Mengulik Tokoh Soetomo dalam Perjuangan Pergerakan Nasional

Luci Karmiati
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang
Konten dari Pengguna
23 Februari 2022 14:05 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Luci Karmiati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Potret Dr. Soetomo. Foto: Dok. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Potret Dr. Soetomo. Foto: Dok. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siapa yang tidak tahu tokoh perjuangan pergerakan nasional ini? Seorang tokoh terpelajar pada masa kolonial Belanda yang memperjuangkan rakyat dan bangsa Indonesia. Jiwa nasionalisme dan pemikiran beliau patut dihargai dengan perjuangan membentuk organisasi di bidang pendidikan yang membuat pemerintahan Belanda melarang dan memberikan tekanan pada organisasi yang dibuat olehnya. Kali ini saya akan menjelaskan secara singkat perjuangan Dr. Soetomo dalam melakukan pergerakan nasional.
ADVERTISEMENT

Biografi Dan Perjuangan Dr. Soetomo

Mempunyai nama asli Soebroto, beliau lahir di daerah Ngepeh, Jawa Timur pada tanggal 30 Juli 1888. Ayah dari Dr. Soetomo bernama Raden Suwaji yang bekerja di Pangreh. Dr. Soetomo mengawali pendidikan dasar di suatu sekolah yang hanya diperuntukan untuk keturunan Eropa. Setelah menempuh sekolah tersebut, beliau melanjutkan pendidikan di STOVIA yang merupakan sekolah kedokteran bumiputera yang didirikan oleh pemerintahan Belanda. Dalam mengemban pendidikan beliau berdiskusi dengan pelajar STOVIA dan atas saran Wahidin Sudirohusodo, Dr. Soetomo mendirikan organisasi Budi Utomo.
Setelah beliau menyelesaikan pendidikan di STOVIA pada tahun 1911, Dr. Soetomo mendapatkan tugas di Semarang tidak lama kemudian dipindahkan ke Tuban, lalu ke Lubuk Pakam (Sumatera Utara), hingga akhirnya dipindahkan lagi di Malang untuk mengobati rakyat yang terkena dampak wabah Pes. Tugas Dr. Soetomo sebagai dokter yang berpindah-pindah tempat dan mendapatkan pengalaman baru sehingga muncul pemikiran beliau untuk membentuk pergerakan nasional dengan tujuan melawan penjajah.
ADVERTISEMENT
Jiwa nasionalisme dan patriotisme Dr. Soetomo tumbuh saat beliau menjalankan tugas sebagai dokter di berbagai wilayah. Beliau melihat secara langsung penderitaan rakyat yang diperlakukan tidak adil dan kejam oleh pemerintah kolonial Belanda. Dari peristiwa tersebut beliau bekerja keras untuk membantu rakyat dengan memberikan pelayanan kesehatan secara gratis bagi pasien yang tidak mampu membayar. Dr. Soetomo juga berjuang meningkatkan nasionalisme rakyat Indonesia melalui pendidikan.
Beberapa waktu kemudian Dr. Soetomo pergi ke Belanda untuk memperdalam pengetahuannya, beliau juga bergabung perhimpunan Indonesia dan memberikan informasi untuk pergerakan nasional. Setelah kembali ke Indonesia Dr. Soetomo mendirikan Indonesische Studie Club (ISC) sebagai wadah bagi kaum terpelajar. Dari ISC inilah beliau berhasil mendirikan asrama pelajar, koperasi, bank kredit dan sekolah tenun. Kelebihan Dr. Soetomo yang ikut menjadi wartawan dijadikannya sebagai media untuk menyebarluaskan semangat nasionalisme.
ADVERTISEMENT

Pembentukan Organisasi Budi Utomo

Di dalam perjuangan pergerakan nasional, Dr. Soetomo mendirikan Organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Beliau sering terlibat dalam bidang politik dan mencari hubungan dengan pelajar lain untuk membentuk perhimpunan pelajar. Pembentukan organisasi ini untuk membebaskan rakyat dari penderitaan pemerintah kolonial, dengan meningkatkan pendidikan dan semangat anti kolonialisme. Dr. Soetomo dengan pemahamannya di bidang politik, menyuarakan agar organisasi ini memperbolehkan semua golongan ikut bergabung dan membentuk perlawanan terhadap pemerintah kolonial.
Tidak lama sejak didirikan, organisasi ini harus mengalami kemunduran karena mulai muncul organisasi lain yang bergerak dalam bidang keagamaan, politik, budaya dan sosial. Pemerintah kolonial yang terus memberikan tekanan dan penolakan berdirinya organisasi ini karena dapat menimbulkan pemberontakan.
ADVERTISEMENT
Begitu besarnya tekad beliau dalam memperjuangkan bangsa Indonesia agar bebas dari pemerintahan kolonial, jiwa nasionalsime dan patriotisme yang tinggi serta semangat tak pantang menyerah, sudah seharusnya kita menjadikan beliau sebagai teladan dan mewujudkannya di kehidupan sehari-hari dengan meningkatkan rasa nasionalisme dan persatuan serta selalu berperilaku positif, demi kemajuan bangsa Indonesia.