Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Menghentikan Kekerasan Anak : Pilihan atau Tanggung Jawab Bersama?
11 Januari 2025 11:53 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari luna octavia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kekerasan anak tentu masih menjadi suatu isu atau permasalahan yang tidak hanya di Indonesia, namun hal tersebut terjadi di banyak negara dan masih menjadi perhatian dunia yang sangat harus diatasi. Kekerasan pada anak maupun perlindungan terhadap anak tentu harus menjadi suatu perhatian yang harus diatasi oleh seluruh lapisan masyarakat. Anak menjadi unsur yang penting didalam kehidupan sehari-hari, tentunya karena mereka merupakan penerus bangsa dan generasi yang akan melanjutkan kehidupan di dunia ini, sudah banyak informasi ataupun tindakan untuk berupaya menghancurkan rantai kekerasan pada anak tetapi tentu tidak menutup kemungkinan untuk hal tersebut masih terjadi karena banyaknya dorongan faktor-faktor, masih menjadi “PR” untk kita dalam menghadapi tantangan dan rintangan untuk mempertahankan keselamatan anak dalam skala besar dan berkepanjangan dengan cara yang efektif.
ADVERTISEMENT
Perlindungan Anak Apakah Penting?
Perlu di tekankan bahwa perlindungan anak bagian dari HAM atau Hak Asasi Manusia, anak-anak ini tentu berhak mendapatkan fasilitas perlindungan dari segala aspek bidang, namun yang perlu di garis bawahi adalah menjauhkan dan melindungi anak dari kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi. Anak memiliki hak untuk hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai harkat dan martabat kemanusiaan, yang terdapat pada UU No. 35 Tahun 2014. Tentu hal ini sangat relevan dengan apa yang masih sering terjadi di Indonesia, tidak sedikit dapat ditemui kasus terhadap kekerasa pada anak.
Di era zaman sekarang masyarakat dilibatkan dalam menjaga dan melindungi satu dengan yang lainnya, sehingga tentu perlindungan anak tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah saja, namun seluruh masyarakat di seluruh lapisan tanpa adanya pembeda. Setiap orang memiliki tugasnya dalam memastikan bahwa keselamatan anak-anak dapat terjamin, seperti di lingkungan sekolah, lingkup keluarga, dll. Terdapat kebijakan "Child Safe Guarding" yang dikeluarkan oleh Organisasi Safe The Children.
ADVERTISEMENT
Langkah yang paling mudah untuk dilakukan oleh seluruh kalangan masyarakat adalah untuk terus meningkatkan dan menyebarkan kesadaran kepada masyarakat terhadap pedukasi mengenai perlindungan dan kekerasan anak. Sudah banyak kasus yang terjadi karena faktor dorongan ketidak pahaman masyarakat terhadap dampak negatif yang dapat ditimbulkan jika melakukan kekerasan dan melakukan pengeksploitasian terhadap anak.
Masih banyak stigma atau pandangan masyarakat untuk melakukan kekerasan terhadap anak dengan menggunakan kekerasan, seperti memberikan hukuman secara fisik (memukul) dan menjadi kan hal tersebut suatu fenomena yang wajar. Namun dibalik itu dapat mempengaruhi dan berdampak kepada anak dalam jangka waktu yang panjang, munculnya rasa trauma atau kewaspadaan anak sehingga terhambatnya perkembangan hidup anak. Pentingnua untuk mengedukasi seluruh masyarakat, dengan memberikan point point penting terhadap pola asuh yang baik dan tentunya dibutuhkan di tengah masyarakat, sudah menjadi tanggung jawab keluarga, lembaga-lembaga pendidikan, lingkungan, pemerintah, dan organisasi yang non-pemerintah harus mengambil tindakan dalam penyebaran informasi edukasi untuk mengubah pola pikir masyarakar dengan tujuan lebih peduli dengan hak-hak yang dimiliki oleh anak.
ADVERTISEMENT
Dapat dilakukan dalam lingkup terkecil yaitu keluarga dan lingkungan sekolah. Orang tua, guru, dan tenaga-tenaga pendidik lainnya bertanggung jawab untuk memiliki edukasi dan tahu bagaimana cara menghadapi anak dengan baik. Tidak dapat dipungkiri bahwa masih sering terjadinya kekerasan, sehingga itu merupakan menjadi suatu “PR” untuk orang-orang yang terdekat dalam lingkungan anak tersebut. Bagi tenaga pendidik diharuskan untuk mengikuti program pelatihan untuk dapat tahu bagaimana cara atau langkah dalam melakukan perlindungan anak dan menjadi prioritas atau tujuan utama di dunia pendidikan.
