Pola Makan Tak Sehat Menjadi Penyebab Obesitas Pada Anak dan Remaja

4 Mei 2017 13:01 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Penderita obesitas makin meningkat (Foto: Thinkstock)
Setiap tahun tingkat konsumtif masyarakat pada makanan semakin tinggi. Tak tanggung-tanggung, sebagian besar masyarakat lebih gemar mengonsumsi makanan cepat saji dibandingkan makanan sehat.
ADVERTISEMENT
Melihat fenomena tersebut, obesitas menjadi salah satu penyakit yang terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data kesehatan, pada tahun 2008 menunjukkan jika angka persentase penderita obesitas meningkat sebanyak 35%.
Obesitas sendiri merupakan lemak berlebih yang disimpan di dalam tubuh. Lemak menumpuk ini diakibatkan karena energi atau kalori yang masuk ke dalam tubuh lebih banyak jika dibandingkan dengan energi yang keluar. Hal ini mengakibatkan terjadinya kelebihan energi yang selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Timbunan lemak ini tidak akan memberikan manfaat apapun, namun justru dapat memicu timbulnya berbagai penyakit.
"Faktor utama penyebab obesitas adalah penerapan pola makan yang salah. Mereka yang menderita obesitas mempunyai kecenderungan gemar mengonsumsi makanan tinggi kalori dan lemak seperti sosis, pizza dan softdrink," jelas dr. Marlyn C. Malonda, Sp.A, dokter spesialis anak Rumah Sakit Omni Alam Sutera, Tangerang, ketika ditemui kumparan beberapa waktu lalu
ADVERTISEMENT
"Kurangnya konsumsi buah dan sayur sebagai sumber serat juga ikut menjadi penyebab seseorang menderita obesitas," lanjutnya.
Pola makan yang tak sehat sebabkan obesitas (Foto: Thinkstock)
Penderita obesitas umumnya menerapkan pola makan tiga kali sehari dengan porsi makan besar dan ditambah mengonsumsi camilan tidak sehat. Biasanya mereka sering mengonsumsi teh manis dan softdrink setiap habis makan.
Kurangnya aktivitas fisik juga menjadi penyebab seseorang mengalami obesitas. Kebanyakan remaja umumnya lebih tertarik untuk bermain gadget dibandingkan dengan berolahrga di luar rumah. Hal ini pun dibenarkan oleh penuturan dr. Marlyn.
"Gadget menjadi musuh terbesar masyarakat. Dengan adanya gadget, maka aktivitas fisik menjadi sangat berkurang. Mereka lebih memilih untuk bersantai di rumah dengan memainkan gadget mereka ketimbang beraktivitas di luar ruangan seperti bersepeda atau bermain bola," paparnya.
ADVERTISEMENT
Namun, tidak menutupi jika faktor genetik juga menjadi penyebab seseorang menderita obesitas. Anak yang lahir dari orang tua yang menderita obesitas akan memiliki kemungkinan lebih besar terkena obesitas juga dibandingkan dengan yang tidak.
"Kebiasaan makan anak-anak dan remaja cenderung mengikuti orang-orang sekitarnya, sehingga tak heran jika banyak anak obesitas berasal dari keluarga obesitas," terang dr.Marlyn menutup perbincangan.