Konten dari Pengguna

Mahasiswa UNDIP : Penyuluhan Hidroponik Terintegrasi Kolam Nila

19 Agustus 2024 10:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Luqman Hakim Nur kautsar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa UNDIP : Penyuluhan Hidroponik Terintegrasi Kolam Nila
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 2 Agustus 2024, Muhammad Luqman Hakim Nur Kautsar, mahasiswa dari program studi S1 Agroekoteknologi Universitas Diponegoro (UNDIP), mengadakan penyuluhan mengenai sistem hidroponik yang terintegrasi dengan kolam ikan nila di Balai Desa Lorog. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II UNDIP 2024 yang bertujuan untuk memperkenalkan teknik pertanian modern dan berkelanjutan kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Acara ini dihadiri oleh anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Lorog yang sangat antusias untuk belajar tentang metode pertanian baru yang dapat meningkatkan produktivitas sekaligus ramah lingkungan. Dalam penyuluhan ini, Muhammad Luqman Hakim Nur Kautsar menjelaskan bahwa sistem hidroponik terintegrasi dengan kolam nila dapat memberikan banyak manfaat, di antaranya adalah efisiensi penggunaan air dan ruang, serta pengurangan biaya pupuk karena limbah ikan digunakan sebagai nutrisi bagi tanaman.
Penyuluhan dimulai dengan pemaparan teori mengenai dasar-dasar hidroponik dan cara kerja integrasi dengan kolam nila. Muhammad Luqman Hakim Nur Kautsar menjelaskan bahwa air dari kolam nila yang mengandung nutrisi dari sisa pakan dan kotoran ikan akan disirkulasikan ke tanaman hidroponik. Tanaman akan menyerap nutrisi tersebut dan memurnikan air yang kemudian dikembalikan ke kolam ikan, menciptakan siklus yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Selain penjelasan teori, peserta juga diajak untuk melihat langsung demonstrasi pembuatan sistem hidroponik sederhana yang terintegrasi dengan kolam nila. Demonstrasi ini melibatkan penggunaan bahan-bahan yang mudah didapat dan biaya yang terjangkau, sehingga diharapkan peserta dapat menerapkan teknik ini di rumah masing-masing. Selama demonstrasi, para anggota KWT aktif bertanya dan berdiskusi mengenai berbagai aspek teknis dan praktis dari sistem ini.
Di akhir acara, Muhammad Luqman Hakim Nur Kautsar membagikan panduan tertulis dan memberikan kontak yang dapat dihubungi untuk konsultasi lebih lanjut. Ia juga mendorong para peserta untuk terus mencoba dan mengembangkan sistem ini, serta berbagi pengalaman dengan anggota KWT lainnya.
Kegiatan penyuluhan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi petani di Desa Lorog untuk mengadopsi teknologi pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan, serta meningkatkan kesejahteraan mereka melalui peningkatan produktivitas dan pengurangan biaya produksi.
ADVERTISEMENT