Generasi Muda Harus Mampu Melestarikan Budaya Banyumasan

Aksi para mahasiswa mengendarai motor menuju ke Pendopo Kecamatan Banyums, Sumber foto : Penulis

Keragaman budaya adalah karakteristik banyaknya dari macam suku bangsa yang ada di dunia, begitu juga dengan keragaman budaya khususnya Indonesia tidak dapat dipungkiri keberadaannya, sehingga menghasilkan kebudayaan yang berbeda dari setiap suku bangsa. Salah satu kampus di Purwokerto mengadakan kunjungan ke Pendopo Si Panji Kecamatan Banyumas dengan tema ‘Apresiasi Budaya’, yang diikuti seluruh mahasiswa dan mahasiswi. Terkait dengan acara tersebut terdapat beberapa cagar budayanya seperti, Sumur Mas, Museum Wayang dan Rumah Lengger dan kegiatan ini bertujuan untuk lebih luas mengenal cerita berdirinya Kecamatan Banyumas.

1.Sumur Mas

Sumur Mas yang ada di Pendopo Sipanji Banyumas Sumber foto : Penulis

Lokasi ini terdapat di belakang komplek, terdapat sumur berdiameter 15 cm dengan kedalaman 3 meter yang telah bertahan selama bertahun - tahun. Sumur yang dikenal dengan nama Sumur Mas ini, dianggap sebagai sumur keramat. Konon katanya sumur ini akan menjadi perantara mengusir bencana juga penyakit yang menyusahkan rakyat Banyumas. Dulunya air berwarna kuning tetapi sekarang sudah jernih atau putih bening. Bahkan ada seseorang pemandu yang mengatakan "air di kemasan yang sudah di proses saja kalah sama bening air di sumur ini".

2.Museum Wayang Sendang Mas

Museum wayang yang terletak di Pendopo Sipanji Banyumas, Sumber foto : Penulis

Museum wayang ini memiliki nama lain yaitu Seni Pedalangan Banyumas. Bukan hanya koleksi senjata zaman dahulu yang terbuat dari batu dan kayu dan banyak koleksi wayang, alat bantu persiapan wayang seperti gambar diatas merupakan contoh pertunjukan yang akan dilaksanakan dengan rangkaian acara yang sudah tersusun rapi.

3.Tarian Lengger Lanang Banyumas

Tarian Lengger Lanang di Banyumas, Sumber foto : Penulis

Kesenian Tarian Lengger Lanang ini salah satu kebudayaan banyumas yang memiliki ciri khas untuk mengungkapkan rasa bersyukur saat panen raya. Banyak orang yang menganggap tarian ini adalah tarian lintas gender seharusnya yang jadi pemain itu wanita tetapi malah ditampilkan oleh lelaki. Ternyata ada pemandu yang mengatakan bahwa singkatan dari tarian ini sendiri merupakan gabungan kata yaitu, "leng" dan "jengger" yang dimana kata "leng" dimaksudkan dengan gender perempuan sedangkan kata "jengger" memiliki maksud gender laki dan ketika ingin menjadi seorang lengger diharuskan melakukan beberapa ritual sebelum menjadi penari lengger.