Kita Melangkah dan Berbicara Menggunakan Jari

MOH ALI S M
Mahasiswa Pascasarjana Pengembangan Sumber Daya Manusia Universitas Airlangga Surabaya
Konten dari Pengguna
13 Mei 2022 12:35 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari MOH ALI S M tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilutrasi User Metaverse by pixabay
zoom-in-whitePerbesar
ilutrasi User Metaverse by pixabay
ADVERTISEMENT
Mengawali ulasan lengkap mengenai apa yang akan saya tuliskan hari ini bermula pada saat saya kembali teringat pada saat masa kecil yang dulu hanya disibukkan dengan bermain dan menghabiskan waktu dengan menonton film kartun di televisi, dulu memang banyak pilihan tontonan buat anak-anak seusia saya pada masanya. Apalagi pada saat hari weekend di mana sejak jam 5 pagi sampai menjelang sore seluruh tontonan di televisi pada masa itu seluruhnya dipenuhi dengan serial keluarga dan anak-anak.
ADVERTISEMENT
Bahkan saking seringnya menonton film animasi atau kartun, kita bahkan sering memakai kostum atau mengikuti karakter tertentu dan berimajinasi bahwa kitalah pemeran dalam film dan kita benar-benar memiliki kemampuan layaknya karakter tersebut. Sehingga hal itulah yang menginspirasi saya hari ini untuk menulis dengan judul di atas tersebut. Mungkin dulu kita sering berimajinasi tentang sesuatu atau bahkan bermimpi layaknya superhero dengan segala kemampuannya dan memiliki akses tak terbatas untuk menjelajahi waktu sehingga kita bisa berada di mana saja dan kapan saja kita mau.
Masih saya ingat di mana dulu ada serial televisi dengan judul “Lorong Waktu” film ini mengisahkan tentang petualangan haji Husain (Deddy Mizwar) dan Ustaz Addin, pemuda yatim piatu yang dianggap anak angkat oleh haji Husain. Ustaz Addin merupakan sosok pandai di bidang teknologi informasi. Suatu waktu, ia menemukan mesin waktu yang ia gunakan untuk berpetualang lintas masa dan zaman. Sehingga dengan adanya film tersebut kita yang semasa kecil suka berimajinasi makin berharap bahwa nantinya dalam dunia nyata bisa sama dengan yang di film itu.
ADVERTISEMENT
Sampai hari ini di mana kita sudah masuk ke zaman teknologi atau biasa disebut era digital banyak fasilitas yang bisa kita nikmati tanpa harus berimajinasi layaknya zaman dulu. Mulai dari akses yang tidak terbatas dan kita sudah mulai bisa ke mana saja tanpa harus mengenal waktu dan jarak yang perlu kita tempuh. Kita hanya perlu menyiapkan diri kita untuk beradaptasi pada dunia yang semakin canggih ini.

Dunia Metaverse

Dalam era digital ini kita sudah mendapat banyak fasilitas dan akses tak terbatas yang memudahkan kita berinteraksi satu sama lain dengan menggunakan teknologi yang sudah disesuaikan dengan user atau penggunanya. Sehingga kita bisa lebih leluasa untuk melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan kita. Semula kita berkomunikasi dengan orang lain hanya menggunakan HP atau alat komunikasi lainnya, kini sudah ada lagi fasilitas yang bisa kita nikmati dan kita bisa akses, Metaverse namanya.
ADVERTISEMENT
Metaverse adalah suatu teknologi Augmented Reality (AR) yang memungkinkan individu untuk berinteraksi dengan individu lainnya secara virtual. Metaverse kerap diartikan sebagai simulasi dunia nyata manusia yang diimplementasikan di dunia maya atau internet. Dalam dunia metaverse, user atau penggunanya dapat melakukan kegiatan apa saja dalam bentuk virtual seperti berkumpul atau mengadakan rapat, bekerja, bermain, mengadakan berbagai acara, mengikuti konser, berbelanja online, hingga membeli sebuah properti digital.
Selaras dengan judul di atas bahwa kita melangkah dan berbicara menggunakan jari karena untuk melakukan berbagai kegiatan tersebut di metaverse, pengguna perlu menggunakan alat tambahan berupa kacamata Virtual Reality (VR) dan sarung tangan berteknologi haptic. Maka dari itu, persiapkan diri kita untuk memasuki dunia impian sesuai yang apa kita inginkan ke depan.
ADVERTISEMENT
Manusia terus bergerak maju. ke depan atau beberapa tahun lagi dengan adanya metaverse, tidak ada lagi istilah "orang kecanduan internet" karena kehidupan manusia sudah di internet. Kita berdampingan dengan internet. Jadi, real life dan internet sudah bukan 2 hal yang berbeda kecuali untuk kegiatan non internet, seperti makan, minum, tidur dll.
Ada sisi positif dan negatif nya juga kalau metaverse benar-benar diterapkan dalam kehidupan dan perusahaan besar dunia menerapkannya, sisi positif nya yaitu bisa mencari pekerjaan di metaverse, bersosialisasi dengan orang-orang banyak, membangun usaha di metaverse dan menjual produk hasil usaha kita. Negatif nya yaitu kehidupan kita akan terkekang karena metaverse, kita akan jarang keluar rumah karena kesibukan di dunia metaverse sehingga akan mengurangi interaksi langsung dengan orang di sekitar kita.
ADVERTISEMENT
Kalau menurutku sih, dunia nyata lebih indah dari pada dunia maya ataupun dunia utopis atau dunia buatan seperti metaverse. Akan tetapi setiap perkembangan akan selalu diikuti dampak entah itu positif atau negatif dan pasti agak sulit membendungnya kecuali kita itu bisa benar-benar beradaptasi dan lebih menjaga diri sendiri dengan penuh hikmat serta tetap menyadari bahwa di atas segalanya ada Tuhan yang maha kuasa dan tidak ada yang kekal selain Dia.
Maka dari itu, kita tetap harus menjaga norma dan moralitas kita sebagai manusia agar tidak berubah layaknya robot di kemudian hari karena sudah masuk dalam dunia teknologi yang saat ini juga sudah masuk ke dalam dunia kita.