Konten dari Pengguna

Coca Cola dan Komitmennya Menumpas Krisis Air Indonesia

15 November 2017 11:04 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lolita VC tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Coca Cola dan Komitmennya Menumpas Krisis Air Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Menurut data yang dihimpun dari Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat sekitar 105 kota, 715 kecamatan, serta 2.726 desa di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara mengalami kekeringan dan krisis air bersih akibat musim kemarau di tahun 2017. 
ADVERTISEMENT
Menurut data yang dihimpun dari Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat sekitar 105 kota, 715 kecamatan, serta 2.726 desa di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara mengalami kekeringan dan krisis air bersih akibat musim kemarau di tahun 2017. 
Sedangkan data terbaru BNPB, Indonesia mendapatkan peringkat tertinggi untuk bencana longsong dan banjir di tahun 2012-2013. 
Banyak pihak menyumbang beragam upaya untuk menyelesaikan permasalahan yang bila dibiarkan akan berdampak buruk pada kelangsungan hidup masyarakat Indonesia, salah satunya upaya tersebut telah dilakukan oleh Coca Cola. 
Dalam kesempatan on boarding Kumparan Rabu (15/11) di Kuningan City, Jakarta Selatan, Andrew Halatu, Public Affair Manager Coca Cola Indonesia, memberikan komentarnya mengenai hal tersebut. 
ADVERTISEMENT
Menurutnya, para pelaku bisnis di dunia telah melihat perubahan iklim sebagai peluang untuk mendapatkan keuntungan bukan hanya dilihat dari hal negatifnya saja. 
"Secara global Coca Cola memiliki empat pilar salah satunya water resources. Coca cola sebagai perusahaan minuman, setiap tahunnya mengukur dan menghitung jumlah air yang dipakai untuk produksi. Sisanya kita kembalikan ke alam," jelasnya. 
Sebagai perusahaan minuman ternama di dunia, Coca Cola memberikan kontribusi nyatanya untuk perbaikan negri seperti membuat tiga project water yakni nabung air hujan dengan membuat pipa penampung hujan agar air tak terbuang sia-sia, biopori atau resapan air dan embung air. 
Dalam pembuatan embung air prakteknya meletakan baskom besar di atas bukti tinggi, seperti yang sudah ada di wilayah Yogyakarta, embung Langgeran. 
ADVERTISEMENT
Penggunannya, dengan mengalirkan air ke bawah tanpa bantuan listrik dan bisa menjangkau 1,5 kilometer tanaman di bawahnya. 
Dengan adanya embung, kan mengurangi nilai suhu mikro dan menjadi jantung kehidupan warga desa di sekitarnya.