Konten dari Pengguna

Dampak Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja

lulu mayla tasya
Hallo saya Tasya, saya mahasiswi di Universitas Islam Negeri Syahid Hidayatullah Jakarta
17 Desember 2022 19:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari lulu mayla tasya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar ilustrasi Dampak Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja. Foto: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Gambar ilustrasi Dampak Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja. Foto: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Di Zaman sekarang ini banyak sekali pergaulan bebas yang mengakibatkan dampak buruk. Pergaulan bebas ini selain merugikan diri sendiri juga dapat merugikan orang lain karena sikapnya. Apakah kalian tahu apa saja dampak buruknya? Nah dalam teks ini akan membahas tentang pergaulan bebas remaja.
ADVERTISEMENT
Masa remaja merupakan masa perubahan, di mana usia mereka berkisar antara 13 tahun hingga 16 tahun atau yang dikenal masa remaja, di mana juga terjadinya perubahan pada dirinya baik secara fisik, psikologis dan sosial (Hurlock, 2010). Masa remaja merupakan salah satu tahap perkembangan dalam kehidupan individu yang ditandai dengan pencarian jati diri.
Menjalani interaksi dekat dengan teman sebaya, dibandingkan dengan orang tua dan menjalani perubahan yang secara tiba-tiba dan cepat pada aspek fisik, psikologis, seksual, kognitif, dan sosial. Banyak anak muda yang terjebak dalam masalah sosial. Bahwa dengan peralihan generasi muda ke era globalisasi, moral, akhlak dan kesusilaan semakin melemah, yang tentunya terkait dengan masalah pergaulan bebas.
Pergaulan bebas adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh para remaja yang membuat kelompok mengalami perubahan emosi, tubuh, minat, perilaku dan juga penuh masalah tanpa dibatasi oleh norma atau aturan masyarakat (Hurlock, 2011). Pergaulan bebas beridentik dengan kenakalan remaja dan dapat merusak nilai-nilai masyarakat. Kebebasan berserikat kaum muda seringkali menimbulkan keresahan di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Banyak orang tua khawatir jika anaknya terlibat pergaulan bebas, karena pembelajaran akan terganggu karena terlibat pergaulan bebas. Kebebasan berserikat memiliki keterlibatan yang lebih bagi pelajar dan perilaku menyimpang lainnya seiring dengan kebebasan untuk melakukan yang mereka sukai.
Terbiasa dengan kata-kata kotor, remaja tidak segan-segan berbicara kasar dan bertindak kasar. Selain itu, sudah biasa pergi ke tempat-tempat seperti klub, karaoke, dll, dan banyak yang bermalam jauh dari rumah. Ada banyak alasan remaja melakukan pergaulan bebas, terutama di kalangan para remaja. Penyebabnya mungkin berbeda pada setiap remaja, namun semuanya bermuara pada akses, yaitu kurangnya orientasi dalam kehidupan remaja dalam hal iman/agama dan ketidak stabilan emosi. Hal ini menyebabkan perilaku nakal dan temperamen buruk di kalangan pemuda.
ADVERTISEMENT
Sikap mental yang tidak sehat dan cara berpikir yang salah, remaja bangga dengan pergaulan yang tidak baik. Mereka melakukannya hanya untuk menyenangkan diri mereka sendiri dan tidak ingin dipandang rendah. Gejala perilaku menyimpang seperti pergaulan bebas. Di antara lain yaitu, seks bebas, pranikah, pergi ke diskotik, penggunaan alkohol, kecanduan narkoba, merokok, judi, berpartisipasi dalam geng motor dan tawuran.
Di zaman milenial informasi sangat mudah untuk di dapat. Tetapi hal tersebut menimbulkan dampak negatif juga, salah satunya ialah narkoba yang dijual secara illegal. Narkoba adalah zat yang dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang ketika masuk ke dalam tubuh dengan cara diminum, dihirup atau disuntikkan.
Sangat berbahaya bagi kehidupan penggunanya baik secara fisik maupun mental sehingga pengguna narkoba menjadi sangat tidak normal dalam kehidupannya. Jika ini dibiarkan kemungkinan besar generasi muda hancur. Biasanya para remaja menggunakan heroin, ganja, morfin, ekstasi, alkohol, , dan sabu-sabu (Yusuf, 2004: 34).
ADVERTISEMENT
Efek psikologis dan sosial termasuk kinerja lambat, kehilangan kepercayaan diri, depresi, konsentrasi buruk, gangguan kejiwaan, sosialisasi dan pengucilan sosial. Selain itu, penyalahgunaan jarum suntik, terutama untuk bergantian jarum suntik, membuat orang berisiko tertular penyakit seperti hepatitis B, hepatitis C, dan HIV. Penggunaan berlebihan atau overdosis dapat mengakibatkan kematian.
