainnya. Pada prinsipnya, pembuatan pickle adalah dengan cara proses fermentasi. Adapun syarat dari buah ataupun sayur yang digunakan dalam pembuatan pickle yaitu sayur atau buah dalam kondisi segar dan bersih. Berikut ini proses fermentasi pembuatan pickle:
ADVERTISEMENT

Proses Pembuatan Pickle

1. Pemilihan Bahan: Sayuran atau buah segar yang akan dipickle harus berkualitas baik. Beberapa jenis yang umum digunakan adalah mentimun, kol, atau lobak.
2. Pembersihan: Sayuran atau buah dicuci bersih untuk menghilangkan kotoran dan mikroorganisme yang tidak diinginkan.
3. Pengolahan Awal: Sayuran atau buah dapat dipotong, direndam, atau diasinkan. Proses pengasinan awal membantu mengeluarkan air dari sayuran dan menciptakan lingkungan yang lebih asam, yang mendukung fermentasi.
4. Pembuatan Larutan Fermentasi: Larutan dapat dibuat dari campuran air, garam, dan kadang-kadang gula. Rasio garam sangat penting, karena garam tidak hanya memberikan rasa, tetapi juga menghambat pertumbuhan bakteri jahat sambil memungkinkan bakteri baik untuk berkembang.
5. Inokulasi Bakteri: Dalam beberapa kasus, kultur bakteri probiotik diperlukan dan dapat ditambahkan untuk mempercepat proses fermentasi. Namun, banyak sayuran dan buah-buahan sudah memiliki bakteri alami yang siap untuk memulai fermentasi.
ADVERTISEMENT
6. Fermentasi: Campuran sayuran atau buah dengan larutan garam dibiarkan dalam wadah kedap udara pada suhu kamar selama beberapa hari. Selama proses ini, bakteri asam laktat (BAL) berkembang biak, mengubah gula menjadi asam laktat, yang memberikan rasa asam pada pickle.
7. Pengawasan: Selama proses fermentasi, penting untuk memantau kondisi pickle. Jika ada pertumbuhan jamur atau bau tidak sedap, proses harus dihentikan.
8. Penyimpanan: Setelah fermentasi mencapai tingkat keasaman yang diinginkan, pickle dapat dipindahkan ke botol kaca bersih dan disimpan di lemari es untuk memperlambat proses fermentasi lebih lanjut. Biasanya pickle disimpan dalam botol jar kaca di lemari es dan dapat bertahan hingga 1 bulan.

Manfaat Pickel

Pickle buah merupakan salah satu cara yang kreatif untuk memperpanjang umur simpan buah-buahan ataupun sayuran dengan rasa yang unik. Dengan mengawetkan buah dalam larutan cuka dan bumbu, kita bisa menikmati kelezatan buah di luar musimnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, proses fermentasi yang terjadi selama pembuatan pickle juga dapat meningkatkan kandungan probiotik yang baik untuk kesehatan pencernaan. Kemudian kandungan serat dari buah-buahan yang juga dapat membantu pencernaan, sementara proses fermentasi dapat meningkatkan kesehatan usus. Selain itu, pickle buah juga bisa dijadikan sebagai camilan rendah kalori yang nikmat dan cocok untuk berbagai kesempatan.