Masyarakat Yang Tidak Bertanggung Jawab atau Implementasi Kebijakan Yang Kurang?
Seringkali dalam pengimplementasian kebijakan masih sangat kurang, walaupun sudah terlihat jelas perlindungan anak ada di dalam perundang-undangan. Sistem pengawasan terhadap pelaku kekerasan bahkan sampai melakukan tindakan atau penegakkan hukum masih sangat minim. Tidak sedikit kasus yang tidak dianggap dan ditangani dengan serius karena dorongan faktor, baik dari dalam diri korban sampai faktor eksternal korban. Korban seringkali tidak berani untuk melaporkan atau memilih untuk menutupi kasus tersebut untuk menjaga nama baik keluarga, sehingga tidak menutup kemungkinan masih banyak sekali kasus yang serius namun tidak dapat ditangani dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang ada.
ADVERTISEMENT
Kebijakan “Child Safe Guarding” mendorong seluruh masyarakat untuk dapat menerapkan pencegahan kekerasa pada anak, tidak hanya berlaku untuk dunia pendidikan ataupun organisasi yang berfokus pada anak namun kebijakan ini berlaku untuk masyarakat di seluruh lapisan. Tentu menjaga anak ini harusnya dimulai dari lingkup yang kecil yaitu keluarga, tetapi tidak menutup kemungkinan awal mula terjadinya kekerasan dari keluarga sendiri, maka ditekan kan bahwa edukasi untuk menjaga anak dari kekerasan sangat penting bagi keluarga.
Pengawasan terhadap kebijakan ini juga perlu diperketat. Pemerintah harus memastikan bahwa setiap institusi yang berinteraksi dengan anak, termasuk sekolah, panti asuhan, dan lembaga rehabilitasi, mematuhi standar perlindungan anak yang telah ditetapkan. Sanksi yang tegas harus diberikan kepada institusi yang gagal melindungi anak dari kekerasan atau eksploitasi.
ADVERTISEMENT
Di dalam era yang sangat canggih pada saat ini, teknologi sudah menjadi kebutuhan kita sehari-hari. Teknologi yang diciptakan untuk membantu kehidupan manusia, bisa menjadi salah satu cara yang berguna untuk menyebarkan dan mendukung perlindungan anak ini. Kita sudah dimudahkan dari berbagai aplikasi dan platform yang dapat membantu kita untuk melaporkan atau menyebarkan edukasi dalam berbagai media sosial untuk mendorong kesadaran masyarakat terhadap kekerasan anak.
Namun tidak menutup kemungkinan bahwa teknologi ini juga bisa menjadi batu sandungan atau menimbulkan tantangan dan rintangan dalam pencegahan kekerasan pada anak. Tidak sedikit eksplotasi anak dilakukan melalui internet, dimana seringkali terjadinya perdagangan anak, melakukan pengancaman yang serius, dan pelecehan seksual secara verbal. Sehingga kebijakan harus terdapat aspek keamanan digital. Dunia maya yang tidak dapat dikontrol oleh anak, menjadi suatu hal yang harus diperhatikan oleh orang tua dan guru untuk memonitoring kegiatan anak didalam dunia maya.
ADVERTISEMENT
Perlindungan anak dan menjaga anak dari kekerasan merupakan suatu kewajiban dan tanggung jawab bersama. Protecting the Future: Child Safe Guarding memberikan cerminan yang baik tentang bahwa sangat penting dalam berupaya melakukanperlindungan anak, namun tentu masih banyak tantangan dan rintangan yang harus dihadapi oleh keluarga, lembaga pendidikan, pemerintah, dan seluruh masyarakat dari berbagai lapisan. Mengedukasi, melakukan penegakan hukum, dan menggunakan teknologi secara bijak merupakan unsur penting dan utama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung perkembangan anak secara efektif bagi anak. Dengan kesadaran penuh dan kerja sama yang kompak, kita dapat melindungi generasi penerus bangsa sehingga mereka dapat tumbuh dengan baik.