Polemik dan Keberadaan Hamas

LUTFI WIBAWA
Seorang Mahasiswa Hubungan Internasional di Universitas Islam Indonesia, yang saat ini sedang tertarik isu isu baik politik, lingkungan dan kebijakan nasional atau kancah internasional.
Konten dari Pengguna
17 November 2020 5:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari LUTFI WIBAWA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Polemik dan Keberadaan Hamas
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Membahas polemik dan perseteruan tiada akhir di timur tengah memang selalu menjadi isu yang kontroversial dan hangat, terlebih dari banyaknya konflik mengenai minyak dan pembangunan pangkalan militer di timur tengah yang dilakukan negara lain dengan tujuan untuk lebih mudah memonitor pertambangan minyak supaya tidak direbut oleh negara lain. Namun, disini penulis ingin membahas mengenai suatu organisasi perlawanan yang cukup terkenal di timur tengah bernama “Hamas” dimana organisasi ini dibentuk untuk melakukan perlawanan terhadap Israel dan menjaga wilayah serta kedaulatan palestina. Sayangnya organisasi “Hamas” ini kerap disebut sebagai teroris oleh Israel mengapa demikian? Dan siapa yang membentuk organisasi “Hamas” ini? Disini penulis akan memeberikan penjelasan terhadap persoalan tersebut dan mengklasifikasi mengapa suatu kelompok dinamakan teroris dan tidak dinamakan teroris.
ADVERTISEMENT
Awal mula terbentuknya organisasi ini terjadi pada awal 1980-an, dimana kepemimpinan senior palestina Ikhwanul Muslimin di jalur Gaza menghadapi tekanan yang signifikan dimana Ikhwanul Muslimin ingin melakukan perubahan di jalur Gaza yang memang menjadi tempat konflik antara Israel dengan palestina sehingga awal mula generasi muda Ikhwanul Muslimin ini ingin melakukan perubahan melalui tarbiyah (Pendidikan) dan dakwah (penjangkauan) dengan individu yang merupakan generasi pemuda untuk membuat negara palestina tidak diambang kemunduran pendidikan dan kemunduran kualitas sumber daya manusianya (Natil, 2012). Namun yang terjadi adalah keadaan palestina dibuat kacau kedaulatannya oleh Balfour Declaration ini dimana Balfour Declaration ini adalah deklarasi yang dibuat oleh Herzl seorang yahudi yang meminta negara Israel diberikan kedaulatannya dari palestina sehingga Herzl ini meminta tolong inggris untuk bernegosiasi dengan palestina dalam memberikan wilayahnya. Oleh karena itu, terjadilah Balfour Declaration ini kelihatannya damai dan manis namun kenyataanya sedikit demi sedikit wilayah palestina dikikis oleh negara Israel sehingga Israel saat ini lebih besar kedaulatannya dibandingkan Palestina.
ADVERTISEMENT
Melihat fenomena ini negara Palestina yang dikikis kedaulatannya oleh Israel ini menyebutkan peristiwa ini adalah “Nakba” yang berarti musibah. Karena wilayah Palestina yang semakin sedikit ini Organisasi Ikhwanul Muslimin ini melakukan perlawanan senjata dan meninggalkan kegiatan tarbiyah dan dakwah sehingga mereka ingin melakukan perlawanan bersenjata, serta mereka terinspirasi oleh ideologi Revolusi Islam Iran untuk membentuk perlawanan bersenjata, dan pada tahun 1979 kelompok baru terbentuk dengan nama Jihad Islam, dan pada tahun 1984 israel menangkap salah satu pemimpin jihad islam bernama Syekh Yasin dan menghukumnya tiga belas tahun penjara karena diduga menyimpan senjata illegal untuk melakukan terror. Namun setelah tiga belas tahun dipenjara, pada bulan desember 1987 Yasin yang sudah terbebas membuat Gerakan perlawanan islam dan mengganti nama dari jihad islam menjadi Hamas.
