Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten dari Pengguna
Budaya Alam Minangkabau
5 Oktober 2024 10:11 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Lolita Dwi Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Minangkabau adalah kelompok etnis asli Nusantara yang berasal dari Dataran Tinggi Minangkabau, Sumatera Barat. Minangkabau juga merupakan nama sebuah desa di Kecamatan Sungayang, Tanah Datar, Sumatera Barat.
ADVERTISEMENT
Berikut beberapa ciri khas Suku Minangkabau: bahasa yang digunakan adalah bahasa Minang, memiliki budaya yang kaya dan unik, termasuk sistem kekerabatan matrilineal, arsitektur tradisional yang menonjolkan rumah gadang, masakan khas Padang yang terkenal di seluruh dunia, 0rang Minangkabau sangat menonjol di bidang perniagaan, sebagai profesional dan intelektual. Masyarakat Minangkabau adalah kelompok etnis asli Nusantara yang berasal dari Dataran Tinggi Minangkabau, Sumatera Barat. Mereka memiliki ciri khas, tradisi, dan bahasa yang khas, yaitu bahasa Minang. Unsur Kebudayaan Menurut KoentjaraningratKoentjaraningrat membagi kebudayaan universal dan global ini ke dalam tujuh unsur sebagai berikut:
1.Sistem peralatan hidup
Manusia terus berusaha mempertahankan hidup. Oleh karena itu, manusia selalu membuat dan membutuhkan peralatan. Ini dapat diartikan pula bahwa sistem peralatan hidup merupakan unsur kebudayaan fisik di masyarakat. Misalnya, manusia menggunakan lampu petromak yang harus diisi dengan minyak sebagai penerangan.
ADVERTISEMENT
2.Mata pencaharian
Aktivitas ekonomi dalam hal ini mata pencaharian masyarakat menjadi fokus kajian penting dalam etnografi. Mata pencaharian ini mengkaji bagaimana suatu kelompok masyarakat dalam mencukupi kebutuhan hidupnya. Dalam mencukupi kebutuhan hidupnya, masyarakat memiliki mata pencaharian yang berbeda dan saling melengkapi. Contoh mata pencaharian, seperti petani, peternak, nelayan, pedagang, penyedia jasa, hingga pegawai.
3.Sistem kemasyarakatan
Sistem kemasyarakatan adalah bentuk pemahaman bagaimana manusia berhubungan dengan kelompok sosialnya. Tiap kelompok masyarakat itu diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan yang harus dipatuhinya dari waktu ke waktu. Sistem kemasyarakatan ini meliputi sistem perkawinan, sistem kekerabatan, hingga sistem berperilaku. Contoh sistem kemasyarakatan di Indonesia tercermin dalam sistem marga di Batak dan sistem trah di Jawa.
ADVERTISEMENT
4.Bahasa
Manusia memenuhi kebutuhan sosialnya salah satunya dengan berinteraksi atau berhubungan dengan sesama. Kemampuan manusia dalam membangun tradisi diungkapkan secara simbolik dan diwariskan pada generasi penerus. Ada banyak bahasa yang ada di Indonesia, mulai dari bahasa Jawa, Betawi, Sunda, Madura, Bugis, dan lainnya.
5.Kesenian
Unsur kebudayaan menurut Koentjaraningrat juga menitikberatkan pada teknik dan proses pembuatan benda seni. Selain itu, unsur ini juga meliputi perkembangan seni musik, seni tari, seni drama di tengah masyarakat. Perkembangan itu akhirnya membentuk banyak artefak kesenian, seperti patung, ukiran, hingga hiasan.
6.Sistem pengetahuan
Sistem pengetahuan dalam unsur kebudayaan berkaitan dengan peralatan hidup dan teknologi yang berkembang. Sistem pengetahuan tidak ada batasnya karena mencakup pengetahuan manusia tentang unsur kehidupan. Selain itu, sistem kebudayaan punya himpunan pengetahuan alam, binatang, tumbuhan, benda, dan manusia. Contoh sistem pengetahuan dalam unsur kebudayaan adalah gagasan terkait arsitektur rumah adat.
