Konten dari Pengguna

PPSDM Migas Asah Kompetensi Pekerja Pertamina Drilling Services Indonesia

Luita Yusniawati Dratistiana
Saya adalah seorang Analis Humas di sebuah institusi pemerintah yang bergerak dibidang pengembangan SDM sektor minyak dan gas bumi, PPSDM Migas yang berlokasi di Cepu, Blora Jawa Tengah.
11 Februari 2022 9:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Luita Yusniawati Dratistiana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pelatihan Pemboran Tingkat Ahli Pengendali Bor di PPSDM Migas. Humas PPSDM Migas.dok
zoom-in-whitePerbesar
Pelatihan Pemboran Tingkat Ahli Pengendali Bor di PPSDM Migas. Humas PPSDM Migas.dok
ADVERTISEMENT
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) merupakan tempat yang tepat untuk meningkatkan kualitas para pekerja di sektor minyak dan gas bumi karena telah terakreditasi oleh KAN dan terlisensi BNSP. Hal tersebut dapat dilihat dengan diadakannya berbagai pelatihan dan sertifikasi yang salah satunya adalah pelatihan Pemboran Tingkat Ahli Pengendali Bor yang dilaksanakan selama dua hari yaitu pada tanggal 9 Februari 2022 dan 10 Februari 2022.
ADVERTISEMENT
Pelatihan tersebut dilakukan secara daring dan diikuti oleh peserta dengan antusias. Tujuan dari pelatihan ini yaitu sebagai bekal bagi peserta ujian sertifikasi terkait materi uji kompetensi yang akan diujikan. Hari pertama pelatihan, dibuka dengan sebuah video mengenai kecelakaan kerja yang mungkin terjadi saat pemboran sebagai pengantar materi yang akan disampaikan oleh salah satu pengajar, Asep Mohamad Ishaq Shiddiq.
“Sesama pekerja harus saling mengingatkan. Kita harus mengantisipasi agar kecelakaan tidak terjadi dan tidak berdampak pada lingkungan.” ucap Asep.
Selama pelatihan peserta mendapatkan banyak materi diantaranya yaitu Well Control, pencegahan Blowout, Drilling Operation, Overpressure Mechanisms, hingga prinsip pull dry dan pull wet. Tak hanya itu, materi juga diselingi dengan berbagai latihan soal sehingga peserta dapat mengetahui sejauh mana pemahaman materi yang disampaikan oleh pengajar.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pengajar yang lain, Sri Parwana juga menyinggung terkait materi yang mengalami sedikit revisi. “Semenjak pandemi, materi mulai ada penyederhanaan dari 10 buku sekarang menjadi satu atau dua buku saja yang mencakup semua materi. Kemudian ada dua materi lagi yaitu praktek dan wawancara.” ungkap Sri Parwana.
Meskipun dilaksanakan secara daring, hal ini tidak mengurangi kualitas dari pelatihan itu sendiri karena materi disampaikan oleh para pengajar yang expert dan berpengalaman di bidangnya. Selain itu, praktek juga menyempurnakan pelatihan ini sehingga peserta juga mendapatkan manfaat yang tidak hanya membantu saat ujian sertifikasi tetapi juga saat terjun bekerja di lapangan.