Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Apakah Penyuluh Pertanian Masih Dibutuhkan di Masa yang Akan Datang?
27 November 2024 17:08 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Lusman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penyuluh pertanian merupakan profesi yang sangat penting dalam pembangunan pertanian di Indonesia. Mereka berperan sebagai jembatan antara pemerintah dan petani, menjembatani transfer teknologi dan informasi pertanian terbaru kepada para petani. Tujuan utamanya adalah meningkatkan produktivitas pertanian, pendapatan petani, dan pada akhirnya, ketahanan pangan nasional.
ADVERTISEMENT
Pertanian, sektor vital penopang kehidupan manusia, terus bertransformasi. Di era digital yang serba cepat ini, muncul pertanyaan: apakah penyuluh pertanian, dengan metode kerjanya yang terkadang dianggap konvensional, masih relevan dan dibutuhkan di masa depan? Jawabannya: Ya, bahkan lebih dibutuhkan. Namun, peran mereka perlu beradaptasi dan berevolusi.
Indonesia menghadapi tantangan besar dalam pertanian, termasuk perubahan iklim, penurunan lahan produktif, dan kebutuhan akan peningkatan produktivitas untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk yang terus bertambah. Teknologi digital memang menawarkan solusi, seperti pertanian presisi dan sistem irigasi pintar. Namun, teknologi semata tak cukup. Petani, terutama di pedesaan, seringkali menghadapi kendala akses teknologi, literasi digital rendah, dan kesulitan mengaplikasikan teknologi baru dalam konteks lahan dan kondisi spesifik mereka.
ADVERTISEMENT
Peran Penyuluh yang Bertransformasi:
Di sinilah peran penyuluh pertanian menjadi krusial. Mereka bukanlah sekadar penyampai informasi, tetapi fasilitator, pendamping, dan jembatan antara teknologi modern dengan realitas lapangan. Penyuluh pertanian masa depan harus:
1. Menguasai teknologi digital: Bukan hanya menggunakannya, tetapi juga mampu menjembatani kesenjangan digital antara petani dan teknologi pertanian modern. Ini termasuk memahami aplikasi pertanian, platform online untuk pemasaran hasil panen, dan sistem informasi pasar.
2. Berperan sebagai problem solver: Mereka harus mampu menganalisis permasalahan spesifik yang dihadapi petani di lapangan, dan memberikan solusi yang terintegrasi, menggabungkan pengetahuan tradisional dengan teknologi modern.
3. Membangun jejaring: Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk peneliti, lembaga pemerintah, dan sektor swasta, sangat penting untuk mendapatkan akses informasi terbaru dan sumber daya yang dibutuhkan petani.
ADVERTISEMENT
4. Menjadi agent of change: Penyuluh pertanian harus mampu mendorong adopsi teknologi dan praktik pertanian berkelanjutan, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab.
Penyuluh pertanian juga berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup petani secara holistik. Mereka dapat membantu petani mengakses informasi terkait permodalan, pemasaran, dan pengelolaan bisnis pertanian. Dengan demikian, penyuluh pertanian tak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani secara ekonomi.
Di masa depan, peran penyuluh pertanian akan semakin kompleks dan menantang. Namun, dengan adaptasi dan transformasi yang tepat, mereka tetap menjadi pilar penting dalam pembangunan pertanian berkelanjutan di Indonesia. Mereka bukan hanya dibutuhkan, tetapi menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan petani. Investasi pada pelatihan dan pengembangan kapasitas penyuluh pertanian adalah investasi untuk masa depan bangsa.
ADVERTISEMENT