Konten dari Pengguna

Sampah Berserakan di Jalan Kusumanegara, Yogyakarta

Lusiana Oktavia
mahasiswa UST
26 Oktober 2023 19:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lusiana Oktavia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sampah di Jalan Kusumanegara (samping Jembatan Gembira Loka). (Foto: Lusiana Astin)
zoom-in-whitePerbesar
Sampah di Jalan Kusumanegara (samping Jembatan Gembira Loka). (Foto: Lusiana Astin)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Yogyakarta-Ditemukan sampah berserakan di Jalan Kusumanegara, Yogyakarta, tepatnya disamping Jembatan Gembira Loka pada tanggal 20 Oktober 2023. Terdapat banyak kantong plastik yang berisi sampah-sampah di dalamnya. Kondisi sampah yang terletak di pinggir jalan tersebut dapat dinilai sangat menganggu nilai ke-estetikaan lingkungan. Selain merusak pemandangan sekitar, sampah tersebut juga menimbulkan bau tak sedap yang sangat menyengat. Hal itu mengundang datangnya lalat dan berpotensi menjadi sumber penyakit. Keberadaaannya di sepanjang tepi jalan raya, membuat pengaruhnya terlihat secara langsung dan dapat dirasakan oleh pengendara yang melintas di jalan tersebut.
Sampah berserakan di tepi jalan menganggu estetika lingkungan. (Foto: Lusiana Astin)
Sampah merupakan persoalan umum yang terjadi di masyarakat. Menurut Keputusan Dirjen Cipta Karya, nomor 07/KPTS/CK/1999: Juknis Perencanaan, Pembangunan dan Pengelolaan Bidang Ke-PLP-an Perkotaan dan Perdesaan, sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari zat organik dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan. Sampah dapat menimbulkan berbagai masalah bila penanganannya tidak tepat.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari Bappeda DIY, volume produksi sampah terus meningkat dari tahun 2019 sebesar 644,69 ton per hari hingga tahun 2023 sebesar 1.231,55 ton per hari. Sayangnya peningkatan volume produksi tersebut tidak dibarengi dengan peningkatan pengelolaan sampah daerah yang hanya mencapai 740 ton per hari.
Adanya sampah berserakan di Jalan Kusumanegara tersebut disebabkan oleh beberapa hal, yaitu masyarakat yang membuang sampah sembarangan, terlalu banyak sampah rumah tangga yang dihasilkan, kurangnya fasilitas pembuangan dan pengelolaan sampah, serta minimnya perhatian dari dinas terkait permasalahan sampah yang ada. Banyaknya masyarakat yang membuang sampah sembarangan disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat akan dampak berkelanjutan yang ditimbulkan akibat dari membuang sampah tidak pada tempatnya. Selain itu, banyaknya sampah yang dihasilkan serta kurangnya fasilitas pembuangan sampah membuat petugas kebersihan lingkungan bekerja tidak maksimal. Hal itu karena ketidakseimbangan antara penyebab yang semakin bertambah diikuti dengan solusi yang sedikit. Minimnya perhatian dari dinas terkait, berupa teguran atau sanksi terhadap masyarakat yang membuang sampah di area tersebut juga menjadi penyebab yang penting untuk diperhatikan.
Sampah berserakan di lingkungan sekitarnya. (Foto: Lusiana Astin)
Bagaimanapun, negara juga memiliki tanggung jawab pengelolaan sampah sesuai dengan UU No. 18 tahun 2008. Sebenarnya Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja telah berupaya mengatasi permasalahan sampah, yaitu dengan bekerja sama dengan investor untuk mengelola sampah di wilayah Kota Jogja. Investor tersebut mampu mengatasi sebagian sampah di Jogja dan ramah lingkungan. Menurut penjabat (Pj) Wali Kota Jogja, Singgih Raharjo program dari investor tersebut akan mulai beroperasi pada awal 2024. Melalui cara ini diharapkan dapat mengurangi residu sampah minimal 60 ton per hari.
ADVERTISEMENT
Meskipun sudah ada langkah tersebut, namun tetap diperlukan langkah-langkah lain yang dapat langsung segera dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah yang ada. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah di Jalan Kusumanegara itu adalah dengan membersihkan area tersebut dari sampah, kemudian memberikan papan peringatan '' DILARANG MEMBUANG SAMPAH DI TEMPAT INI''. Berikutnya, meningkatkan kesadaran masyarakat dengan memberikan penyuluhan akan pentingnya menjaga lingkungan berupa pengelolaan dan pengolahan sampah rumah tangga yang tepat. Serta tindakan tegas dari pemerintah atau instansi terkait untuk memberikan sanksi yang tegas terhadap oknum pembuang sampah yang tidak bertanggung jawab.
Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah menjadi hal yang sangat penting. Maka dari itu, perlu adanya edukasi yang tinggi terkait pengelolaan sampah yang dapat dilakukan. Misalnya, memilah sampah sebelum dibuang ke TPS dan membatasi penggunaan kantong plastik. Selain itu untuk pengelolaan sampah organik rumah tangga dengan ember tumpuk, lodong sisa dapur, kompos, ecoenzym, losida, biopori serta gabungan boipori dan losida. Sedangkan untuk sampah anorganik bisa dipilah dan dijual ke pengepul maupun bank sampah.
ADVERTISEMENT
penulis :
Elza Atala
Lusiana Astin