ADVERTISEMENT
7.Religi
Unsur kebudayaan selanjutnya adalah sistem religi atau kepercayaan. Pada sistem ini, manusia mempercayai sang Pencipta. Unsur ini dibutuhkan manusia guna memecahkan berbagai persoalan baik yang ringan maupun berat di hidupnya. Unsur religi ini contohnya seperti kepercayaan, agama, sampai ritual-ritual adat yang ada di tengah masyarakat. Religi juga berhubungan dengan norma, pandangan hidup, upacara pernikahan dan kematian, dan budaya lain.
Kebudayaan Sebagai Gagasan
Pemikiran yang menyatakan bahwa bahasa sebagai penunjuk kebudayaan adalah satu hal yang dapat diterima. Artinya bahwa bahasa mencerminkan budaya penuturnya yaitu, berkaitan dengan cara berlaku dan berinteraksi dengan alam. Dari bahasa suatu kelompok budaya dapat ditelusuri bagaimana kelompok pendukung suatu bahasa itu mempersepsi, mengklasifikasikan, dan mengapresiasi dunia sekitarnya. Anggapan ini bersumber dari pemahaman bahwa bahasa lahir dari proses persepsi yang kemudian melahirkan konsep. Dengan koseptualisasi, manusia menggunakan lambang-lambang bahasa untuk menyimpan atau merekam konsep-konsep yang berisi pengalaman dan pemahaman manusia terhadap alam itu. Jadi, proses persepsi dan konseptualisasi merupakan dua hal yang penting dalam pembentukan bahasa. Peribahasa merupakan kristalisasi pemikiran masyarakat terdahulu (para cendikiawan) tentang alam sekitarnya yang kemudian dijadikan pedoman bagi generasi berikutnya.
ADVERTISEMENT
Kebudayaan Minangkabau Dalam Bentuk Benda atau Artefak
Minangkabau adalah salah satu suku bangsa di Indonesia yang berada di Provinsi Sumatera Barat. Masyarakat Minangkabau memiliki budaya yang kaya dan unik, termasuk sistem kekerabatan matrilineal.
Arsitektur tradisional yang menonjolkan rumah gadang, dan masakan khas Padang yang terkenal di seluruh dunia. Budaya Minangkabau merupakan salah satu kebudayaan yang kaya dan beragam di Indonesia.
Beberapa kebudayaan Minangkabau yang berbentuk benda diantaranya :
1.Rumah Gadang
Rumah tradisional merupakan rumah yang didiami oleh suatu masyarakat yang arsitektur bangunan dan penataan ruangannya diwarisi secara turun-temurun dari generasi sebelumnya. Arsitektur rumah tradisional pada dasarnya timbul dan berkembang sesuai dengan basis kondisi lokal, seperti iklim, budaya, sosial, material, dan sebagainya. Dalam kesatuan tempat tinggal (rumah) itulah, masyarakat mengembangkan pola adaptasi yang mengacu pada sistem sosial dan sistem nilai yang berlaku pada masyarakatnya yang diwarisi dari generasi sebelumnya (Refrisul &Leonard, 2021).
ADVERTISEMENT
Rumah adat Minangkabau, disebut Rumah Gadang (besar) bukan semata secara fisik melainkan karena fungsinya selain sebagai tempat kediaman keluarga. Rumah Gadang merupakan perlambang kehadiran satu kaum dalam satu nagari, serta sebagai pusat kehidupan dan kerukunan seperti tempat bermufakat keluarga kaum dan melaksanakan upacara, bahkan sebagai tempat merawat anggota keluarga yang sakit.
