Konten dari Pengguna

Bagaimana Dampak Media Pembelajaran dalam Pendidikan Karakter?

Liza Handayani Batu Bara
Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia-Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan
11 Desember 2022 22:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Liza Handayani Batu Bara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tahukah kamu? Permasalahan utama yang terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia pada saat ini disebabkan kurangnya nilai dalam karakter peserta didik. Banyak kasus kekerasan yang melibatkan para peserta didik salah satunya dari Kasus Perundungan yang viral belakangan ini, terjadi pada Siswa SMP di Bandung yang korbannya sampai pingsan (KumparanNews, 20 November 2022). Oleh sebab itu, dibutuhkan peran media pembelajaran dalam pembangunan karakter peserta didik.
Ilustrasi penggunaan media pembelajaran (Foto: Penulis)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penggunaan media pembelajaran (Foto: Penulis)
Apa yang dimaksud dengan Pendidikan Karakter?
ADVERTISEMENT
Pendidikan karakter erat kaitannya dengan tingkah laku yang di tampilkan peserta didik. Menurut Thomas Lickona (1991) menyatakan bahwa pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.
Jadi, pendidikan karakter akan membuat peserta didik melakukan nilai etika yang diberikan oleh lingkungan sekitarnya. Adapun tujuan dari pendidikan karakter yaitu
ADVERTISEMENT
Pendidikan karakter sangatlah penting khususnya untuk para siswa yang sedang mencari jati diri agar tidak tersesat akan berbagai pilihan dan masalah yang di hadapi.
Bagaimana Peran Media Pembelajaran dalam Pendidikan Karakter?
Peran media pembelajaran selain sebagai alat bantu pendidik dalam menyampaikan materi juga dapat mengembangkan karakter siswa. Adapun peran media pembelajaran dalam pendidikan karakter diantaranya sebagai berikut.
1. Melatih disiplin
Media pembelajaran dapat menciptakan nilai kedisiplinan dengan memberikan materi yang terukur dan terarah sehingga untuk penyelesaian tugas dan pembahasan dari materi tersebut bisa terselesaikan dengan baik dan menciptakan kedisiplinan peserta didik
2. Penanaman nilai-nilai luhur
Media pembelajaran yang menekankan pada aspek lokal, seperti kesenian wayang yang dimuat dalam bentuk video animasi akan memberikan rasa semangat dan antusias peserta didik, dengan tidak lupa menambahkan nilai-nilai luhur di setiap jalan cerita yang disajikan.
ADVERTISEMENT
3. Meningkatkan rasa percaya diri
Para peserta didik memperoleh perilaku dan kebiasaan positif yang mampu meningkatkan rasa percaya diri mereka, melalui pemberian materi yang dapat menarik perhatian peserta didik sehingga memberikan dorongan agar peserta didik tampil dengan penuh rasa percaya diri serta menyediakan sarana untuk mendukung rasa percaya diri peserta didik
Bagaimana Penggunaan Wayang sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Karakter?
Pemanfaatan wayang sebagai media pembelajaran telah diterapakan dan dibuktikan dalam Seminar Nasional Pendidikan PGRI Tahun 2017. Wayang kulit merupakan perwujudan dari bentuk simbolis dan ekspresi yang lahir dari rahim pergulatan sosio-kultural masyarakat yang telah dipertanggung jawabkan sejarah dalam waktu.
Keberadaan wayang yang pada mulanya menjadi media sarana upacara keagamaan dan menyebarluaskan ajaran agama, yang memberi gambaran atau pedoman bagaimana masyarakat bersikap, berperilaku dan menjalani kehidupan di dunia ini sesuai dengan nilai-nilai tradisional yang menekankan pada keseimbangan, berubah menjadi sebuah media yang menggambarkan bagaimana manusia hari ini, khususnya dalam dinamika masyarakat berperilaku, bersikap dan bertingkah laku. Bahkan dapat diterapkan sebagai media pembelajaran pendidikan karakter.
ADVERTISEMENT
Penerapan wayang dalam pendidikan karakter dengan menambahkan unsur modern yang terdapat pada teknologi. Wayang dikemas menjadi film animasi, menceritakan interaksi antar tokoh yang mampu menghidupkan nilai-nilai luhur di dalamnya. Misalnya Film animasi berjudul Kurawa Kecil karya Hendrik Oktario, yang menceritakan tentang Duryudana bersaudara, dimana saat mereka masih kecil adalah sosok-sosok anak yang santu, baik hati dan tidak sesuai dengan gambaran masyarakat tentang sosok Kurawa, mereka berubah menjadi jahat hanya karena hasutan dan ajaran jelek pamannya yang menjadi pembimbing mereka.
Sehingga wayang mampu memberikan siswa gambaran akan nilai kehidupan yang familier karena merasa dekat dan terhanyut dalam setiap adegan di dalamnya.
Media pembelajaran mampu memberikan kontribusi dalam pendidikan karakter di Indonesia, tentunya media pembelajaran juga disesuaikan dengan perkembangan zaman melalui teknologi yang di gandrungi oleh siswa sehingga mereka lebih nyaman dan ikut berpartisipasi dalam menjalankan media pembelajaran berbasis pendidikan karakter.
ADVERTISEMENT