Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Dari Asongan hingga Restoran: Pentingnya Laporan Keuangan bagi UMKM
14 November 2024 14:53 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Lutfiah Prihandini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa sangka, dari sebuah tenda sederhana di pinggir jalan, seorang pedagang kaki lima bernama Afit Dwi Purwanto kini berhasil mendirikan beberapa cabang restoran yang diberi nama Holycow, restoran steak wagyu dengan harga yang affordable. Kisah sukses Pak Afit ini membuktikan bahwa dengan kerja keras dan manajemen yang baik, bahkan usaha sekecil apa pun bisa berkembang pesat. Usaha yang didirikan oleh beliau ini sudah termasuk kategori UMKM .
ADVERTISEMENT
UMKM adalah singkatan dari usaha mikro, kecil, dan menengah. Pengertian dari masing-masing skala usaha tersebut telah dijelaskan secara rinci dalam UU nomor 20 tahun 2008. Secara garis besar, UMKM adalah kegiatan ekonomi produktif yang dilakukan oleh masyarakat.
UMKM seperti usaha Pak Afit memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan data dari KADIN Indonesia, kontribusi UMKM pada 2023 telah mencapai 61% terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Ini berarti UMKM menjadi penopang bagi ekonomi di Indonesia. Namun, di balik kontribusinya yang besar, nyatanya masih banyak UMKM belum mengelola keuangannya dengan baik dan mencampuradukkan keuangan usaha dengan milik pribadi. Padahal, manajemen keuangan yang baik juga dapat membantu bisnis berkembang.
ADVERTISEMENT
Manfaat lain yang diperoleh pelaku UMKM jika memiliki pembukuan keuangan di antaranya:
ADVERTISEMENT
Sayangnya, masih banyak pelaku UMKM menganggap
bahwa laporan keuangan hanya penting bagi perusahaan besar. Banyak dari mereka merasa bahwa waktu untuk membuat laporan keuangan secara detail akan lebih baik jika digunakan untuk melakukan kegiatan berniaga saja karena hal itu yang sudah jelas akan memberikan profit. Penyebab umum lainnya adalah kurangnya pengetahuan dan anggapan bahwa membuat laporan keuangan sesuai standar itu rumit. Padahal, kita bisa mulai dengan hal yang sederhana.
Berikut ini adalah tips membuat laporan keuangan sederhana:
ADVERTISEMENT
Jika sudah terbiasa membuat laporan keuangan yang sederhana, langkah selanjutnya, cobalah secara bertahap meningkatkan kompleksitasnya seperti peralihan metode pencatatan dari manual ke sistem software, penambahan akun, atau pengimplementasian Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM). Penerapan SAK EMKM pada laporan keuangan UMKM dapat meningkatkan kredibilitas terhadap pihak eksternal seperti bank, investor, atau mitra bisnis.
Dengan adanya kemajuan teknologi, kini membuat laporan keuangan menjadi lebih mudah. Pelaku UMKM tidak perlu membuatnya secara manual, melainkan bisa dengan bantuan aplikasi akunting yang tersedia di Play Store dan App Store seperti Akuntansiku—Lap Keuangan, Kledo Akuntansi Bisnis & UMKM, bahkan pemerintah juga sudah membuat aplikasi akunting khusus untuk pelaku UMKM yaitu SiApik. Aplikasi ini sudah menerapkan SAK EMKM, sehingga pengguna hanya perlu memasukkan data-data yang diperlukan saja. Lalu, laporan akan tercetak secara otomatis. Pemerintah pun telah mengadakan pelatihan penggunaan aplikasi tersebut di beberapa daerah. Harapannya, akan lebih banyak pelaku UMKM yang membuat laporan keuangan sesuai dengan SAK EMKM agar dapat memperoleh manfaat yang telah penulis sebutkan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam mengelola bisnis, baik perusahaan besar maupun usaha mikro sekalipun. Dengan membuat dan mengenalisis laporan keuangan, UMKM dapat meningkatkan kinerja bisnis, membuat keputusan yang lebih baik, dan memperoleh kesuksesan jangka panjang. Maka dari itu, jangan ragu untuk membuat laporan keuangan sederhana untuk bisnis Anda mulai hari ini.