Finansial sebagai Penentu Keharmonisan Rumah Tangga

Livia Husnun Niswah
Mahasiswa Program Studi Hukum Keluarga UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
31 Oktober 2022 10:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Livia Husnun Niswah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Terjadinya hubungan pernikahan merupakan proses mulainya kehidupan rumah tangga dan keturunan. Pastinya setiap pernikahan memiliki tujuan untuk menjadi keluarga yang harmonis, tentunya melalui upaya masing-masing anggota keluarga untuk menumbuhkan rasa cinta melalui keterbukaan dengan melakukan komunikasi agar mengurangi masalah yang akan terjadi sehingga dapat mewujudkan keluarga yang penuh dengan ketenangan.
Finansial menjadi penunjang keluarga yang harmonis. Foto: Livia Husnun Niswah
Menjalani kehidupan rumah tangga memang taksemudah yang dibayangkan, maka tidak heran jika dalam rumah tangga mengalami banyak masalah. Masalah keluarga yang kian rumit untuk diselesaikan terkadang menjadi faktor terjadinya kekerasan dalam rumah tangga
ADVERTISEMENT
Alhasil angka kasus kekerasan dalam rumah tangga setiap tahunnya kian meningkat. Dari data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI-PPPA) pada 1 Januari 2022 sampai 21 Febuari 2022, terdapat 1.411 kasus kekerasan pada perempuan.
Dilihat dari hasil Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) pada tahun 2016 terungkap bahwa, penyebab terjadinya kekerasan fisik dan kekerasan seksual pada perempuan karena faktor kepribadian, faktor pasangan, faktor sosial budaya dan faktor ekonomi.
ADVERTISEMENT
Permasalahan ekonomi ini, berdampak negatif pada kelangsungan hidup, seperti melonjaknya taraf pengangguran, banyaknya anak yang putus sekolah, dan banyak masyarakat yang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan pokok (Marzuki, 2022).
Ketika seorang kepala keluarga tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk menafkahi keluarga, maka kehidupan keluarga cenderung tidak aman, dan konflik yang berlarut-larut dapat menyebabkan perceraian, bahkan kekerasan.
Kebutuhan hidup yang kian hari kian tinggi, menjadi kecenderungan sebuah keluarga tertimpa masalah keuangan sehingga tidak sedikit keluarga yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
Berikut beberapa masalah yang dapat terjadi karena faktor ekonomi, diantaranya: (Marwiyah, 2015)
ADVERTISEMENT
Dalam mewujudkan keluarga yang harmonis memang memerlukan keseimbangan antara mental dan ekonomi. Terlihat bahwa jika keluarga memiliki finansial yang cukup, maka makin harmonis keluarga tersebut. Seandainya proses pengeluaran tanpa diikuti pendapatan yang layak, maka akan menimbulkan kesulitan. Oleh karenanya, dalam setiap keluarga diharapkan mampu mengelola ekonomi yang efekfif sesuai kebutuhan agar terciptanya keluarga yang sejahtera.
Perencanaan finansial yang efisien dan efektif merupakan sebuah proses dalam mencapai keperluan keuangan di masa kini dan mendatang. Dalam hal ini, tujuan yang dimaksud adalah, seperti membeli rumah, menabung untuk pendidikan anak, mempersiapkan hari tua, berinvestasi lebih banyak, dan lain sebagainya (Ruswandi, 2020).
Memiliki perencanaan keuangan yang baik akan menghasilkan pencapaian yang maksimal, yaitu terwujudnya keinginan yang hendak diraih, memperkecil perkiraan utang, dan yang paling penting ialah terjaganya keuangan untuk menghadapi kondisi darurat.
ADVERTISEMENT
Mempunyai perencanaan keuangan memang tidak menjanjikan bahwa seseorang tiba-tiba akan menjadi kaya, tetapi tentang bagaimana cara mengatur diri sendiri untuk menyiapkan finansial terbaik di masa mendatang untuk pribadi atau keluarga sesuai dengan kesanggupan keuangan saat ini (Wibawa, 2003).
Jika diamati, faktor terjadinya permasalahan finansial adalah ketidakseimbangan antara kebutuhan dan keinginan. Menurut Otoritas Jasa Keuangan, terdapat tiga cara dalam membangun finansial keluarga yang efektif, diantaranya:

Menetapkan tujuan keuangan dalam rumah tangga

Bangun kesadaran bahwa kebutuhan lebih penting dibandingkan keinginan. Hal ini dapat membantu dalam mengatur rencana keuangan menjadi lebih efisien.

Memeriksa pengeluaran secara rutin, setidaknya 1 tahun sekali

Mencari tahu di mana keuangan yang terdeteksi tidak sehat, lalu temukan solusi agar keuangan dapat tertata dengan rapih.
ADVERTISEMENT

Buat perkiraan anggaran rumah tangga secara bulanan

Anggaran rumah tangga dapat membantu mengelola pemasukan yang didapat. Anggaran ini dapat mewujudkan berbagai impian masa depan yang membuat keluarga menjadi lebih harmonis dan sejahtera.
Daftar Pustaka
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Perempuan Rentan Jadi Korban KDRT, Kenali faktor dan Penyebabnya, kemenpppa.go.id, Sabtu, 19 Mei 2018
Mulyana, K. E, Terdapat 1.411 Kasus Kekerasan terhadap Perempuan Sepanjang Januari hingga Februari 2022, Kompas.com, Selasa, 8 Maret 2022
Marwiyah, S. (2015) ‘Dampak sosial ekonomi terhadap tindakan kekerasan dalam rumah tangga’, Universitas Panca Marga Probolinggo.
Marzuki, S. N. (2022) ‘Relevansi Kesejahteraan Ekonomi Keluarga dengan Peningkatan Perceraian di Kabupaten Bone’, Al-Risalah: Jurnal Hukum Keluarga Islam (Ahwal Al-Syakhsiyah), 2(1), pp. 93–110. doi: 10.30863/al-risalah.v2i1.435.
ADVERTISEMENT
Nora Azizah, Faktor Ekonomi Penyebab Terbesar Kekerasan Perempuan, Republika.co.id, Kamis, 05 Agustus 2021
Ruswandi, I. (2020) ‘Pengaruh Keharmonisan Dan Tingkat Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Perilaku Keagamaan Anak’, Rayah Al-Islam, 4(02), pp. 200–217. doi: 10.37274/rais.v4i02.331.