Minangkabau memiliki perwujudan arsitektur tradisional dalam bentuk bangunan antara lain: rumah pertemuan (balai adat), sarana ibadah (surau, masjid), dan rumah adat Minangkabau atau yang biasa disebut dengan Rumah Gadang (Rumah Besar/Rumah Buranjang). Semua bangunan tersebut diidentikkan dengan bangunan yang didominasi material dari kayu agar suhu panas dari luar bangunan dapat direduksi sehingga kenyamanan termal dialam bangunan tetap terjaga.
ADVERTISEMENT
2.Pakaian Adat
Minangkabau memiliki banyak sekali pakaian adat, seperti baju pengantin, pakaian limpapeh rumah nan gadang atau bundo kanduang, lambak atau sarung, dan baju batabue. Namun, salah satu yang akan dibahas adalah baju pengantin Minangkabau.
Sesuai dengan namanya, pakaian adat pengantin Sumatera Barat ini ditujukan untuk digunakan oleh pengantin baik pria maupun wanita. Pakaian ini biasanya berwarna merah menyala baik untuk mempelai pria atau perempuan wanita. Pakaian ini dilengkapi dengan hiasan serta penutup kepala agar pengantin memiliki aura yang megah, elegan, dan mewah. Tak heran, pakaian ini terinspirasi dari pakaian-pakaian Eropa dan Tiongkok di jamannya.
3.senjata tradisional
Selain pakaian adat, minangkabau juga memiliki senjata tradisional yang tak kalah beragamnya. Salah satunya adalah kerambit. Senjata Kerambit adalah pisau kecil dengan bentuk melengkung. Karambit juga merupakan salah satu senjata tradisional Padang Sumatera Barat dan dijadikan sebagai salah satu senjata paling mematikan di dunia. Meski Karambit berukuran kecil, ternyata sangat berbahaya karena bisa merobek atau merusak anggota tubuh lawan.
ADVERTISEMENT
Selain itu yang mengejutkan, senjata Kerambit ini dapat dengan cepat melumpuhkan musuh, tetapi tidak terdeteksi. Senjata Kerambit sendiri berasal dari Minangkabau dan kemudian disebarkan oleh perantau Minangkabau ke berbagai daerah seperti Jawa di Semenanjung Malaya. Bentuk senjata tradisional dari Kerambit sangat unik karena terinspirasi oleh banyak kuku harimau yang banyak berkeliaran di hutan Sumatera. Setelah masyarakat melihat harimau bertarung dengan cakarnya, kemudian mereka mulai menciptakan awal dari konsep senjata Kerambit. Ini tentu saja salah satu filosofi Minangkabau, yang dikenal dengan istilah “Alam Takambang Jadi Guru”.
4.Ukiran tradisional Minangkabau
Ukiran tradisional Minangkabau merupakan gambaran keadaan alam sekitar, baik ukiran yang berasal dari tumbuhan, binatang, benda, dan manusia. Hal ini menunjukkan bahwa dalam penciptaannya pada masa itu pengukir telah memiliki pemikiran yang logis bukan lagi secara mitis. Emosi, harapan sosial, dan keyakinan agama telah mempengaruhi seni ukir. Dapat disimpulkan pada saat itu suku Miangkabau telah memasuki alam pikiran ontologis. Benda atau peralatan sehari-hari yang juga dipakai sebagai media penempatan ukiran tradisional Minangkabau adalah benda atau peralatan yang berbahan dasar kayu, bambu, tempurung dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Fungsi dari ukiran tradisional Minangkabau adalah sebagai pengungkapan rasa/ jiwa seni seseorang dan sebagai media pendidikan terhadap anak kemenakan. Karena telah disebutkan bahwa ukiran Minangkabau bersumber dari alam sesuai dengan falsafahnya alam takambang jadi guru. Ukiran tersebut sangat erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat Minangkabau. Beberapa motif ukiran melambangkan suatu gejala hidup dalam masyarakat yang dapat menjadi pedoman dalam menyelenggarakan kehidupan, bahkan dikuatkan dengan beberapa ungkapan/ kata-kata adat