Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Rasa Tulus si Gadis Muda
27 Mei 2022 18:08 WIB
Tulisan dari Lukman Rizki tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Apa yang terlintas dipikiran ketika mendengar hewan anjing? Mungkin sebagian orang beranggapan anjing hewan yang lucu dan sebagian lainnya takut dengannya. Bagaimana rasanya saat melihat anjing terlantar tak terurus di rumah kosong yang telah ditinggal penghuninya? Rasa sedih dan iba pasti menghampiri hati siapa saja yang melihatnya. Namun, apakah ada yang benar-benar rela menolongnya?
ADVERTISEMENT
Julukan malaikat penolong pantas diberikan pada gadis muda berhati mulia bernama Kiana. Seorang mahasiswi jurusan keperawatan semester 4 di Politeknik Kementerian Kesehatan Jakarta 1 yang tanpa ragu tergerak hatinya untuk menolong anjing terlantar tersebut.
Mungkin sebagian orang takut saat melihatnya apalagi berinteraksi langsung sebab air liurnya dianggap kotor. Lain dengan gadis ini yang tanpa rasa khawatir akan terkena air liur, ia menolong anjing tersebut dengan tulus. Anjing tersebut ditemui dirinya saat melewati sebuah rumah di jalan dekat tempat tinggalnya dalam keadaan memperihatinkan.
Hatinya dengan tulus tergerak untuk menghampiri tanpa sedikit pun rasa takut maupun khawatir. Berbekal sarung tangan dan sebungkus makanan anjing yang dibelinya di pet shop sekitar sana, ia memberanikan diri mendekati anjing tersebut. Anjing berbulu lebat berwarna putih kusam karena tidak ada yang merawatnya ini sedang duduk di teras rumah mengharap belas kasihan dari pengguna jalan yang melintas. Namun, tidak semua memiliki hati yang sama dengan gadis muda ini.
ADVERTISEMENT
Setiap hari ia datang untuk menemui anjing itu sembari membawakan makanannya. Hatinya bergetar bak lonceng dipukul keras melihat kondisi anjing yang kurus dan lusuh saat pertama kali melihat. Tidak hanya memberi makan, ia juga menemani anjing itu di rumah tersebut. Hati kecilnya tersentuh membayangkan anjing ini hidup sendiri tanpa kasih sayang siapa pun.
“Kata warga sekitar anjing betina ini pernah melahirkan 4 anak, tetapi anaknya hilang karena tidak ada yang mengurusnya. Awalnya juga beberapa warga ada yang merasa iba dan sering memberikan nasi sama ikan cue. Namun, tidak rutin karena hanya diberi jika ada sisa makanan yang sayang kalau dibuang begitu saja,” ucap Kiana dengan nada lirih.
Sebagai pecinta hewan sejak kecil, dirinya tidak pernah merasa keberatan melakukan ini semua. Tanpa rasa pamrih sedikit pun dari siapa-siapa, ia rela menolong anjing tersebut dengan hati yang tulus. Kecintaan pada hewan juga ditunjukkan dengan banyaknya kucing yang ia rawat di rumahnya. Ini bukan kali pertama ia menolong hewan sebab sudah banyak kucing jalanan yang ditolong olehnya. Berkat kemuliaan hatinya tersebut sudah banyak nyawa kucing yang tertolong. Mungkin banyak orang menyukai kucing, tetapi sedikit yang memiliki rasa tulus seperti dirinya.
ADVERTISEMENT
Kiana bukanlah seorang dokter atau spesialis hewan, tetapi berkat kepiawaiannya dalam mencari dan menggali informasi membuat dirinya terbiasa melakukan itu semua. Bila hanya menangani penyakit atau masalah ringan dirinya masih bisa melakukan sendiri. Namun, jika penyakit berat dan parah, ia akan menyerahkan pada spesialis hewan atau menghubungi shelter untuk menanganinya.
Meskipun hanya bisa membantu dan menolong semampunya, ia selalu yakin bahwa rezeki sudah diatur Sang Maha Kuasa dan di dalamnya dititpkan sedikit rezeki untuk mahluk lain, seperti hewan-hewan ini. Dengan berbagi dan menolong, tidak akan mengurangi rezekinya sedikit pun. Ia selalu bersyukur bisa melakukan ini semua dan berharap banyak manusia di luar sana yang tergerak hatinya dengan tulus seperti dirinya.
ADVERTISEMENT
(Lukman Rizki M. / Politeknik Negeri Jakarta)