Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Nigeria dan Boko Haram
11 Desember 2020 18:47 WIB
Tulisan dari LUTFI WIBAWA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Boko Haram ialah suatu istilah populer untuk seorang islamis yang menyebut dirinya sebagai “komunitas Sunni” yang mana mengajarkan dakwah ajaran nabi dan jihad. Boko Haram mempunyai seorang pemimpin bernama Abu Usama Al Ansari, yang kerap dipanggil Ansaru. Dibawah pimpinan Ansaru ini Boko Haram melakukan aksinya melalui penculikan siswi sebanyak 257 anak, dan membunuh kurang lebih 11.000 orang dalam terornya. Tentunya dengan aksi tersebut alih alih sebagai gerakan islam justru mengindikasikan sebagai penyebar terror. Bahkan pemerintah Nigeria merespon Gerakan ekstremis tersebut dan menjadikan masalah keamanan negara, dikutip dari BBC bahwa mereka melakukan terror besar besaran yang berdasarkan anti barat dan ingin menyerang barat. Dengan perlengkapan yang cukup lengkap karena Boko Haram ini memiliki relasi dengan Al Qaeda serta banyaknya senjata senjata illegal dijual murah di Nigeria, bahkan mereka bisa merakit bom untuk melancarkan aksi terorisnya.

Respon internasional terkait kasus penculikan siswi di Kawasan negara Nigeria bernama Chibok ini mendapat respon langsung dari Amerika Serikat dan inggri di forum PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) yang menyebutkan bahwa aksi teroris tersebut sudah semakin marak dan melanggar banyak HAM. Fsn Boko Haram di nigeria telah ditetapkan sebagai teroris pada tahun 2013. Awal kasus Boko Haram, bermula dari gerakan islam di Nigeria pada tahun 1900. Dimana penduduk Nigeria 26% adalah muslim dan hanya 1% non Muslim, awal tahun 2000 an di Nigeria jumlah non muslim bertambah pesat, karena agama muslim di Nigeria yang sudah mengakar dan menguat sejak tahun 1900 maka mereka tentu memiliki pengaruh yang besar dan mayoritas mereka mulai membuat kelompok bernama Boko Haram dan kelompok tersebut diambil dari salah satu bahasa etnik di Nigeria yaitu bahasa “Hausa” dan Boko Haram sendiri memiliki arti yaitu “Pendidikan Barat Dilarang” dan juga mereka membenci barat karena mereka memiliki pemikiran sekular bahwa agama dan pemerintahan harus dipisahkan. Namun, bagi Boko Haram dan pemimpinnya Ansaru berpikir bahwa negara Nigeria antara agama dan pemerintahan harus bersatu. Ditambah Nigeria sendiri juga negara yang terbelakang baik dari segi infrastruktur hingga Pendidikan, maka dari itu Boko Haram ingin menjadikan negaranya menjadi negara Shia dimana sistem pemerintahan akan dikuasai oleh Boko Haram. Hal ini terjadi karena Boko Haram merasa kecewa dengan pemerintahan yang kurang becus dan tidak mendengar suara rakyatnya, karena tidak didengarkan mereka melakukan Gerakan revolusi yang massif untuk menggulingkan pemerintahannya.
ADVERTISEMENT
Kurang tanggapnya dan terkesan lambat pembangunan di Nigeria menjadikan negaranya yang semakin lemah dan juga pemerintah di sana khususnya presidennya kurang mengindahkan prinsip kepemimpinannya dan kurang terstrukturnya pemerintahan mereka yang semakin rapuh untuk digulingkan pemerintahannya oleh sebuah kelompok islamis bernama Boko Haram, bahkan jika dilihat dari Studi Keamanan Internasional kasus Boko Haram ini termasuk yang mengancam keamanan negara Nigeria itu sendiri bahkan tidak ada jaminan keselamatan bagi penduduk disana, apalagi minoritas yang semakin ditindas oleh Boko Haram ini.