Melihat kenyataan dan dampak negatif yang sangat besar, pemerintah, aparat penegak hukum, dan lembaga pendidikan masyarakat mulai membuat program pencegahan narkoba dengan memberikan pendidikan dan pembinaan tentang dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap masyarakat umum dan generasi muda. Badan Narkotika Nasional (BNN) juga membuat program prioritas nasional yaitu program unggulan Community Based Intervention (IBM). Melalui program ini, BNN mengajak masyarakat untuk berperan aktif dan mandiri dalam memerangi penyalahgunaan narkoba dilingkungan masyarakatnya (BNN, 2021).
ADVERTISEMENT
Selain narkoba, remaja juga melakukan seks bebas yang kini marak terjadi. Sebagian besar peminat seks bebas adalah remaja yang sedang jatuh cinta. Seks bebas tidak terlepas dari apa yang disebut asmara di dunia remaja, dan tidak dapat disangkal bahwa anak-anak sekolah dasar mengenal cinta, jadi dari situlah kencan berasal.
Kegagalan mengelola hubungan membuat remaja terjebak fenomena sosial seperti perzinahan, kehamilan di luar nikah, menikah di usia muda,menjual diri, aborsi, dll. Selain itu, cinta yang tidak terkendali membuat sebagian besar remaja gagal dalam studinya. Sekarang hal-hal yang dianggap tabu sepertinya muncul setiap hari, misalnya fenomena pacaran remaja sudah bukan hal yang aneh lagi untuk dibicarakan, karena fenomena pacaran bisa kita lihat dimana-mana seperti, berpelukan, bergandengan tangan, berduaan, berciuman.
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya zaman, budaya perlahan mulai berubah, sehingga kasus pacaran dianggap normal dan kasus kehamilan remaja di luar nikah sering terjadi, yang menyebabkan beberapa faktor, yaitu putus sekolah, usia dini, pernikahan, menjual diri pemberontakan dan perceraian. Tujuan utama seks adalah reproduksi untuk tujuan regenerasi (Mahmut, 1989). Artinya setiap makhluk hidup berhubungan seks untuk menghasilkan keturunan guna melindungi dan menghidupi keturunannya.
Aktivitas seksual hanya dapat dilakukan bila telah ada ikatan hukum yang disebut pernikahan antara laki-laki dan perempuan. Berhubungan seks di luar nikah melanggar norma (baik norma agama maupun norma yang telah ditetapkan lainnya) dan merupakan dosa berat dengan hukuman yang sangat berat. Kita sering mendengar baik dari cerita teman maupun dari berita tentang perilaku orang-orang yang saat ini sering melakukan hubungan seks di luar nikah (yang merupakan bagian dari seks bebas). Hubungan seksual ini merupakan seks liar yang dilakukan secara ilegal dalam artian bertentangan dengan norma yang ada. Banyak kasus perkosaan yang dilakukan oleh remaja. Semua ini disebabkan karena faktor sosial.
ADVERTISEMENT
Seks bebas sudah sebagai penyebab utama kemerosotan moral manusia sejak zaman dahulu. Hal ini sangat mengkhawatirkan, terutama ketika remaja melakukannya. Setiap manusia harus menghidupi dan menjaga dirinya sendiri agar dapat melahirkan generasi yang berkualitas. Intervensi terhadap perilaku seks bebas remaja dilakukan di bawah bimbingan orang tua, yang harus dilakukan secara konsisten dan permanen untuk mengubah sikap, perilaku dan pola pikir anak-anaknya agar terhindar dari segala bentuk perilaku seks bebas. Dan berikan juga informasi positif tentang internet dan cara bergaul dengan teman yang baik.
Untuk mencegah perilaku seks bebas di kalangan remaja bertujuan untuk meningkatkan kesadaran agar waspada dan mencegah segala jenis bahaya yang berhubungan dengan seks bebas, seperti HIV/AIDS, herpes simplex, dan berbagai penyakit menular serta bahaya lainnya. Pelaku diharapkan mampu menentukan rencana masa depannya untuk menjalani kehidupan yang sehat, produktif, kreatif dan bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya. Suatu bangsa berkembang ketika pemudanya berkembang dan memperjuangkan bangsa dan negaranya, namun apa yang terjadi pada negara kita di mana moral para pemudanya mulai merosot drastis dengan pergaulan bebas ini.
ADVERTISEMENT
Daftar Reperensi
BNN. (2021). Petunjuk Teknis Ketahanan Keluarga Anti Narkoba (Intervensi Keterampilan Hidup Keluarga Anti Narkoba). Jakarta: Direktorat Advokasi Deputi Bidang Pencegahan BNN. (https://yogyakarta.bnn.go.id/pencegahan-penyalahgunaan-narkoba-kalangan-remaja/)
Dimyati Mahmud. ( 1989 ). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud
Hurlock, E. B. (2010). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.
Roy. (2011). Pemahaman Tentang Seks Kaitanya dengan Sikap Terhadap Hubungan Seks Pranikah. Skripsi. Fakultas Psikologi UMS.
Syamsu Yusuf. (2004). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.