Konten dari Pengguna

Implementasi Perilaku Ekonomi Islam dalam Konsumsi dan Distribusi

Lungguhan Hamonangan Harahap
Mahasiswa Hukum ekonomi Syariah kampus stei SEBI
17 Agustus 2024 16:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lungguhan Hamonangan Harahap tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi uang dan koin. Foto: Pexsels/David McBee
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi uang dan koin. Foto: Pexsels/David McBee
ADVERTISEMENT
Setiap manusia memerlukan harta untuk mencukupi segala kebutuhan hidupnya. Karena itu, manusia akan selalu berusaha memperoleh harta kekayaan. Salah satu usaha untuk memperolehnya adalah dengan cara bekerja. Sedangkan salah satu bentuk dari bekerja adalah berdagang atau berbisnis. Kegiatan penting dalam muamalah yang paling banyak dilakukan oleh manusia setiap saat adalah kegiatan bisnis.
ADVERTISEMENT
Islam memandang bahwa bumi dan segala isinya merupakan amanah Allah SWT kepada sang khalifah agar dipergunakan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan bersama
Adapun bidang kajian yang terpenting dalam perekonomian adalah bidang produksi, distribusi, dan konsumsi. Kegiatan tersebut, menjadi posisi penting dari teori ekonomi mikro baik dalam sistem ekonomi Islam maupun kapitalis
Konsep Produksi dalam Islam Kegiatan produksi dalam ilmu ekonomi diartikan sebagai kegiatan yang menciptakan manfaat (utility) baik di masa kini maupun dimasa mendatang. Kegiatan produksi juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan manusia dalam menghasilkan barang dan jasa yang kemudian dimanfaatkan oleh konsumen
Prinsip produksi yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim, baik individu maupun komunitas adalah :
a. Berproduksi dalam lingkaran yang halal
ADVERTISEMENT
b. Keadilan dalam Berproduksi
c. Berproduksi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat
Konsep Distribusi dalam Islam menghandaki bahwa dalam hal pendistribusian harus berdasarkan dua sendi, yaitu sendi kebebasan dan keadilan kepemilikan Dalam literatur ekonomi, istilah distribusi memiliki dua konotasi yaitu; Pertama; distribusi yang dikaitkan dengan produksi (distribusi produksi) atau kelanjutan dari kegiatan produksi. Kedua; distribusi yang dikaitkan dengan pemerataan pendapatan (income distribution). Sebagai kelanjutan dari produksi, distribusi adalah berbagai strategi yang dilakukan (marketing strategy) agar produk yang dihasilkan dapat sampai ketangan konsumen dengan jumlah, tempat dan waktu yang tepat.
Etika Distribusi Yang perlu diperhatikan dalam ekonomi Islam :
a. Etika Keseimbangan
b. Etika Amanah
c. Etika Mashlahah
Konsep Konsumsi dalam Islam. Konsumsi adalah kegiatan menghabiskan utility(nilai guna) barang dan jasa. Barang meliputi barang tahan lama dan barang tidak tahan lama. Barang konsumsi menurut kebutuhannya yaitu: kebutuhan primer, sekunder, dan tertier
ADVERTISEMENT
Konsep konsumsi dalam Islam diposisikan sebagai bagian dari aktifitas ekonomi yang bertujuan mengumpulkan pahala menuju falah (kebahagiaan dunia dan akherat). Motif berkonsumsi dalam Islam pada dasarnya adalah mashlahah atas kebutuhan dan kewajiban.
Yusuf Qardhawi menyebutkan beberapa variabel etika dalam berkonsumsi di antaranya :
a. Jenis barang yang dikonsumsi adalah barang yang baik dan halal (halalan thoyyiban)
b. Larangan mengkonsumsi barangbarang dengan cara berlebihlebihan
c. Larangan mengkonsumsi dengan cara yang batil
d. Larangan bersikap bakhil/kikir
Islam menekankan ummat muslim untuk selalu dan senantiasa berpegang teguh kepada aturan serta etika-etika baik dalam berproduksi untuk memenuhi kebutuhan orang banyak, bukan hanya memenuhi kebutuhan segelintir orang yang memiliki uang, sehingga memiliki daya beli yang lebih baik. dalam distribusi yang sesuai sistem ekonomi Islam adalah distribusi yang berkeadilan. Distribusi sangat berkaitan erat dengan pemenuhan kebutuhan. serta Dalam konsumsi harus memperhatikan halal dan baiknya suatu produk, tidak berlebih-lebihan, tidak bersifat bathil dan bakhil demi keberlangsungan dan kesejahteraan manusia itu sendiri. Dan juda dalam
ADVERTISEMENT
Pemahaman yang mendalam mengenai etika produksi, distribusi, dan konsumsi dalam ekonomi Islam menjadi sebuah prinsip yang mutlak dalam menjalanakan aktifitas ekonomi dalam berbagai bidang, hal ini akan menjadikan manusia melakukan aktivitas ekonomi tersebut, baik dalam bidang jasa maupun bidang komoditi dalam rangka untuk meraih kesuksesan hidup (falah) dan mendapatkan keselamatan di akhirat.