Presiden Muhammad Buhari tentu menjadi kunci utama dalam kestabilan negara Nigeria itu sendiri. Namun, dengan sepak terjang presiden sebelumnya yang sudah gagal menghadapi perbedaan dan gagalnya bermusyawarah dengan Boko Haram tentu menjadi tugas yang sulit bagi presiden Muhammad Buhari. Dilihat dari perspektif islam, demokrasi dan multikulturalisme bahwasannya di Nigeria sendiri tidak mengindahkan multikulturalisme dan bersifat rasis terhadap non muslim serta kurangnya prinsip kepemimpinan muslim yaitu keadilan karena adanya rasis inilah menjadi gagal dan juga boko haram ini terjadi karena negaranya tidak dibenahi dengan baik maka timbul kecemburuan sosial sehingga mereka ingin mengganti negara Nigeria menjadi negara shia. Dilihat dari fondasi dari islam, demokrasi dan multikulturalisme ini adalah gagalnya tugas pemimpin untuk memelihara agama sesuai dengan prinsipnya serta memberlakukan hukum diantara dua pihak yang berselisih, melindungi negara, menegakan hukum dan mengangkat orang jujur serta turun langsung ke lapangan. Namun, fakta di negara Nigeria sangat berbeda jika dilihat dari fondasi islam yaitu negara Nigeria gagal menjadi pemimpin dan memelihara agama yang dipeluk oleh rakyatnya justru perselisihannya lebih memanas dan mengancam non muslim beserta negara Nigeria bahkan untuk mengangkat orang jujur di Nigeria sangat sulit karena mereka sudah ditodong ancaman oleh Boko Haram. Jadi mau tidak mau pemerintahan Nigeria sampai presidennya pun harus mengikuti keinginan Boko Haram itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Gerakan Boko Haram massif dan sangat terstruktur bahkan pemerintahan di Nigeria ini pun gagal menghadapi mereka, hal ini dikarenakan awal mula pemerintahan Nigeria yang tidak terlalu memperhatikan jarak antara mayoritas dan minoritas serta pemerintahan yang tidak turun ke lapangan untuk mengetahui apa yang dikeluhkan oleh masyarakatnya sehingga Boko Haram inilah yang menjadi patokan yang kuat untuk melakukan revolusi karena ada dua hal yaitu pertama mereka mayoritas kedua rasa kekecewaan mereka terhadap pemerintah yang menjadi jadi dan mencari relasi bersenjata untuk melakukan revolusi.
Untuk kesimpulan dari pendapat pribadi saya ialah menjadi pemimpin tidaklah mudah karena diberi amanah dan tanggung jawab yang besar jadi jika pemimpin melewatkan suatu hal kecil maka akan berdampak besar yang tidak terprediksi seperti kasus Boko Haram ini, ditambah jika dilihat dari perspektif yang lebih luas memang negara Afrika barat seperti Nigeria sangat sulit untuk mensejahterakan masyarakatnya terlepas dari kekeringan dan banyaknya binatang buas yang mempersulit untuk berternak, ditambah negara Afrika barat memiliki kekurangan dalam Pendidikan jadi orang orang terdidik di Nigeria sangatlah sedikit dan mudah terprovokasi. Seperti halnya, Boko Haram yang mempelajari islam dengan dalih untuk memberikan perdamaian melalui dakwah malah justru menjadi terror yang mengerikan dan juga aksi menculik anak perempuan di daerah Chibok justru sangat melenceng dari ajaran Nabi Muhammad SAW, di dalam pandangan saya sebagai mahasiswa hubungan internasional melihat isu teroris ini menjadi semakin pesimis karena Boko haram memiliki hubungan dengan Al Qaeda, dan Al Qaeda memiliki relasi dengan abu Sayyaf, yang saya takutkan ialah apa yang terjadi jika mereka bergabung dan memiliki visi yang sama untuk menciptakan terror di dunia serta menciptakan islamophobia yang lebih besar. Saya berharap pemimpin-pemimpin di berbagai negara bisa menjalankan tugas kepemimpinan mereka dengan baik serta mengurangi kecemburuan sosial di negaranya karena kecemburuan sosial dan rasisme ini adalah salah satu terbentuknya terrorisme.
ADVERTISEMENT
Referensi
BBC. (2019, July 29). Boko Haram: A decade of terror explained. Retrieved from www.bbc.com: https://www.bbc.com/news/av/world-africa-49154953
Campbell, J. (2014). Boko Haram: origins, challenges and responses. NOREF (Norwegian Peacebuilding Resource Centre, 1-4.