Hannah Windell, Pejuang Patau Syndrome yang Baru Rayakan Ultah ke-15

12 Juli 2017 15:05 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hannah Dwell penderita sindrom patau (Foto: Dok. ABC7 News)
zoom-in-whitePerbesar
Hannah Dwell penderita sindrom patau (Foto: Dok. ABC7 News)
ADVERTISEMENT
Siapa yang bisa menebak kekuasaan Sang Maha Pencipta?
Mungkin dokter memang mampu mendiagnosa, namun Tuhan adalah penentu segalanya.
ADVERTISEMENT
Ya, penyakit kelainan genetik yang disebabkan oleh kelebihan kromoson 13 atau trisomy 13 memang selalu dianggap sebagai penyakit yang mengambil nyawa penderitanya dalam waktu tidak lebih dari setahun.
Namun, diagnosa hanyalah sebuah perkiraan yang belum tentu terwujud jika tak sesuai dengan kehendak Tuhan YME. Meskipun di awal kelahiran, dokter telah memperkirakan usia dari seorang Hannah Windell yang tak akan bisa bertahan lama, tapi ternyata Hannah saat ini telah menginjak usia 15 tahun.
Hannah dengan kakaknya (Foto: Dok. ABC7 News)
zoom-in-whitePerbesar
Hannah dengan kakaknya (Foto: Dok. ABC7 News)
Hannah Windell adalah seorang pejuang sindrom patau, sebutan lain dari penyakit trisomy 13 yang membuktikan jika perjuangannya untuk hidup mematahkan semua keraguan para dokter yang mendiagnosanya tak akan hidup lewat dari setahun.
Baru saja merayakan ulang tahunnya pada 10 Juli lalu, perjuangan Hannah belum terhenti. Karena hingga saat ini, Hannah masih dipasangi alat yang berupa selang yang terhubung ke trakeanya untuk menyokong pernafasannya.
ADVERTISEMENT
Asupan obat pun masih dikonsumsi Hannah setiap harinya demi meminimalisir gangguan kesehatan atau komplikasi yang kerap dialaminya. Dokter pun selalu rutin menyuruh Hannah untuk melakukan serangkaian tes kesehatan guna memantau kondisi kesehatannya.
Hannah merayakan ultah ke-15 (Foto: Dok. ABC7 News)
zoom-in-whitePerbesar
Hannah merayakan ultah ke-15 (Foto: Dok. ABC7 News)
Pada 2016 lalu, Hannah pun sempat didiagnosa gagal jantung. Bahkan jantungnya sempat berhenti berdetak sebanyak dua kali. Tapi, perempuan muda ini membuktikan sekali lagi jika tak ada yang tak mungkin.
Bagaikan sebuah keajaiban, Hannah yang telah melewati masa-masa sulit yang mungkin kelak akan dihadapinya lagi masih hidup berjuang melawan penyakitnya hingga saat ini.
Kini, Hannah Windell menjadi sosok inspiratif yang telah menginspirasi para pasien yang menderita penyakit yang sama. Dukungan dari keluarga dan orang sekitar sangat dibutuhkan bagi mereka yang sedang berjuang melawan penyakit yang siap merebut nyawanya kapan saja.
ADVERTISEMENT