ADVERTISEMENT
Setelah dilansir dari Republika terbentuknya “Hamas” ini Yasin melakukan serangan serangan untuk memukul mundur Israel dan juga melakukan taktik penyerangan bersenjata di jalur gaza namun naasnya pada 6 september 2003 Israel Menyusun penyerangan terhadap Yasin dengan menggunakan rudal yang dikirimkan oleh pesawat tempur F16 ini menembakan sejumlah Gedung dan termasuk Yasin di dalamnya namun beruntungnya ia selamat dalam insiden ini, dan mengatakan bahwa jika Israel membunuh Yasin tidak ada pengaruhnya terhadap “Hamas”. Pada senin 22 maret 2004 adalah hari terakhir dimana Yasin menghembuskan nafas terakhirnya karena Ketika ia hendak solat subuh ditembaki helikopter tempur dan menewaskan Yasin. Banyak warga palestina mengutuk akan hal tersebut dan memicu amarah tokoh yang membela palestina meninggal begitu saja.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya Ketika saya melihat fenomena organisasi “Hamas” yang eksistensinya ada sampai sekarang ini, saya berpendapat bahwa ada dua pandangan dalam melihat perspektif “Hamas” ini ada yang menyebutkan dia teroris ada yang menyebutnya sebagai organisasi pembela palestina, karena saya adalah mahasiswa Hubungan Internasional selalu berfokus pada fenomena sosial dan sudut pandang yang berbeda jika dilihat dari perspektif palestina melihat “Hamas” adalah organisasi pembela negara palestina dan membebaskan palestina dari cengkeraman Israel. Namun dari negara Israel sendiri melihat “Hamas” adalah teroris yang meneror negaranya. Disini penulis ingin memberikan klasifikasi mengenai suatu kelompok yang disebut teroris ialah diambil dari Falk, Richard., Revolutionaries and Functionaries: Dual Face of Terrorism, E.P. Dutton New York, 1998 menjelaskan karakteristik teroris ialah fanatic terhadap suatu kelompok, serta memberikan rasa takut atau terror, menyerang warga sipil atau pemerintah. Jika dilihat ada beberapa poin yang membuat “Hamas” disebut teroris yaitu mungkin terlalu fanatik terhadap negaranya serta menciptakan terror seperti penyerangan, namun di poin yang lain saya melihat “Hamas” tidak menyerang rakyat sipil dan mereka menyerang tentara Israel saja. Mereka melakukan hal demikian karena mereka terpaksa dan harus melakukan perlawanan karena negaranya sudah terkikis oleh Israel dan juga jika kita lihat pada awal abad ke 20 mesir juga melakukan perlawanan bersenjata untuk mengusir inggris. Sedangkan dari perspektif Israel melihat “Hamas” adalah sebuah kelompok teroris yang menyerang dan menciptakan terror bagi negaranya dan menakuti waga Israel padahal jika dilihat secara netral Israel juga melakukan terror duluan kepada rakyat palestina dimana palestina sudah mau menandatangani Balfour Declaration dan memberikan sedikit wilayahnya kepada Israel. Akan tetapi, Israel justru ingin menambah kedaulatan negaranya dengan cara perlawanan yang kejam, menciptakan terror duluan. Jadi menurut saya mengenai “Hamas” itu teroris atau tidaknya adalah tergantung perspektif mana yang melihat jika dari palestina tentu “Hamas” adalah sebuah kelompok pembela negaranya namun jika dilihat dari Israel tentu disebut teroris. Oleh karena itu, penulis mengambil jalan tengah yaitu dengan opini penulis sendiri menyebut “Hamas” bukanlah suatu teroris jika dilihat mereka bukan suatu kelompok yang ingin membunuh rakyat sipil Israel dan juga mereka tidak ada niat untuk menciptakan terror bahkan sebelum adanya “Hamas” kelompok ini adalah kelompok tarbiyah dan dakwah. Karena Balfour Declaration lah yang menyebabkan terbentuknya kelompok ini dan meninggalnya pemimpin mereka Yasin. Jadi opini penulis ialah ini adalah sebuah bentuk perlindungan diri untuk mempertahankan kedaulatan negara Palestina.
ADVERTISEMENT
References
Natil, I. (2012). Hamas: between Militarism and Governance.