Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
5 Pelajaran Hidup Berharga dari Keluarga Corleone
26 November 2019 9:24 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
Tulisan dari lodya habsanthiara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu yang lalu, saya membaca artikel asal-usul penamaan Bandar Udara Internasional O’Hare di Chicago. Satu hal yang menarik, bandara ke-6 tersibuk di dunia ini dinamakan sesuai dengan pahlawan pilot tempur Amerika Serikat ketika Perang Dunia II, yaitu Edward "Butch" O'Hare.
Fun fact, Edward O’Hare adalah putra Edward Joseph O'Hare, seorang pengacara kepercayaan Al Capone, bos mafia terkenal di Chicago pada tahun 1920-an. Menurut cerita, pada akhir masa hidupnya Edward Joseph O’Hare berbalik melawan Al Capone karena alasan mulia, yaitu ingin mewariskan nilai kebajikan untuk putranya.
Membahas tentang Al Capone, tidak terlepas dari film trilogi The Godfather. Konon, salah satu inspirasi Mario Puzo membuat trilogi ini adalah dari kisah hidup Al Capone. Menurut saya, The Godfather adalah salah satu film terbaik sepanjang masa, yang menceritakan keberhasilan dan juga kelamnya kehidupan salah satu keluarga mafia paling berpengaruh pada masa itu, yaitu keluarga Don Corleone. Konflik cerita yang dibangun berhasil menggambarkan drama dan tragedi dalam keluarga, termasuk filosofi hidup Keluarga Corleone.
Setidaknya ada 5 pelajaran penting hidup ala Keluarga Corleone yang dapat saya (dan mungkin Anda) teladani, antara lain:
ADVERTISEMENT
Jangan membuat janji yang tidak dapat ditepati. Kalau menurut pepatah lama, janji adalah utang. Kadang kita (termasuk saya) begitu mudahnya membuat janji tanpa pernah benar-benar bermaksud menepatinya. Pesan penting Don Corleono adalah jangan menganggap remeh janji--janji ada untuk ditepati.
Bahasa gaulnya sekarang, jangan kepo. Kurangilah (kurangi bukan hindari, karena bagaimanapun kita makhluk sosial, yes?) bergosip tentang kehidupan orang lain. Batasi memberi nasihat pribadi hanya jika diminta. Kehidupan pribadi orang lain adalah hal personal, oleh karena itu hargailah privasi orang lain.
Seperti nilai hidup orang Indonesia, keluarga adalah hal yang penting. Merekalah yang selalu ada jika yang lain telah meninggalkan kita. Tidak salah jika menurut keluarga Cemara, harta yang paling berharga adalah keluarga. Dan mengutip Don Vito Corleone, “A man who doesn’t spend time with his family can never be a real man” dan “The only wealth in this world is children, more than all the money, power on earth.”
ADVERTISEMENT
Dalam Islam, Ali Bin Abi Talib mengajarkan untuk “Jangan membuat keputusan ketika sedang marah, jangan membuat janji sewaktu sedang gembira.” Dalam filmnya, tokoh Santino “Sonny” Corleone digambarkan “jatuh” karena emosi. Emosilah yang membuatnya menjadi mudah ditebak oleh musuh dan menguasai caranya membuat keputusan. Pesan Michael Corleone, “Never hate your enemies. It affects your judgement.”
Mungkin ini salah satu kalimat yang paling banyak dikutip dari film The Godfather. Kalimat ini awalnya diucapkan oleh Sun Tzu, ahli strategi militer China. Namun menjadi terkenal sejak diucapkan oleh Michael Corleone. Intinya, tetap menjaga pertemanan dengan “musuh” membuat kita selalu dapat mengawasi gerak-geriknya dan membuat alternatif keputusan yang lebih baik.
Sebenarnya ada satu lagi pelajaran hidup sederhana dari Michael Corleone yang selalu saya ingat dan tentunya dapat diterapkan dalam dunia pekerjaan, “Don’t take things too personal.” Jadi jika atasan sedang emosi jiwa atau marah-marah, selalu ingat kata-kata Michael, “It’s not personal, it’s business.”
Bagaimana dengan Anda? Adakah film atau tokoh yang menurut Anda filosofi hidupnya baik untuk dicontoh?
ADVERTISEMENT