Konten dari Pengguna

LSI: “Golkar Perlu Fokus Program Populis”

3 Desember 2017 0:11 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Luay Alisjahbana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
LSI: “Golkar Perlu Fokus Program Populis”
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Jakarta,- Peneliti LSI, Aji Alfarabi, menyarankan supaya Partai Golkar perlu fokus mendorong program-program populis. Langkah ini penting, mengingat selama ini asosiasi masyarakat terhadap Golkar adalah partai yang concern terhadap isu-isu pembangunan.
ADVERTISEMENT
Dari hasil riset terbaru yang LSI lakukan, saat ini isu yang paling menjadi perhatian masyarakat adalah soal ekonomi. Masyarakat berharap supaya harga-harga kebutuhan pokok bisa murah, setidaknya terjangkau oleh daya beli mereka, ujar Alfarabi dalam sesi kedua Workshop Nasional Legislatif Partai Golkar 2017, di Hotel Merlynn Park, Jakarta Pusat, Sabtu (2/12/17).
Selanjutnya, Alfarabi megatakan, jika Partai Golkar konsisten mendorong program-program yang menyasar “wong cilik” atau pro-rakyat, misalnya sembako murah, dan itu dilakukan secara serentak dihampir seluruh daerah, simpati dan dukungan terhadap Golkar akan tetap besar.
"Melalui program-program populis tersebut, saya kira menjadi cara paling efektif untuk mengelola dukungan publik terhadap Golkar ditengah kasus KTP elektonik yang kini menjadi sorotan masyarakat," tegas Alfarabi.
ADVERTISEMENT
Menyinggung soal kasus e-KTP yang sedang diproses, Alfarabi mengatakan memang memiliki dampak bagi partai. Tetapi, angkanya tidak terlalu besar, sekitar 2 sampai 3 persen.
"Dampaknya tidak terlalu besar buat Golkar karena persepsi publik terkait dengan kasus tersebut bukan pada partai secara institusi tetapi pada personal Ketua Umumnya saja," ujar Alfarabi.
Di akhir paparanya, Alfarabi mengatakan, Golkar adalah partai yang tidak bergantung pada “personal order”, pada satu tokoh besar, tetapi lebih pada “impersonal order”, lebih tepatnya pada sistem.
"Saya berkeyakinan, karena tidak bertumpu pada tokoh utama partai, apapun yang terjadi pada tokoh utama itu, Golkar akan mampu bertahan. Karena sistem yang selama ini menjadi kekuatan dan perekat Golkar, bukan tokoh,"ujar Alfarabi.
ADVERTISEMENT