Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Peran Pendidikan dan Ilmu Agama dalam Mengatasi Fenomena Penyimpangan Akhlak
24 November 2021 14:06 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Luqman Nurwanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak sekali kasus penyimpangan terkait penerapan akhlak yang dapat kita jumpai di lingkungan sekitar saat ini. Semisal saat sedang menyimak berita, banyak sekali berita mengenai kasus penyimpangan akhlak seperti korupsi, penculikan, pembunuhan, dan perbuatan zina. Hal ini tidak terjadi sekali ataupun dua kali, bahkan dapat terbilang setiap saat ada saja kasus penyimpangan yang baru.
ADVERTISEMENT
Studi menunjukkan ternyata pendidikan berperan cukup penting dalam upaya peningkatan kualitas SDM tak terkecuali di bidang akhlak dan perilaku. Peningkatan kualitas SDM di bidang akhlak dan perilaku dapat diwujudkan dengan pemberian pendidikan karakter kepada khalayak luas. Biasanya, orang yang berpendidikan cenderung menjadi insan yang dewasa dan matang dalam segala situasi.
Nah, maksud dari dewasa dan matang ini dapat terlihat seperti memilih untuk tidak menyalahkan orang lain atas suatu hal, mampu mendamaikan konflik tanpa menggunakan unsur kekerasan, dapat berpendapat dengan cara yang baik dan sopan sehingga tidak mudah memancing amarah pihak lain, dan masih banyak lagi contohnya.
Pemberian pendidikan saja ternyata tak cukup untuk menghasilkan insan dengan kualitas akhlak yang baik. Seperti kejadian yang terjadi belakangan ini, banyak pejabat yang melakukan tindakan penyimpangan berupa korupsi yang mana berarti orang tersebut telah berlaku akhlakul mazmumah. Padahal sebenarnya, orang yang ditunjuk sebagai pejabat biasanya adalah orang-orang intelektual yang diamanahi oleh rakyat untuk mengurusi kehidupan negara. Sayangnya, ia menyalahi amanah yang diberikan dan menggunakan kekuasaannya untuk kepuasan diri semata.
ADVERTISEMENT
Adapun contoh lain yaitu seorang hacker yang merugikan banyak orang. Hacker merupakan orang yang pandai dalam hal pemrograman dan teknologi informasi yang menyalahgunakan kemampuannya sehingga merugikan khalayak luas lewat media teknologi. Fakta-fakta tadi menjadi bukti bahwa orang yang memiliki pendidikan tinggi tidak menjamin memiliki akhlak yang berkualitas tinggi pula.
Tahukah kalian bahwa ilmu agama dapat meluruskan agar kesalahan tadi tidak terjadi? Pada ilmu agama mengandung ajaran-ajaran dari-Nya yang menerangkan imbalan dan hukuman dari setiap perbuatan. Manusia yang mendalami ilmu agama ini jadi lebih berhati-hati dalam segala tindakannya karena tahu ganjaran apa yang didapat kelak saat bertindak sewenang-wenang.
Andai saja pejabat tadi mengerti betul akan ilmu agama, ia kemungkinan besar akan menolak untuk melakukan tindakan korupsi karena sesungguhnya tindakan tersebut termasuk akhlakul mazmumah yang mana akan ada balasannya di akhirat nanti. Pejabat mengerti bahwa kenikmatan yang ia peroleh di dunia tak akan setara dengan balasannya di akhirat kelak. Begitu pula dengan kasus seorang hacker yang merugikan banyak orang tadi. Ketika seorang hacker yang sudah mengerti agama hendak mencelakai seseorang lewat kemampuan teknologinya, ia akan berpikir bahwa lebih baik melakukan hal lain yang bersifat positif daripada melakukan hal buruk yang kelak mendapat balasan dari Allah Swt.
ADVERTISEMENT
Penjelasan singkat tadi telah menjelaskan bagaimana peran pendidikan dan ilmu agama dalam mengatasi fenomena penyimpangan akhlak. Kita semua selain mempelajari pendidikan, perlu juga untuk mempelajari mengenai ilmu agama guna menunjang akhlak masing-masing. Orang berpendidikan yang mengerti agama akan memfilter hal yang layak dilakukannya, sehingga tidak melakukan hal yang dilarang oleh Allah.Swt. Sesungguhnya hidup kita di dunia ini hanya sementara dan hidup kita nanti di akhirat kekal. Harapannya, orang yang sudah mengerti mengenai ilmu agama dapat mengendalikan segala perbuatannya agar tidak menuju ke jalan yang salah sesuai apa yang sudah dipelajarinya. Semoga kita semua dapat menjadi orang berpendidikan yang paham pula akan ilmu agama, sehingga ilmu yang kita miliki dapat diamalkan di jalan yang benar sesuai kehendak Allah Swt. Aamiin
ADVERTISEMENT
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini