Ada Apa dengan Mural?

MOH ALI S M
Mahasiswa Pascasarjana Pengembangan Sumber Daya Manusia Universitas Airlangga Surabaya
Konten dari Pengguna
11 September 2021 5:45 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari MOH ALI S M tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi mural by pixabay
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi mural by pixabay
ADVERTISEMENT
Ada Apa Dengan Mural?
Mungkin, selama ini kita sudah banyak melihat coretan dinding (lukisan) yang menghiasi jalanan, trotoar atau gedung kosong yang biasa dijadikan objek oleh seniman untuk meluapkan ekspresinya. Bukan hanya itu, ternyata karya seni tersebut banyak digunakan untuk mempercantik sebuah bangunan, seperti taman bermain anak-anak atau sekolah dan tempat lain seperti cafe atau resto yang memang didesain dengan sedemikian rupa untuk mempercantik tempat tersebut. Gambar atau lukisan yang anda lihat pada beberapa tempat yang telah disebutkan di atas sebenarnya merupakan sebuah mural. Hanya saja kebanyakan orang menganggapnya adalah gambar atau lukisan.
ADVERTISEMENT
Mural menjadi sangat asing terlebih di kalangan orang awam sebab kita memang sangat jarang mendengar kata tersebut daripada kata gambar atau lukisan. Namun, akhir-akhir ini mural menjadi sangat familiar atau sering dibicarakan dan sempat mendapat stigma negatif dibeberapa daerah, terlebih di kalangan warganet karena adanya karya-karya yang memang dianggap tidak pantas, mengapa bisa demikian? Ada Apa Dengan Mural? Mari kita bahas satu persatu dan pastikan anda harus membaca sampai akhir biar semakin paham tentang apa itu mural.
Sejarah perkembangan mural
Mural yang berasal dari Bahasa latin “Murus” ini sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu kala. Bahkan jika ditilik dari sejarah munculnya sebuah mural, mural sudah ada sejak 31.500 tahun yang lalu, tepatnya pada masa prasejarah. Pada masa itu terdapat sebuah lukisan yang menggambarkan sebuah gua di Lascaux yaitu daerah Selatan Prancis. Mural yang dibuat pada masa prasejarah tersebut menggunakan sari buah sebagai cat air (karena pada masa prasejarah belum ada cat).
ADVERTISEMENT
Pada masa prasejarah, negara yang paling banyak memiliki lukisan dinding atau mural tidak lain yaitu Prancis. Salah satu mural atau lukisan dinding yang paling terkenal pada saat itu yaitu mural karya Pablo Picasso. Pablo Picasso membuat sebuah mural yang dinamakan Guernica atau Guernica y Luno. Mural art ini dibuat pada saat terjadinya peristiwa perang sipil di Spanyol pada tahun 1937. Tujuan dibuatnya mural ini yaitu untuk memperingati peristiwa pengeboman oleh tentara Jerman yang terjadi di sebuah desa kecil di mana kebanyakan di antara mereka yaitu masyarakat Spanyol.
Manfaat mural dan dampaknya
Mural tetaplah sebuah seni yang seharusnya bisa dinikmati seperti seni yang lainnya. Di mana, seni tersebut haruslah memberi pesan dan berdampak positif bagi penikmatnya, sehingga layak untuk dihargai dan mendapat apresiasi. Seperti yang dilakukan oleh beberapa Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya yang melakukan aksi kreatif melalui media mural dengan tujuan mengingatkan bahaya pinjaman online (pinjol). Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Perbankan Syariah itu menyampaikan sebuah pesan untuk berhati-hati dalam melakukan pinjaman online dengan menuliskan “Buta pinjaman online sesat membayar cicilan”.
Mahasiswa melukis mural Foto by Humas UM Surabaya
Di sisi lain masih banyak kreativitas dari pembuatan mural yang bisa dimanfaatkan untuk edukasi dan seni menghasilkan uang, seperti membuka jasa “bisnis manis seni lukis“. Bisa Anda lihat sekarang, mural menjadi salah satu pilihan untuk mempercantik interior. Bahkan mural juga menjadi daya tarik tersendiri sebagai spot foto yang menarik. Tidak heran jika kini banyak sekali cafe, restoran, hotel, apartemen hingga rumah menggunakan lukisan dinding atau mural sebagai Point of View dari sebuah ruangan. Mural menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk datang ke cafe atau resto. Mural yang dibuat disesuaikan dengan selera, konsep cafe/restonya sendiri hingga menjadi media branding secara tidak langsung. Ya, biasanya cafe atau resto membuat mural dengan gambar aneka menu yang mereka sajikan, menarik bukan?
ADVERTISEMENT

Ada Apa Dengan Mural?

Selain itu mural juga sebagai bentuk ungkapan yang memang digunakan untuk mengkritisi masalah sosial lewat gambar dan tulisan di dinding jalanan maupun tempat lainnya. Sehingga banyak menuai pelbagai respons d ikalangan masyarakat khususnya kalangan pemerintah yang menjadi objek sasaran kritik. Seperti yang terjadi di beberapa daerah coretan dinding yang berisikan kritik maupun kegelisahan tersebut akhirnya banyak yang dihapus aparat baik oleh polisi, Satpol PP maupun pemerintah daerah.
Hal itu sangat disayangkan, Karena respons tersebut terlalu berlebihan, sehingga pemerintah terkesan anti kritik. Karena kebebasan berpendapat dan berekspresi itu juga dijamin oleh Undang-undang, terlebih di era digitalisasi saat ini. Banyak pendapat yang semakin dibatasi dan di awasi oleh Undang-undang ITE, sehingga jalan akhirnya masyarakat hanya bisa mengekspresikan kritiknya melalui mural.
ADVERTISEMENT
Perihal benar tidaknya tindakan si pembuat mural, itu seharusnya pemerintah juga melihat pesan apa yang disampaikan. jika memang mural tersebut dilakukan di tempat yang salah dan merusak fasilitas umum, itu tidak apa-apa dihapus. Seperti membuat mural di billboard atau papan reklame yang memang bukan peruntukannya. akan tetapi jika mural tersebut diletakkan pada tempat yang memang sebelumnya sudah ada muralnya tetapi pemerintah seenaknya saja menghapus tanpa melihat bahwa mural tersebut hanyalah bentuk kegelisahan dan kritik masyarakat untuk meluapkan ekspresinya, sehingga menjadi bahan referensi pemerintah untuk mengevaluasi kinerjanya.
Dampak lain dari respons pemerintah yang berlebihan tersebut justru malah menimbulkan fenomena yang biasa disebut Efek Streisand. Ringkasnya, kondisi pada saat pemerintah mulai menutup-nutupi mural tersebut malah menjadi sebaliknya, yaitu menjadi viral dengan sendirinya. Seperti mural yang sempat dihapus dengan tulisan “Jokowi 404 not found” justru malah menjadi viral, dan bahkan dijadikan desain kaus oleh warganet yang iseng mencari peruntungannya di dunia persablonan. Akan tetapi malah keburu diciduk oleh aparat, dan masih banyak lagi mural-mural yang dihapus namun malah makin tersebar luas.
ADVERTISEMENT
Nah, kita sudah tahu apa itu mural dan bagaimana kebermanfaatan serta dampak lain yang dihasilkan oleh sebuah mural. jadi, nggak usah takut akan adanya mural jika memang sudah sesuai pada tempatnya yah kawan-kawan.