Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Sebagai Memori Kolektif Bangsa: Kesadaran Pentingnya Penulisan Sejarah
22 September 2024 10:27 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Luke Verdien Wiranegara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Luke Verdien Wiranegara merupakan mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro, Semarang. Sebagai mahasiswa yang menempuh pendidikan di keilmuan Sejarah tentunya turut aktif dan responsif dalam giat-giat mempelajari dan memperdalam pentingnya Sejarah yang sudah membentuk bangsa sejak dahulu. Pentingnya mengetahui dan mengingat Sejarah maka telah menyelamatkan untuk memperpanjang ingatan kolektif atas fakta-fakta Sejarah dan peristiwa-peristiwa yang ada dan sudah membangun kesadaran untuk menghargai faktor-faktor pembangun atau kondisi saat ini atas peristiwa terdahulu yang tercipta.
ADVERTISEMENT
Hal ini memperkuat apabila ingatan-ingatan Sejarah yang ada dilakukan penulisan Sejarah atau yang dikenal dalam Ilmu Sejarah yaitu Historiografi. Historiografi merupakan penulisan Sejarah sebagai metode sejarawan dalam penulisan dan pengembangan Ilmu Sejarah sebagai disiplin ilmiah. Menurut Sumargono dalam buku Metodologi Penelitian Sejarah (2021) menjelaskan bahwa historiografi merupakan penulisan sejarah dan sebagai langkah terakhir dalam metode penelitian sejarah.
Tentunya ingatan-ingatan yang dimiliki setiap manusia mempunyai keterbatasan akan mengetahui peristiwa yang sudah lampau dan mempunyai batasan-batasan waktu tertentu. Oleh karena itu kehadiran Sejarawan sebagai salah satu faktor untuk memperpanjang ingatan peristiwa masa lampau dan disempurnakan dalam bentuk penulisan ilmiah yakni dalam Historiografi (Penulisan Sejarah). Dikarenakan peristiwa masa lampau merupakan memori kolektif bangsa yang wajib dilestarikan dan diwariskan kepada generasi bangsa, sehingga memori-memori tersebut terus hidup dan terus teringat dan meningkatkan anak-anak bangsa dapat menghargai atas peristiwa sejarah yang ada dan menjadi paham pentingnya untuk mengingat sejarah.
ADVERTISEMENT
Adapun salah satu penulisan sejarah yang dilakukan oleh Luke yaitu historiografi desa dan historiografi tari. Penulisan sejarah yang dilakukan Luke merupakan atas dasar riset sejarah (melakukan Heuristik) yang mendalam dan diiringi oleh penelusuran lapangan untuk mencari baik sumber-sumber (arsip/sumber lisan) dan dilakukan keputusan untuk mengangkat dan melakukan historiografi desa dan historiografi tari sebagai dua (2) program kerja Monodisiplin di Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Diponegoro di Desa Punjulharjo, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Penulisan sejarah yang dilakukan pada program kerja Monodisiplin KKN-T Desa Punjulharjo, Kabupaten Rembang dikarenakan merupakan salah satu penawaran program KKN-T yang dibawakan oleh UNDIP dan bersama UNISVET untuk menghadirkan penulisan Sejarah. Dikarenakan tema yang diusung berupa;
ADVERTISEMENT
Alhamdullilah ketika proses persiapan, pasca langkah Heuristik telah usai, Luke berpandangan bahwa apa yang dilakukan oleh Desa Punjulharjo telah membuat langkah yang sudah baik, hal ini yang Luke temukan bahwa masyarakat Desa Punjulharjo lintas generasi (baik generasi lanjut sampai generasi muda) menilai telah tumbuhnya pentingnya mengetahui dan mengingat kesejarahan yang dimiliki Oleh Desa Punjulharjo. Hal ini dapat diketahui untuk publik bahwa Desa Punjulharjo memiliki periode historis yang panjang dan berkaitan dengan Sejarah Nusantara yaitu kuat dibidang Sejarah Maritim. Sehingga menjadikan program monodisiplin pertama dengan judul "Historiografi Desa Punjulharjo Dalam Sejarah".
ADVERTISEMENT
Bukti yang dimiliki oleh Desa Punjulharjo secara jelas dan menjawab kepada dunia luar yaitu mempunyai penemuan Situs Perahu Kuno yang sudah diverifikasi oleh Balai Arkeologi D.I. Yogyakarta bahwa Perahu Kuno tersebut sudah tercipta sejak Abad ke VII (7) dan salah satu penemuan Kapal Kuno terlengkap di Asia Tenggara dikarenakan terdapat teknik khas yang dibuat dalam kapal ini dengan teknik papan ikat atau kupingan pengikat (Sew Plank and Lushed Plug Technique). Hal tersebut sudah berkembang tradisi pembuatan perahu dengan teknologi yang khas di daerah-daerah kepulauan wilayah Asia Tenggara sejak masa lalu.
Adapun Selanjutnya di Desa Punjulharjo terdapat Situs juga berupa Situs makam Pr. Santiyoga/ Kyai Ageng Gada. Situs makam ini merupakan peninggalan bersejarah di dunia Sejarah Maritim. Kyai Ageng Gada Lahir tahun kurang lebih 1462 M, Putra ke-7 dari 10 bersaudara dari Empu Santibadra dan Dewi Sukati. Kyai Ageng Gada dikenal sebagai seorang Dhang Puhawang (Ahli Pelayaran) Kapal-Kapal Lasem. Serta menjadi tokoh yang mengepalai para Jawara Pathol dari Gada hingga Sarang. Kyai Ageng Gada wafat dan dimakamkan di Dukuh Kiringan, Desa Punjulharjo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Serta Program Kerja Monodisiplin Kedua yakni berupa Historiografi Tari, dikarenakan Desa Punjulharjo telah melakukan gebrakan inovasi dan pengembangan kebudayaan, yakni berupa telah terciptanya kesenian tari yang dinamakan Tari Kepak Punjulharjo. Tari Kepak Punjulharjo hadir sebagai bentuk pengembangan seni, tradisi dan budaya yang dimiliki oleh Desa Punjulharjo dikemas dalam bentuk Tarian baru yang bersifat Tari Kontemporer yang dipadukan dengan seni tradisional yang sudah ada tanpa menghilangkan kebudayaan yang telah dimiliki oleh Desa Punjulharjo. Namun dikarenakan belum terdapat penulisan Sejarah mengenai tarian ini, oleh karena itu dijadikan sebagai program kerja monodisiplin kedua yaitu berupa Historiografi Tari Kepak Punjulharjo Dalam Sejarah. Unsur-unsur yang dimiliki dalam Tari Kepak Punjulharjo turut menggambarkan bahwa Desa Punjulharjo sebagai Desa Wisata yang terkenal oleh masyarakat luas.
Dengan harapan pasca penulisan sejarah baik Historiografi Desa Punjulharjo Dalam Sejarah (Monodisiplin Pertama) dan Historiografi Tari Kepak Punjulharjo (Monodisiplin Kedua) dapat menjadi lebih lanjut mendalami dan memperpanjang memori kolektif bangsa yang telah tercipta sejak dahulu dikarenakan mengingat bangsa Indonesia terbentuk salah satunya karena kemajuan dunia Maritim dan kesenian dan kebudayaan yang terkandung didalamnya.
ADVERTISEMENT