Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Ekonomi Kreatif dan Penggunaan Teknologi Digital
17 Oktober 2023 6:17 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari MOH ALI S, M, M, PSDM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ekonomi kreatif dan penggunaan teknologi digital telah menjadi dua elemen kunci dalam mengubah lanskap bisnis global. Transformasi bisnis dan peluang pertumbuhan ekonomi kreatif dan teknologi digital telah memicu perkembangan bisnis yang tak terelakkan.
ADVERTISEMENT
Ekonomi kreatif adalah konsep yang merujuk pada sektor bisnis yang didasarkan pada kreativitas, pengetahuan, dan bakat manusia. Ini mencakup berbagai industri seperti seni, desain, film, musik, periklanan, permainan, mode, dan lainnya. Sebagian besar pekerjaan dalam ekonomi kreatif melibatkan proses kreatif dan intelektual yang menghasilkan produk dan layanan unik.
Dalam ekonomi global yang semakin terinterkoneksi, ekonomi kreatif telah menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Istilah ekonomi kreatif diperkenalkan pada tahun 2001 oleh penulis dan manajer media asal Inggris, John Howkins, yang mengaplikasikannya pada lima belas sektor, mulai dari seni hingga sains dan teknologi.
Konsepnya sangat inklusif karena mencakup tidak hanya produk dan layanan dalam konteks budaya, tetapi juga melibatkan mainan, permainan, serta seluruh domain penelitian dan pengembangan.
ADVERTISEMENT
Ekonomi kreatif di Indonesia merupakan sektor yang semakin berkembang pesat dan memiliki potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi negara ini. Hal ini ditandai dengan banyaknya pelaku kreatif yang muncul dan termasuk penyumbang pertumbuhan PDB Negara sebesar 5,76% sejak 2022 lalu dan terbesar daripada listrik, gas, air bersih, pertambangan, pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan.
Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, menyampaikan Meningkatnya nilai tambah ekonomi kreatif ini juga secara bertahap namun signifikan, tahun 2021 Rp 1.191 triliun, 2022 Rp 1.236 triliun, dan 2023 Rp 1.279 triliun.
Beberapa industri kreatif yang berkembang di Indonesia termasuk industri fashion, desain interior, seni rupa, musik, perfilman, kuliner, dan periklanan. Para pelaku bisnis di sektor ini menciptakan produk dan layanan yang unik, mencerminkan kekayaan budaya Indonesia.
ADVERTISEMENT
Meskipun pertumbuhan ekonomi kreatif menjanjikan, masih ada beberapa tantangan yang dihadapi, seperti perlindungan hak cipta, pemanfaatan teknologi yang kurang maksimal, akses pendanaan, infrastruktur, dan regulasi yang lebih baik untuk mendukung pertumbuhan sektor ini.
Perubahan yang paling banyak dirasakan oleh pelaku ekonomi kreatif adalah perubahan dalam dunia bisnis, yang semula masih konvensional namun berubah secara terintegrasi menjadi modern dengan adanya teknologi digital.
Oleh karena itu, menurut Kementerian PPN/Bappenas, pemerintah telah menyusun enam langkah strategis untuk menjadi arahan guna mengoptimalkan dampak dan hasil implementasi kemajuan teknologi di Indonesia.
Berikut adalah enam langkah strategis tersebut: Pertama, memperbaiki kualitas layanan digital untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing sektor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kedua, meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar dapat beradaptasi dengan kebutuhan lapangan kerja masa depan.
ADVERTISEMENT
Ketiga, mengintegrasikan riset, desain, dan pengembangan dengan modernisasi industri dan sektor produktif lainnya. Keempat, mendorong pengembangan teknologi finansial untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dengan memaksimalkan dukungan konektivitas internet dan penetrasi telepon genggam.
Kelima, memperkuat ekosistem inovasi dengan kolaborasi antara pemerintah, pelaku bisnis, institusi pendidikan, dan komunitas. Keenam, mendorong kolaborasi perusahaan rintisan atau startup, mencakup pengembangan ekosistem, akselerasi, inkubasi, hingga model bisnis dan aspek berkelanjutan dari bisnis startup.
Perpaduan antara ekonomi kreatif dan teknologi digital telah mengubah lanskap bisnis secara signifikan. Perusahaan sekarang harus lebih inovatif, adaptif, dan fokus pada pengguna untuk tetap bersaing di pasar global yang semakin kompetitif.
Teknologi digital telah memberikan alat dan platform yang memungkinkan perusahaan di sektor ekonomi kreatif untuk beroperasi secara efisien, berinovasi secara cepat, dan mencapai audiens global.
ADVERTISEMENT
Salah satu perubahan utama adalah dalam distribusi produk dan layanan. Internet dan platform digital memungkinkan perusahaan untuk mencapai audiens global tanpa batasan geografis. Seniman, desainer, musisi, dan kreator konten kini dapat menghadirkan karya mereka ke seluruh dunia melalui platform seperti Instagram, TikTok, Shopee, Lazada, dan banyak lagi. Ini memungkinkan mereka untuk menciptakan basis penggemar global dan menghasilkan pendapatan dari seluruh dunia.
Selain itu, teknologi digital mempermudah produksi kreatif. Perangkat lunak desain grafis, peralatan musik digital, printer 3D, dan alat-alat kreatif lainnya memungkinkan perusahaan untuk menciptakan produk dengan biaya yang lebih rendah dan dalam waktu yang lebih singkat. Ini juga memungkinkan lebih banyak inovasi dalam desain dan produksi.
Dalam persaingan global, data dan analitik memainkan peran penting. Perusahaan dapat menggunakan data yang dikumpulkan dari platform digital untuk memahami perilaku konsumen, tren pasar, dan preferensi. Ini memungkinkan mereka untuk mengoptimalkan strategi pemasaran dan menghasilkan produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
ADVERTISEMENT
Terakhir, kolaborasi antara perusahaan kreatif dan teknologi digital semakin umum. Startup teknologi bekerja sama dengan seniman, desainer, dan musisi untuk mengembangkan solusi yang inovatif. Ini menciptakan hubungan simbiosis di mana perusahaan teknologi mendapatkan akses ke kreativitas, sementara perusahaan kreatif mendapatkan keahlian teknis yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang digital.