Konten dari Pengguna

Menjaga Tradisi Gotong Royong di Pedukuhan Kauman Melalui Pelatihan Sinoman

Lutfiah Rahma Yunasfi
Seorang mahasiswa yang berkuliah di Prodi Manajemen, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
17 Februari 2025 20:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lutfiah Rahma Yunasfi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber foto: Dokumentasi Pribadi (Pelatihan Sinoman di Masjid Trayu Bersama Organisasi TBB)
zoom-in-whitePerbesar
Sumber foto: Dokumentasi Pribadi (Pelatihan Sinoman di Masjid Trayu Bersama Organisasi TBB)
ADVERTISEMENT
Tradisi sinoman telah lama menjadi bagian dari budaya gotong royong masyarakat Indonesia. Ketika ada warga yang menggelar hajatan, baik itu pernikahan, acara keagamaan, maupun upacara kematian, sekelompok orang dengan sukarela membantu tuan rumah dalam mempersiapkan segala keperluan acara. Namun, di era modern ini, keterlibatan generasi muda dalam tradisi sinoman mulai berkurang. Untuk menjaga agar budaya ini tetap lestari, Kelompok KKN 192 UMY mengadakan pelatihan sinoman di Pedukuhan Kauman, Desa Tirtorahayu, Kulonprogo.
ADVERTISEMENT
Pelatihan ini bertujuan untuk mengenalkan kembali nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong kepada generasi muda. Para peserta diajarkan berbagai keterampilan praktis dalam sinoman, seperti menyusun tatanan kursi, menyajikan hidangan, hingga cara berkoordinasi dengan sesama anggota sinoman agar acara berjalan lancar. Lebih dari sekadar membantu tuan rumah, sinoman mengajarkan pentingnya bekerja sama dan berbagi peran dalam komunitas.
Sumber foto: Dokumen Pribadi (Praktek Pelatian Sinoman)
Kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari para peserta yang mayoritas berasal dari kalangan remaja. Mereka tidak hanya mendapatkan pengalaman baru, tetapi juga menyadari betapa pentingnya peran mereka dalam menjaga tradisi yang telah diwariskan oleh para pendahulu. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan sinoman tidak hanya menjadi cerita masa lalu, tetapi tetap menjadi bagian dari kehidupan sosial masyarakat di masa depan.
ADVERTISEMENT
Melalui upaya seperti ini, Kelompok KKN 192 UMY berharap dapat menanamkan kembali semangat gotong royong di kalangan generasi muda. Pelatihan sinoman bukan sekadar mengenalkan keterampilan teknis, tetapi juga membangun rasa kepedulian dan kebersamaan. Jika terus dilestarikan, tradisi sinoman akan tetap hidup dan menjadi perekat hubungan sosial yang kuat di tengah masyarakat.