Mengenal Sindrom 'Gadis Baik' dan Ciri-cirinya

Lufnatul Awwaliyah
Mengenyam pendidikan di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Konten dari Pengguna
2 April 2021 9:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lufnatul Awwaliyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perempuan. Sumber foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan. Sumber foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Akhir-akhir ini terkenal sebuah sindrom unik. Dikatakan unik karena terdapat argumen yang menyatakan jika, "banyak wanita terobsesi menjadi baik".
ADVERTISEMENT
Sindrom tersebut dikenal dengan "good girl syndrome" atau sindrom gadis baik. Sindrom gadis baik adalah sikap ketika seorang wanita memaksakan dirinya untuk selalu berbaik hati dan menyenangkan orang lain tanpa memikirkan perasaannya atau haknya sendiri.
Dilansir dari akun Instagram @biropsikologidinamis, sebuah studi dari Universitas Stanford menyatakan: "Ada ketetapan tertentu dari masyarakat tentang bagaimana perempuan harus bersikap. Ketetapan inilah yang kemudian menciptakan sebuah fenomena 'good girl syndrome'".
Namun, tidak semua wanita mengalami sindrom ini, ada beberapa wanita yang memilih untuk tampil apa adanya tanpa mengabaikan haknya. Nah, berikut enam ciri yang menunjukkan seorang wanita mengalami "good girl syndrome", apakah kamu termasuk?
1. Selalu ingin menjadi sosok yang baik dan menyenangkan bagi orang lain
ADVERTISEMENT
Menjadi pribadi yang baik dan menyenangkan bukanlah hal yang salah. Namun, saat kamu tidak memikirkan perasaanmu sendiri demi terlihat baik di mata orang lain. Hal tersebut bisa menyebabkan gangguan mental, lho. Mengapa demikian? Karena kamu terpaksa melakukan hal tersebut. Hal yang bersifat terpaksa itu sangat melelahkan, apalagi bertentangan dengan isi hati dan kepala.
Cobalah untuk berhenti berpikir jika kamu bisa menyenangkan banyak orang. Fokuslah pada diri sendiri, suka dan tidak sukanya orang padamu, itu urusan mereka masing-masing. Urusanmu adalah membuat dirimu bahagia.
2. Mudah cemas atau down saat mendapat kritikan
Kritik itu adalah tanggapan yang sifatnya mengevaluasi. Yang namanya tindakan tidak selalu sempurna, ada kalanya orang lain menegur dan memberi masukan. Cobalah membuka diri, dengan menerima tanggapan orang lain. Hal itu akan menjadi pemacu untuk membangun semangat baru.
ADVERTISEMENT
3. Sulit untuk mengungkapkan pendapat atau keinginan
Karena kamu takut tidak disukai, akhirnya kamu memilih diam. Bukan karena introvert atau moody. Kamu memilih memendam keinginan dan pendapatmu karena ingin disukai banyak orang.
Saat kamu mencoba untuk mengutarakan pendapatmu, biasanya kamu akan berpikir panjang: "Orang suka tidak ya dengan komentarku nanti? Benar tidak ya?"
Akhirnya kamu mengurung niat untuk bersuara, supaya orang lain tidak risih dengan komentarmu.
4. Selalu berusaha tersenyum
Selalu berusaha tersenyum dan ceria merupakan hal yang baik. Apalagi saat kamu memiliki banyak masalah dan tetap memilih tersenyum. Tapi ingat ya, kamu tak harus berusaha untuk menyembunyikan kesedihanmu. Ada baiknya kamu bercerita dan tampil apa adanya. Asal hal tersebut tidak mengganggu orang lain.
ADVERTISEMENT
5. Sulit berkata tidak pada orang lain
Hakmu untuk mengatakan tidak dan iya. Jika lelah dan tidak tertarik dengan sesuatu, cobalah mengatakan yang sebenarnya. Jika tidak ingin akan sesuatu, maka beranilah untuk mengatakan tidak.
6. Perfeksionis, dituntut untuk mendapatkan yang terbaik
Aku sendiri pernah merasakan, menuntut diri untuk mendapatkan yang terbaik agar disukai banyak orang. Rasanya melelahkan sekali. Saat si "A" mau ini, aku akan berusaha menjadi yang si "A" inginkan, besoknya si "B', itu urusan beda lagi.
Akhirnya aku sadar jika hidup bukan tentang kata orang, tapi tentang kata dirimu pada kamu sendiri. Karena keinginan setiap orang itu beda-beda. Kalau kamu berusaha buat memuaskan banyak orang, ya bakal pusing sendiri.
ADVERTISEMENT
Jadilah versi terbaik menurut dirimu sendiri, apa kata orang selama perbuatan kamu tidak melanggar norma agama, hukum dan masyarakat, jalan terus!
Selama kamu memegang kendali dirimu maka kamu akan baik-baik saja. Bahagiamu adalah tanggung jawabmu bukan tanggung jawab orang lain, berhentilah berpikir jika bahagiamu terletak pada orang lain. Apa pun yang terjadi hidupmu adalah tanggung jawabmu.
Itulah beberapa tanda jika kamu mengalami sindrom gadis baik. Nah, buat kamu yang mengalami sindrom ini, segera berubah ya, ubah kebiasaan diri sedikit demi sedikit. Aku yakin suatu saat kamu pasti bisa berubah.