Indonesia Sebagai Pusat Transaksi Keuangan Syariah di Dunia

Lulu Salsabila
Mahasiswi Hukum Ekonomi Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
27 November 2022 14:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lulu Salsabila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar ilustrasi diambil dari iStock by Getty Images.com
zoom-in-whitePerbesar
Gambar ilustrasi diambil dari iStock by Getty Images.com
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penelitian grafik penduduk Indonesia, menunjukkan peningkatan jumlah penduduk secara terus menerus. Dalam kurun waktu 2010 hingga 2020, terjadi peningkatan lain pertumbuhan penduduk sebesar 1,25 % per tahun. Walaupun, terjadi perlambatan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,24% kalau dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk pada periode 2000 – 2010 yang sebesar 1,4%. Tercatat pada tahun 2022 jumlah penduduk Indonesia sebanyak 275.773,8 juta jiwa.
ADVERTISEMENT
Jumlah lembaga keuangan syariah terbesar di dunia namun, pergerakan keuangan syariah di Indonesia masih lemah dan pemanfaatannya belum berkembang menjadi transaksi yang besar. Sehingga perlu diketahui bagaimana cara syariahnya. Karya keuangan berpotensi memperkuat ekonomi Indonesia dan bagaimana respon pemerintah akan meningkatkan dampak hukum keuangan syariah terhadap keuangan syariah.
Keuangan syariah jika diteliti menggunakan metode penelitian normatif hukum, pendekatan konseptual dan hukum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem keuangan Islam tersurat dengan jelas dalam Al-Qur'an dan Hadits, ketika dikontekstualisasikan dan diperbarui sesuai dengan cara kaffah, sistem keuangan Islam dapat mendukungnya dengan kuat. Pemerintah dengan kebijakan dan regulasinya membentuk lembaga KNEKS dengan masterplannya dan OJK sebagai regulator sektor keuangan.
Keuangan Islam telah menarik perhatian dunia, tidak hanya permintaan umat Islam tetapi juga non-Muslim. Secara ekonomi, Indonesia merupakan bagian dari negara besar di dunia dengan struktur ekonomi yang timpang karena basis ekonomi strategis didominasi oleh kelompok kapitalis yang memiliki konsep ekonomi Ribawi. Hal ini tentu bertentangan dengan konsep ekonomi syariah yang secara jelas dan tegas melarang riba dalam bentuk dan jumlah apapun, sebagaimana tertuang dalam Al-Quran Surat al-Baqarah ayat 275. Orang yang kerasukan setan karena tekanan kegilaan. Keadaan mereka demikian karena mereka mengatakan pendapat: "sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. mereka yang menerima larangan dari Tuhannya akan menghentikan penggunaannya, maka baginya apa yang dia ambil sebelum larangan dan urusannya ada pada Allah. Orang yang memanfaatkan lagi, maka orang itu adalah penghuni neraka, mereka akan tinggal di dalamnya selama-lamanya."
ADVERTISEMENT
Namun, Indonesia adalah negara dengan penduduk Muslim terbanyak. Perbaikan sistem ekonomi terus digalakkan, banyak bermunculan lembaga keuangan syariah dan menerapkan prinsip syariah. Hal ini didukung dengan respon yang baik dari pemerintah dalam memberikan inisiatif pemerintah dan merencanakan sistem ekonomi syariah di Indonesia khususnya pada daerah yang berbeda.
Pertumbuhan dan perkembangan keuangan syariah di Indonesia telah menunjukkan pergerakan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, meskipun pasar keuangan syariah di Indonesia relatif baru dibandingkan dengan negara lain seperti Inggris dan Filipina. Pertumbuhan keuangan syariah di Indonesia ditandai dengan menjamurnya lembaga keuangan syariah seperti, perbankan syariah, asuransi syariah, dana investasi syariah dan lembaga keuangan syariah lainnya.
Elsa Satibi, Wiwik Utami, dan Lucky Nugroho, berdasarkan hasil kajian terhadap pengolahan data statistik menemukan bahwa perbankan tradisional dinilai lebih efisien, kualitas nilainya lebih baik, dan lebih stabil dibandingkan perbankan syariah. Alasan kelemahan perbankan syariah antara lain; teknologi informasi yang terus tertinggal, pengetahuan dan pengalaman sumber daya manusia, serta kesadaran masyarakat muslim untuk menggunakan produk perbankan syariah untuk transaksi keuangan terpenting mereka. Namun, perbankan syariah sangat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena semakin tinggi pendapatan maka semakin tinggi pula zakatnya. Perbankan syariah sebagai solusi perbankan tradisional yang menyebabkan krisis keuangan karena prinsip keadilan dan falah merupakan pilar penting perbankan syariah. Lanskap keuangan syariah di Indonesia berbeda dengan negara lain seperti Malaysia dan Gulf Cooperation Council yang fokus pada investasi dan pasar modal. Pasar keuangan syariah di Indonesia lebih kompleks karena berorientasi ritel dan memiliki segmen tertentu.
ADVERTISEMENT
Kajian ini merupakan sampel kecil untuk menunjukkan potensi keuangan syariah untuk memperkuat perekonomian Indonesia. Dua dekade lalu, keuangan Islam hadir secara resmi di Indonesia. Meskipun pertumbuhan meningkat setiap tahun, ukuran keseluruhan industri dan dampaknya terhadap perekonomian nasional kecil jika dibandingkan.